Kasus 'Gluten-Free Palsu' Toko Bake n Grind: Balita Jadi Korban, Ini Faktanya

Lifestyle

Mommies Daily・in an hour

detail-thumb

Toko roti Bake n Grind tengah disorot warganet karena melakukan praktik repacking dan klaim gluten free palsu hingga membahayakan seorang anak balita.

Seorang ibu bernama Felicia Elizabeth di Instagram membuat gempar media sosial melalui unggahannya dilihat pada Selasa (14/10/2025). Ia mengungkap praktik repacking dan pemalsuan klaim gluten free pada produk roti dari toko Bake n Grind. 

Tak hanya itu, tindak penipuan tersebut juga membahayakan anaknya yang alergi terhadap gluten hingga muncul reaksi yang parah, mulai dari mata bengkak hingga muncul bentol-bentol di seluruh tubuh. Padahal, ia sudah memercayai toko roti tersebut karena susah sekali mencari cemilan gluten free dan rela membayar lebih mahal. 

Kasus ini membuat netizen geram karena berkaitan dengan kesehatan dan nyawa seseorang. Mommies dan anak atau keluarga yang sesama punya alergi pasti mengerti betapa susahnya menjaga diet yang ketat agar tidak timbul reaksi alergi. Ingin tahu sudah sejauh apa kasus ini diusut? Yuk, simak fakta-fakta berikut.

BACA JUGA: 10 Menu Camilan Sehat untuk Anak, Aman Disantap Sehari-hari

Fakta-Fakta Kejadian Bakery yang Klaim Gluten Free Palsu

Berikut fakta-fakta terkait pemalsuan klaim dan praktik repacking toko roti Bake n Grind yang diduga sudah melakukan bertahun-tahun:

1. Pemilik Bake n Grind

Diketahui, pemilik Bake n Grind yang bernama Felicia Novenna merupakan seorang perempuan pengusaha di bidang kuliner dan kopi. Toko roti Bake n Grind miliknya menawarkan produk-produk yang diklaim bebas alergen, seperti gluten free, egg free, dairy free, dan seterusnya. Felicia merupakan alumni Universitas Pelita Harapan (UPH) angkatan 2021.

2. Praktik Repacking (Kemas Ulang) dari Banyak Toko

Foto: Instagram/feliz88eliz

Nah, Mommies, yang viral juga dari kasus ini adalah praktik repacking, yaitu mengambil produk dari toko lain, mengemas ulang, dan menjualnya lagi sebagai produk milik sendiri. Beberapa produk Bake n Grind diduga mengambil dari toko-toko berikut, seperti TOUS Les JOURS, C&F Bakery, Fat Meimei, dan sebagainya. Bahkan, selai-selai yang dijual toko ini juga diduga berasal dari produk Goldenfil karena kemiripan rasa, tekstur, hingga warna yang sama persis.

3. Klaim yang Tidak Sesuai atau False Claim

 
Foto: Instagram/feliz88eliz

Selain praktik repacking, Felicia Novenna selaku pemilik toko Bake n Grind juga memalsukan klaim produk-produknya. Ia mengklaim bahwa produk yang dijual sudah bebas alergen, akan tetapi, terdapat bukti bahwa salah satu produk yang dikemas ulang dari C&F Bakery ternyata positif mengandung gluten. Klaim palsu ini bisa membahayakan seseorang, lho.

4. Bahayakan Anak Balita

gluten free palsu
Foto: Instagram/feliz88eliz

Pemalsuan klaim gluten free sudah membahayakan seorang anak balita berumur 17 bulan. Muncul reaksi alergi berat akibat mengonsumsi produk dari Bake n Grind. Sang ibu yang membagikan unggahan viral tersebut pun mengungkap sudah susah payah melakukan diet ketat karena harus memberi ASI. Ia juga sudah mengeluarkan biaya yang tidak kecil untuk mengobati anaknya. Tak hanya ibu ini yang tertipu, tetapi juga cerita dari pembeli lain yang bermunculan dengan kecurigaan yang sama.

5. Felicia Novenna Mengunci Akun Instagram

Hingga saat ini, belum ada klarifikasi langsung atau tindakan lebih lanjut dari toko Bake n Grind ataupun pemiliknya Felicia Novenna. Per hari ini (14/10/2025), Felicia telah mengunci akun pribadinya di Instagram.

