banner-detik
PARENTING & KIDS

Orang Tua Salah tapi Susah Minta Maaf? Ini Dampaknya pada Anak!

author

Dhevita Wulandariin 5 hours

Orang Tua Salah tapi Susah Minta Maaf? Ini Dampaknya pada Anak!

Apa saja dampak buruk jika orang tua berbuat salah pada anak tapi susah minta maaf? Kenapa penting bagi anak jika orang tua minta maaf?

Mommies, pernah nggak, sih, merasa gengsi dan sulit banget buat bilang “maaf” ke anak? Padahal kita tahu kalau tadi salah ngomong, kelewat emosi, atau bikin anak kita sakit hati. Banyak orang tua yang mikir, “Kalau aku minta maaf, nanti wibawaku jatuh dong di mata anak.” Padahal justru sebaliknya, lho.

Faktanya, ketika orang tua lupa atau cenderung susah minta maaf pada anak punya dampak serius yang bisa terbawa sampai mereka dewasa. Yuk, kita bahas kenapa minta maaf itu penting banget dalam hubungan orang tua dan anak. Pertama, kita harus cari tahu dulu alasan mengapa banyak orang tua yang gengsi minta maaf ke anak, meski tahu banget mereka salah.

BACA JUGA: 10 Kesalahan Orang Tua yang Bisa Menumbuhkan Benih Korupsi pada Anak

Kenapa Orang Tua Sulit Minta Maaf?

Minta maaf kelihatannya sepele, tapi untuk sebagian orang tua, ini bisa jadi tantangan besar. Ada beberapa alasan kenapa orang tua cenderung lupa atau susah minta maaf:

1. Didikan masa kecil

 

 

Banyak yang tumbuh di keluarga dengan pola pikir “orang tua selalu benar”. Jadinya, mereka merasa kalau mengakui kesalahan sama aja dengan melepas kendali. Meraka juga nggak percaya minta maaf bisa mengubah apa pun. Kalau sejak kecil nggak pernah lihat budaya minta maaf, mereka bisa merasa minta maaf itu percuma.

Amy Morin, seorang psikoterapis sekaligus penulis buku 13 Things Mentally Strong People Don’t Do, menjelaskan, “Tumbuh di rumah di mana nggak ada yang pernah minta maaf bisa meninggalkan luka emosional.” 

2. Menganggap minta maaf adalah tanda kelemahan

 

 

Buat sebagian orang tua, minta maaf identik dengan kelemahan. Padahal justru butuh keberanian untuk mengakui kesalahan.

3. Takut kehilangan kontrol

 

 

Ada orang tua yang merasa kalau bilang maaf, anak jadi bisa meremehkan mereka. Padahal kontrol bukan berarti nggak boleh salah.

4.  Kurang sadar dampak ucapan atau tindakan

 

 

Kadang orang tua merasa ucapan itu biasa aja, tapi buat anak bisa melukai hati. Kalau kurang peka, mereka nggak merasa perlu minta maaf.

5. Fokus pada niat baik

 

 

“Kan maksudku baik, jadi nggak perlu minta maaf.” Padahal, niat baik nggak selalu menghapus dampak buruk.

Foto: Freepik

6. Menganggap pengorbanan lebih besar daripada kesalahan

 

 

Ada orang tua yang merasa jerih payah mereka merawat dan mencukupi kebutuhan keluarga sudah cukup menutupi kesalahan-kesalahan, sehingga nggak perlu lagi minta maaf.

7. Takut kehilangan respek

 

 

Mereka khawatir kalau minta maaf, anak jadi kurang menghargai. Padahal justru sebaliknya, anak akan semakin respek.

8. Berharap waktu menghapus masalah

 

 

“Ah, lama-lama juga lupa.” Sayangnya, buat anak luka hati bisa menetap sangat lama, bahkan hingga mereka dewasa.

9. Menunggu anak minta maaf duluan

 

 

Kadang orang tua merasa harus anak yang lebih dulu minta maaf, padahal masalah bisa selesai lebih cepat kalau kita yang ambil inisiatif.

10. Beranggapan anak otomatis memaafkan

 

 

Ada orang tua yang berpikir, “Namanya juga anak, pasti maafin.” Padahal tidak sesederhana itu. Siapa yang tahu isi hati terdalam seseorang, bahkan perasaan anak-anak kita?

Dampak Buruk Jika Orang Tua Susah Minta Maaf

Kalau orang tua cenderung lupa atau sulit minta maaf, dampaknya bisa serius, Mommies dan Daddies. Berikut beberapa bahayanya:

1. Jarak emosional makin lebar

 

 

Anak bisa merasa nggak didengar. Lama-lama, mereka jadi menutup diri, kurang percaya, bahkan menjaga jarak dengan orang tua.

2. Anak belajar kalau minta maaf itu kelemahan

 

 

Kalau anak nggak pernah lihat orang tuanya minta maaf, mereka bisa tumbuh dengan keyakinan bahwa “maaf” itu tanda lemah. Akibatnya, ketika dewasa, mereka juga susah minta maaf ketika berbuat salah kepada pasangan, teman, atau rekan kerja.

 

3. Memupuk amarah dan dendam

 

Cecille Ahrens, seorang pekerja sosial berlisensi mengatakan, “Saat pengalaman buruk seseorang diminimalkan, diabaikan, atau disangkal, hal itu akan menimbulkan perasaan sakit hati, marah, dan merasa tak terlihat.”

Nah, kalau dibiarkan, anak bisa tumbuh dengan membawa rasa sakit hati terhadap orang tua.

 

4. Kurang terlatih menyelesaikan konflik

 

Meminta maaf itu bagian dari keterampilan menyelesaikan masalah. Kalau anak nggak pernah lihat contoh baik dari orang tuanya, mereka akan kesulitan saat menghadapi konflik di luar rumah.

BACA JUGA: Hati-hati! Ternyata Ini Kesalahan Orang Tua yang bikin Anak Jadi Picky Eater

Pentingnya Orang Tua Minta Maaf pada Anak

Mommies dan Daddies, minta maaf bukan berarti kalah. Justru, dengan minta maaf, kita sedang mengajarkan anak tentang akuntabilitas, empati, dan kerendahan hati.

Iskra Fileva, Ph.D., menegaskan, “Sebagai orang tua, kita punya kesempatan unik untuk mencontohkan perilaku yang kita ingin lihat pada anak. Dengan minta maaf saat kita salah, kita mengajarkan pentingnya kerendahan hati dan tanggung jawab.”

Begitu juga menurut psikolog klinis Regine Galanti. Ia mengatakan, “Kalau dalam keluarga nggak ada budaya minta maaf, biasanya ada keyakinan bahwa kesempurnaan itu wajib. Ini bikin anggota keluarga merasa berbuat salah itu pantang hukumnya Padahal mengakui kesalahan adalah bagian penting dari tumbuh sehat secara emosional.”

Foto: Freepik

Cara Minta Maaf yang Benar ke Anak

Nah, supaya nggak sekadar basa-basi, berikut cara efektif minta maaf ke anak:

 

1. Spesifik

 

Jangan cuma bilang, “Maaf ya.” Tapi jelaskan apa yang salah. Misalnya, “Maaf karena tadi Mama marah dan membentak kamu.”

 

2. Validasi perasaan anak

 

Tunjukkan kalau perasaan mereka penting. “Mamatahu kamu sedih karena ucapan Mama tadi.”

 

3. Jelaskan tanpa cari alasan

 

Boleh kasih konteks, tapi jangan dijadikan pembenaran. “Aku capek, tapi tetap nggak pantas marah seperti tadi.”

4. Berikan ruang

 

 

Setelah meminta maaf, biarkan anak punya waktu untuk memproses. “Mama harap kamu bisa memaafkan Mama.”

 

5. Buktikan lewat tindakan

 

Kalau orang tua sudah janji nggak akan mengulangi, buktikan dengan lebih sabar dan mampu mengatur emosi dengan cara sehat.

Yuk, Putus Siklusnya. Nggak Perlu Gengsi Minta Maaf!

Kalau Mommies dan Daddies tumbuh di keluarga yang jarang banget minta maaf, wajar kok di awal-awal merasa kikuk. Tapi percaya deh, memutus siklus ini adalah hadiah besar buat anak.

Dengan belajar minta maaf, kita sedang menyiapkan anak untuk tumbuh jadi pribadi yang lebih empatik, komunikatif, dan punya hubungan sehat di masa depan. Anak-anak yang terbiasa melihat orang tuanya minta maaf akan:

  • Lebih aman mengekspresikan perasaan
  • Terlatih berkomunikasi dengan sehat
  • Lebih mudah memahami perasaan orang lain
  • Punya hubungan sosial yang positif

BACA JUGA: 7 Tips agar Anak Terhindar dari Sikap Tone Deaf, Ini Penjelasan Psikolog

Mommies, parenting bukan tentang jadi sosok orang tua sempurna yang nggak pernah salah. Justru, jadi orang tua yang sadar benar pentingnya meminta maaf kepada anak akan menjadi teladan berharga. Dengan begitu, anak belajar bahwa manusiawi kok untuk berbuat salah, asal kita mau bertanggung jawab dan memperbaikinya.

Jadi, jangan gengsi untuk bilang “maaf” pada anak. Karena satu kata sederhana itu bisa bikin hubungan keluarga lebih hangat dan sehat. 

Cover: Kaboompics.com/Pexels

Share Article

author

Dhevita Wulandari

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan