banner-detik
SELF

Sekilas Mirip, Ini Perbedaan Alergi dan Keracunan Menurut Pakar

author

Mommies Daily10 Oct 2025

Sekilas Mirip, Ini Perbedaan Alergi dan Keracunan Menurut Pakar

Bingung membedakan gejala alergi dan keracunan? Temukan tanda-tanda umum dan cara menanganinya agar bisa bertindak cepat dan tepat.

Sejak beberapa bulan lalu, kasus keracunan MBG di sekolah kerap disoroti masyarakat Indonesia. Para murid sekolah yang menjadi sasaran program ini banyak yang menjadi korban keracunan. Berkaitan dengan itu, muncul diskursus perihal perbedaan keracunan dan alergi yang tampak mirip namun berbeda jauh.

Gejala alergi dan keracunan yang datangnya sama-sama dari makanan terkadang mengecoh. Selain itu, penyebab dan mekanisme keduanya sama sekali berbeda. 

Dikutip dari laman UGM, seorang Guru Besar Mikrobiologi Klinik FK-KMK UGM, Prof. dr. Tri Wibawa, Ph.D., Sp.MK(K)., menjelaskan perbedaan alergi dan keracunan serta pertolongan pertama ketika gejala keracunan muncul.

BACA JUGA: Lagi Banyak yang Batuk, Pilek, dan Demam! Ikuti Langkah-langkah Pencegahan Ini

Apa Itu Alergi dan Keracunan Makanan serta Penyebabnya?

alergi dan keracunan
Foto: Freepik

Alergi makanan adalah reaksi sistem imun tubuh yang terjadi setelah memakan makanan tertentu. Reaksi alergi bisa muncul sekian menit hingga beberapa jam setelahnya.

“Bahkan dalam jumlah kecil, makanan pemicu alergi dapat menyebabkan gejala seperti biduran, pembengkakan saluran pernapasan yang memicu asma, hingga gangguan pencernaan,” jelas dr. Tri Wibawa pada Kamis (9/10/2025) dilansir dari UGM. 

Pada beberapa kasus, alergi makanan bisa menimbulkan gejala berat atau reaksi yang mengancam nyawa yang disebut anafilaksis. Ketika anafilaksis terjadi, seseorang akan mengalami kesulitan bernapas akibat penyempitan, tekanan darah menurun drastis, hingga kehilangan kesadaran. 

Dikutip dari Mayo Clinic, keracunan makanan adalah reaksi fisik yang timbul akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang membawa bakteri atau zat berbahaya lainnya.

“Keracunan makanan biasanya menimbulkan gejala seperti sakit perut, muntah, dan diare, yang muncul beberapa jam hingga hari setelah mengonsumsi makanan tersebut,” terang dr. Tri kemudian.

Jadi, alergi disebabkan oleh sistem imun tubuh yang salah mengira nutrisi (alergen) sebagai ancaman sementara keracunan disebabkan oleh bakteri atau zat berbahaya yang menempel di makanan atau minuman yang dikonsumsi.

11 Tanda-Tanda Alergi dan Keracunan Makanan

Setelah tahu pengertian dan penyebab alergi juga keracunan, Mommies juga bisa menambah wawasan tentang tanda-tanda atau gejalanya. Reaksi alergi untuk beberapa orang bervariasi, ada yang ringan hingga berat. Melansir Mayo Clinic, berikut gejala umum alergi makanan:

  • Muncul rasa tidak nyaman, seperti gatal atau geli di area mulut.
  • Timbul ruam merah, biduran, atau rasa gatal pada kulit, bahkan bisa berkembang menjadi eksim.
  • Terjadi pembengkakan pada bibir, wajah, lidah, tenggorokan, atau bagian tubuh lainnya.
  • Mengalami nyeri perut, mual, muntah, atau diare.
  • Napas terasa berat disertai mengi atau hidung tersumbat.
  • Merasakan pusing, kepala ringan, hingga berisiko pingsan.

Di sisi lain, gejala keracunan makanan atau minuman bisa berbeda tergantung penyebabnya. Dalam beberapa kasus, gejala ini bisa muncul sekian jam atau hari setelahnya. Meski begitu, berikut beberapa gejala umum keracunan yang bisa diwaspadai:

  • Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut.
  • Mengalami muntah.
  • Buang air besar dengan feses cair, kadang disertai darah.
  • Perut terasa keram atau melilit.
  • Disertai demam.

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Terjadi Alergi dan Keracunan Makanan

alergi dan keracunan
Foto: jcomp/Freepik

Saat reaksi alergi muncul setelah mengonsumsi suatu makanan, Mommies atau keluarga bisa segera memeriksa ke dokter untuk diberi penanganan lanjutan.

Selanjutnya, dr. Tri juga menjelaskan bagaimana prosedur pertolongan pertama yang cepat dan tepat ketika seseorang mengalami keracunan apalagi terkait kasus keracunan MBG di sekolah. Berikut rangkumannya:

  1. Mengganti cairan yang hilang untuk mencegah dehidrasi, yaitu dengan memperbanyak asupan air putih atau cairan yang mengandung elektrolit.
  2. Jika muntah masih terus terjadi, tetap minum sedikit demi sedikit.
  3. Apabila kondisi memburuk, segera meminta pertolongan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Saat gejala keracunan terjadi, tidak menutup kemungkinan demam juga termasuk. Hal ini disebabkan oleh cara kerja alamiah tubuh dalam melawan infeksi. Suhu tubuh yang meningkat bisa memperlambat tumbuhnya bakteri dan mengoptimalkan kerja sistem kekebalan tubuh.

“Demam membantu mengendalikan infeksi dengan memberi tekanan panas pada patogen dan meningkatkan efektivitas sistem kekebalan tubuh,” jelas Dosen Mikrobiologi Klinik UGM.

Mencegah Alergi dan Keracunan Makanan

Cara mencegah alergi paling mudah adalah dengan menghindari makanan atau minuman penyebab alergi. Saat pergi ke restoran atau tempat jajanan tertentu, jangan lupa memberi tahu pegawai atau kalau bisa langsung kepada kokinya terkait alergi yang dimiliki. Selain itu, selalu cek bahan-bahan yang tertulis di kemasan makanan atau minuman.

Di sisi lain, keracunan makanan atau minuman terjadi saat yang dikonsumsi membawa bakteri atau zat lainnya. Biasanya, keracunan terjadi saat makanan atau minuman sudah lewat tanggal kadaluarsa, basi, tidak dicuci bersih, dan mentah. 

Dilansir dari Mayo Clinic, Mommies dan keluarga bisa menerapkan kebiasaan yang bersih dan sehat, mulai dari mencuci tangan sebelum dan setelah makan atau sehabis dari kamar mandi, mencuci buah dan sayuran, mencuci peralatan dapur sampai bersih, dan rutin membersihkan kulkas.

Pada akhirnya, mengenali perbedaan di antara alergi dan keracunan menjadi penting agar tidak salah langkah dalam memberikan pertolongan pertama. Dengan memahami tanda-tandanya sejak dini, risiko komplikasi bisa diminimalkan dan penanganan yang tepat dapat segera dilakukan.

BACA JUGA: Hobi Makan Es Batu, Ternyata Bisa Jadi Tanda Anemia?

Penulis: Retno Raminne Nurhaliza Pitoyo

Cover: Freepik 

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan