Sekarang semakin mudah untuk ikut cek Kesehatan gratis anak sekolah. Tinggal ikuti cara daftarnya berikut ini, ya. Selamat mencoba, Mommies!
Mommies, pernah nggak merasa khawatir dengan kesehatan anak? Kadang anak terlihat sehat, tapi bisa saja ada masalah yang tidak terlihat dari luar. Apalagi anak sekolah masih berada di masa perkembangan tubuh yang punya segudang teka teki. Buat Mommies yang baru menjadi ibu, masalah kesehatan bisa jadi salah satu masalah utama saat mengasuh anak.
Namun, tentu kita tahu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di Indonesia punya banyak kendala. Mungkin dari biaya yang tidak cukup atau keterbatasan waktu. Kabar baiknya, sekarang ada program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah dari Kementerian Kesehatan.
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) ini sejalan dengan Satu Sehat. Tujuannya sama yaitu mendeteksi kesehatan sejak dini dan mendukung Indonesia sehat. Jadi, skrining ini bukan hanya sekali lalu selesai, loh.
Dari berbagai sumber, kabarnya data kesehatan anak ini akan membantu pemerintah merancang program kesehatan yang lebih baik. Hal ini bisa mengatasi masalah kurang gizi dan juga stunting yang menjadi salah satu fokus peningkatan kesehatan pemerintahan saat ini.
Yang bikin asyik, program ini benar-benar gratis dan bisa diikuti oleh semua anak usia sekolah. Jadi Mommies nggak perlu bingung soal biaya. Tinggal daftar lewat WhatsApp, isi data, dan anak siap ikut pemeriksaan. Ingin tahu lebih lanjut? Berikut penjelasan dan cara daftarnya!
BACA JUGA: Cek Kesehatan Seksual untuk Perempuan: Jenis, Biaya, dan Lokasinya
Kalau melihat dari situs Kemenkes, program ini luas sekali jangkauannya. Semua peserta didik mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK bisa ikut. Termasuk juga anak-anak di SLB, pesantren, dan sekolah rakyat. Bahkan anak usia 7–17 tahun di luar satuan pendidikan atau yang tidak sekolah formal pun bisa ikut.
Nah, ini bagian yang paling ditunggu yaitu cara mendaftar. Semua pendaftaran bisa dilakukan secara online lewat WhatsApp Kemenkes. Praktis sehingga tidak perlu datang langsung ke sekolah atau Puskesmas.
Program ini tidak hanya sekadar timbang berat badan atau ukur tinggi. Jenis skrining kesehatan cukup lengkap. Pemeriksaan dibedakan sesuai kelompok usia dan jenjang pendidikan di antaranya:
Anak di tingkat SD mendapatkan pemeriksaan dasar yang cukup lengkap. Mulai dari pengecekan status gizi, telinga, mata, gigi, hingga kesehatan jiwa. Ada juga pemeriksaan tekanan darah, gula darah, serta tuberkulosis.
Untuk kelas 1 ada pengecekan riwayat imunisasi. Setelah itu, khusus kelas 4–6, anak diperiksa tingkat aktivitas fisik dan kesehatan reproduksi. Sementara di kelas 5–6 ada tambahan deteksi perilaku merokok. Tidak ketinggalan pemeriksaan hati (Hepatitis B).
Di tingkat SMP, pemeriksaan semakin detail. Selain status gizi, telinga, mata, gigi, jiwa, dan tekanan darah, anak juga diperiksa terkait tuberkulosis, talasemia, dan anemia.
Ada pula cek gula darah di kelas 7, serta pemeriksaan hati (Hepatitis B dan C). Isu merokok, aktivitas fisik, dan kesehatan reproduksi juga masuk pemeriksaan. Untuk siswi kelas 9, ditambahkan skrining terkait riwayat imunisasi HPV.
Pemeriksaan di tingkat SMA mencakup hal-hal penting seperti status gizi, tekanan darah, gula darah, telinga, mata, gigi, dan kesehatan jiwa.
Selain itu ada pemeriksaan tuberkulosis, talasemia, serta kesehatan reproduksi. Untuk siswi kelas 10 dilakukan cek anemia, sementara semua siswa akan diperiksa juga untuk hati (Hepatitis B dan C) dan kebiasaan merokok.
Cukup lengkap kan, Mommies? Semua ini dilakukan untuk deteksi dini, sehingga kalau ada masalah, bisa segera ditangani.
BACA JUGA: 15 Tempat Cek Kesehatan Seksual untuk Laki-laki, Ini Rincian Biayanya
Ditulis oleh: Imelda Rahma
Cover: Freepik