Apa Itu Gluten Free dan Jenis-Jenis Makanan Bebas Gluten?

Mengutip laman Food and Drug Administration, gluten adalah sejenis protein yang umum ditemukan pada gandum dan biji-bijian lainnya. Gluten biasanya ditemukan dalam roti-rotian, kue, sereal, pasta, dan makanan lainnya yang mengandung gluten.

Di sisi lain, pangan bebas gluten adalah makanan yang tidak mengandung gluten atau berlabel gluten free. Tenang saja, buat Mommies dan keluarga yang punya alergi atau penyakit terkait gluten, masih banyak jenis pangan gluten free yang bisa dikonsumsi, contohnya:

  • Sayuran dan buah-buahan segar.
  • Daging merah dan unggas.
  • Telur.
  • Ikan dan makanan laut.
  • Beras.
  • Jagung.
  • Produk susu selama tidak ada tambahan bahan yang mengandung gluten.
  • Kacang-kacangan.

Dampak Mengonsumsi Makanan atau Minuman Alergen bagi Anak

Ketika anak mengonsumsi makanan atau minuman alergen, beberapa tanda atau gejala alergi bisa muncul dalam sekian menit atau jam setelahnya. Dampaknya, seseorang akan mengalami reaksi alergi ringan hingga berat. Hal ini tentunya menjadi kondisi yang sangat tidak nyaman untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut reaksi alergi yang umum terjadi:

  • Muncul sensasi tidak nyaman di area mulut, seperti rasa gatal atau geli.
  • Kulit dapat mengalami ruam kemerahan, biduran, atau rasa gatal yang terkadang berkembang menjadi eksim.
  • Terjadi pembengkakan pada bagian tubuh tertentu, seperti bibir, wajah, lidah, atau tenggorokan.
  • Muncul keluhan pada pencernaan, seperti sakit perut, mual, muntah, atau diare.
  • Pernapasan terasa berat, bisa disertai bunyi mengi atau hidung yang tersumbat.
  • Selain itu, dapat muncul rasa pusing, kepala terasa ringan, hingga berpotensi menyebabkan pingsan.

Lebih parah lagi, beberapa orang bisa saja mengalami reaksi alergi berat yang disebut anafilaksis. Gejala anafilaksis bisa membahayakan nyawa karena meliputi kondisi seperti penyempitan area tenggorokan hingga susah bernapas, tekanan darah menurun drastis, detak jantung berpacu hebat, hingga hilang kesadaran.

Cara Memeriksa Makanan yang Baik untuk Anak

Dalam situasi seperti ini, penting untuk memeriksa makanan seperti apa yang baik dan aman dikonsumsi untuk anak. Label makanan bisa membantu Mommies memeriksa keaslian dan kualitas produk yang dibeli. Dengan membaca label secara cermat—mulai dari daftar bahan, informasi gizi, hingga tanggal kedaluwarsa—kita bisa memahami apa yang baik dan apa yang tidak bagi kesehatan diri sendiri dan keluarga. Dilansir dari banyak sumber, berikut cara memeriksanya:

  • Perhatikan logo halal oleh MUI dan nomor izin edar dari BPOM.
  • Cek tanggal kedaluwarsa produk.
  • Periksa komposisi atau bahan produk.
  • Perhatikan persentase Angka Kecukupan Gizi (AKG). Melansir laman Kemenkes RI, 5% AKG atau kurang dianggap memiliki gizi rendah sedangkan 20% AKG atau lebih mengandung gizi tinggi.
  • Perhatikan jumlah kandungan nutrisi.
  • Cek apakah ada peringatan alergen pada suatu produk. Menurut laman BPOM, suatu produk perlu mencantumkan peringatan bila mengandung suatu bahan alergen atau diproduksi menggunakan peralatan yang sama dengan produk yang mengandung alergen.

gluten free palsu

Foto: Rumah Si-RiPO

Pemalsuan klaim seperti kasus produk gluten free palsu ini bisa berujung membahayakan kesehatan anak balita. Semoga kasus ini bisa diusut sampai tuntas, ya, Mommies. Jangan lupa membaca label makanan dengan teliti, memperhatikan izin edar, dan memastikan produk berasal dari sumber terpercaya. 

BACA JUGA: Pecinta Minuman dan Dessert Matcha? Wajib Datang ke 30 Tempat Ini!

Penulis: Retno Raminne Nurhaliza Pitoyo

Cover: Freepik