banner-detik
DAD'S CORNER

15 Kalimat yang Tidak Boleh Ayah Ucapkan kepada Ibu Menyusui. Kesannya Sederhana, Tapi Bagi Busui Menohok!

author

Sisca Christina2 days ago

15 Kalimat yang Tidak Boleh Ayah Ucapkan kepada Ibu Menyusui. Kesannya Sederhana, Tapi Bagi Busui Menohok!

Para ayah, mari belajar seni menyusun kalimat saat ingin memberi dukungan dan penguatan kepada para ibu menyusui, supaya nggak menyingunggu busui.

MengASIhi itu indah. Tetapi di balik itu, ada proses yang nggak mudah bagi para ibu menyusui. Setiap 2-3 jam sekali menyusui, kurang tidur karena tengah malam harus bangun untuk menyusui, tubuh dan rambut lepek karena cuma bisa mandi kilat sekali sehari, plus daster jadi beraroma ASI. Belum lagi jika ASI seret, ibu harus melakukan berbagai upaya agar ASI kembali lancar. Di sela-sela bayi tidur, ibu menyusui (busui) juga harus memompa ASI untuk mencukupi stok ASIP saat busui bekerja, dan seterusnya!

Itu baru soal fisik. Belum soal mental dan emosional. Busui seringkali mengalami perubahan emosi yang cepat karena perubahan hormon dan kelelahan. ASI keluar hanya sedikit, cemas. Bayi menolak menyusui, panik. Bayi menangis terus padahal sudah disusui, bingung. Stok ASIP masih sedikit, khawatir, daaaan serentetan kondisi lainnya yang membuat emosi ibu menyusui naik turun dan jadi lebih sensitif.

Dalam kondisi tersebut, seringkali para ayah ingin memberikan dukungan kepada busui. Sayangnya, sering kejadian di mana ayah melontarkan kalimat yang niatnya suportif tapi outputnya malah menyinggung perasaan para busui. Di sinilah para ayah perlu belajar seni menyusun kalimat saat ingin memberi dukungan dan penguatan kepada para busui. Jangan sampai, maksud ayah baik, tetapi busui menangkapnya singit.

Baca juga: 25 Kalimat Penyemangat untuk Ibu Menyusui, Hangat dan Realistis

Ini Kalimat yang Tidak Boleh Ayah Ucapkan Kepada Ibu Menyusui

ibu menyusui

Foto: Freepik

1. “Nih, anaknya mau nenen.”

Ini terus yang diucapkan suami ketika melihat bayi menangis, padahal bisa saja bayi membutuhkan hal lain.

2. “Ma, udah nangis tuh, kasian laper.”

Bagi ibu menyusui, kalimat ini rentan menyinggung karena dianggap sebuah tuntutan untuk menyusui, padahal ibu juga sudah tahu. Ibu lebih suka jika ayah juga bisa mengambil peran untuk menenangkan bayi sebelum dioper ke ibu buat disusui.

3. “Jangan minum es kopi dulu, jangan makan makanan pedas dulu, kamu kan lagi menyusui.”

Padahal makanan atau minuman favorit ibu bisa membangkitkan rasa puas dan sukacita pada ibu menyusui, dan ini akan menstimulasi hormon oksitosin. Membatasi boleh, melarang jangan ya, dads, ya.

4. “Sudahlah tambah sufor aja, kasian kamunya kecapean.”

Eitsss, lagi semangat-semangatnya menyusui, malah dipatahin dengan disuruh pakai sufor, hedeehh.

5. “Emang ASImu cukup?”

Coba daddies lihat wajah bayi, sumringah nggak? Tidurnya pules nggak? Kalau iya tandanya cukup. Tidak perlu khawatir berlebihan, produksi ASI ibu (supply) pada umumnya akan mengikuti kebutuhan bayi (demand).

6. “Payudara kamu sekarang besar banget ya, Ma.”

Ini bisa menyinggung ketika intonasi ayah nggak enak didengar. Bisa jadi ibu kurang nyaman dengan perubahan fisiknya saat menyusui, tapi berusaha berdamai dengan itu. Jadi, ibu nggak perlu tambahan komentar dari ayah lagi.

7. “Kamu mau menyusui di ruang menyusui aja nggak, takutnya kamu nggak nyaman kalau di sini.”

Padahal ibu nyaman-nyaman aja menyusui di resto atau di ruang public lainnya, ada nursing cover juga. Jadi, ayah tak perlu merasa risih kalau busui saja santai.

8. “Coba sini aku kasih dari botol, siapa tahu dia tenang.”

Kalimat ini bisa membuat ibu jadi mempertanyakan tentang kemampuannya menyusui langsung. Ini bisa membuatnya cemas.

9. “Kayaknya cara gendongmu salah, deh.”

Hey, ayah dan ibu sama-sama jadi orang tua baru. Ketimbang mengoreksi, mari sama-sama belajar. Kalimat ini bisa menurunkan kepercayaan diri ibu.

10. “Payudara kamu jadi nggak bagus lagi sejak menyusui.”

Itu payudara ibu, lho, bukan payudara ayah. Tubuh ibu, otoritas ibu. Pun bentuknya berubah karena menyusui, itu demi anak ayah dan ibu, lho. Kalimat ini bisa terdengar egois di benak ibu.

11. “Jadi kita nggak bisa bercinta selama kamu menyusui, nih, ya?”

Lebih baik ayah browsing informasi dulu sebelum nanya begini ke busui!

12. “Buat dedek terus, buat aku kapan?”

Cemburu ke anak sendiri? Oh come on, daddies! Boro-boro sempat mesra-mesraan sama daddies, bisa tidur pulas 4 jam saja sudah syukur.

13. “Emang sesusah itu ya menyusui? Kok kamu kayaknya stres banget.”

Kalimat ini bisa diganti dengan tone yang lebih bersahabat, seperti: “Kamu tampak kelelahan dan stres, mau aku bantu apa?.”

14. “Kata mama, kamu harus makan ini, itu, minum suplemen ini dan itu supaya ASI lancar.”

Selain busui punya cara dan metode sendiri untuk melancarkan ASI, busui jaman now juga sudah bisa mencari informasi sendiri atau bertanya pada circle-nya mengenai tips untuk melancarkan ASI tanpa perlu disuruh-suruh mama atau mertua.

15. “Kalau berat dan merepotkan, aku nggak apa-apa kok kalau kamu mau berhenti menyusui.”

Selamat, daddies baru saja mematahkan semangat ibu menyusui!

Semoga setelah membaca ini, para ayah bisa semakin bijak memilih kalimat saat ingin berbicara kepada busui, ya. Di kala menyusui, ibu lebih membutuhkan dukungan berupa tindakan aktif dari pasangan ketimbang sekadar kata-kata. Yuk, berikan bantuan fisik dan emosional kepada busui seperti gantian bangun untuk menimang bayi ketika menangis, mengambil alih pekerjaan rumah tangga, belikan makanan kesukaan mommies, memberikan pelukan setiap hari, dan hal-hal lain yang bisa membangkitkan hormon sukacita mommies agar bisa mengASIhi dengan lancar.

Baca juga: Tantangan Terbesar Ibu Menyusui di Indonesia, Kurang Dukungan Sosial

Cover: Freepik

Share Article

author

Sisca Christina

Ibu dua anak yang berprofesi sebagai digital nomad, yang juga suka menulis. Punya prinsip: antara mengasuh anak, bekerja dan melakukan hobi, harus seimbang.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan