Sorry, we couldn't find any article matching ''

Waspada Beras Oplosan! Ini Ciri-Ciri dan Cara Memilih Beras yang Aman untuk Keluarga
Kasus beras oplosan dari merek premium memicu kekhawatiran. Yuk, kenali ciri-ciri beras oplosan, bahayanya bagi kesehatan, dan cara memilih yang tepat.
Ramai beberapa hari ini berita mengenai beras oplosan yang beredar di masyarakat. Isu beras oplosan memang bukan hal yang baru. Namun, beras-beras ini ternyata ditemukan di label-label resmi beras medium dan premium.
Melansir CNN Indonesia, kepolisian menemukan 212 merek beras yang diduga oplosan. Pada 6–23 Juni 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan uji kualitas pada 268 sampel dari 212 merek beras. Hasilnya, sebanyak 85,56% beras premium dan 88,24% beras medium tidak sesuai standar mutu yang ditetapkan.
Foto: Pexels
Hal ini tentu memunculkan kekhawatiran masyarakat, lebih lagi para ibu dan ayah yang bertugas di dapur. Niat hati ingin memberikan makanan yang bergizi melalui beras premium. Meskipun lebih mahal, tidak apa-apa selama keluarga bisa makan dengan baik. Akan tetapi, berita ini muncul seolah menjadi pengingat apakah beras yang selama ini kita konsumsi sudah sesuai standar mutu dan memiliki kualitas yang baik.
BACA JUGA: Harga Beras Naik, Ini 7 Rekomendasi Makanan Pengganti Nasi
Kerugian Akibat Konsumsi Beras Oplosan
Beras oplosan adalah campuran beras dari beberapa jenis dan kualitas yang tidak sesuai standar mutu kemudian dijual dalam kemasan beras premium dan medium. Meskipun label berasnya sudah menjanjikan, belum tentu isinya sesuai. Akibatnya, banyak kerugian bagi konsumen, baik dari sisi ekonomi dan kesehatan.
Sisi Ekonomi
Memilih beras premium dengan label resmi datang dengan kepercayaan dan jaminan kualitas yang baik. Oleh karena itu, beberapa orang rela membayar lebih mahal demi mendapatkan beras dengan mutu yang bagus. Akan tetapi, pengoplosan beras premium di label-label resmi seolah mengkhianati kepercayaan itu. Sudah tidak sesuai standar mutu, beras oplosan ini juga melanggar standar berat kemasan, komposisi, dan label produk. Akibatnya, uang yang dikeluarkan tidak sesuai dengan yang didapatkan.
Sisi Kesehatan
Melansir detikJatim, beras oplosan juga menimbulkan kerugian pada kesehatan masyarakat yang mengonsumsinya. Campuran beras berkualitas rendah atau bahan kimia yang digunakan bisa mengandung zat yang berbahaya dan merusak tubuh jika dikonsumsi dalam waktu yang lama. Kerugian yang akan dialami, antara lain gangguan pencernaan (diare, mual, sembelit), gangguan hormon yang mengganggu kesehatan reproduksi, cacat janin, kerusakan organ dalam tubuh (seperti ginjal atau hati), hingga paparan zat karsinogenik yang dapat memicu kanker bila beras mengandung zat pemutih atau pengawet berbahaya.
Ciri-Ciri Beras Oplosan yang Wajib Diketahui
Supaya terhindar dari bahaya beras oplosan, penting untuk mengetahui cara membedakannya. Tenang saja, Mommies bisa melakukannya dengan mata telanjang. Dilansir dari website resmi IPB University, berikut ciri-ciri beras oplosan menurut ahli, Prof. Tajuddin Bantacut, Pakar Teknologi Industri Pertanian IPB University.
- Warna tidak seragam
- Butiran beras berbeda ukuran
- Aroma beras yang tidak lazim
- Tekstur nasi yang lembek setelah dimasak
- Waspadai benda asing yang mengambang ketika mencuci beras
6 Tips Memilih Beras yang Aman dan Berkualitas untuk Keluarga
Foto: Freepik
Cara memilih beras yang aman dan berkualitas diperlukan agar keluarga bisa menikmati santapan nasi yang pulen dan bergizi. Tips memilih beras berikut dihimpun oleh detikJateng dari buku-buku Make Over Nasi: Aneka Olahan Nasi (Umar dan Emy), Buku Pintar Menu Balita (Ayu, dkk), Tips Praktis Membuat Olahan Makanan dari Beras Merah yang Mengenyangkan (Vanesa Adisa), dan Beras Hitam: Manfaat, Khasiat dan Penggunaannya (Tresno Saras).
1. Cium Aroma Beras
Ketika memilih beras, Mommies bisa mencoba menghirup aromanya. Biasanya, beras yang masih baru akan mengeluarkan aroma yang khas. Sebaliknya, beras dengan kualitas yang buruk akan berbau apek.
2. Ada Kulit Ari
Beras yang masih memiliki kulit ari justru dianggap sebagai beras dengan kualitas yang baik. Kandungan vitamin B di dalamnya tidak hilang ketika beras masih memiliki kulit ari yang melekat. Nantinya, kulit ari ini akan lepas dengan sendirinya ketika Mommies mencuci beras.
3. Butiran Beras Tidak Melekat
Apabila butiran beras tidak melekat satu sama lain, bisa dikatakan kalau beras itu dalam kondisi yang bagus dan baru.
4. Tidak Terdapat Pelicin
Cara mengetahui apakah beras mengandung pelicin atau tidak adalah dengan mengambil beras segenggam lalu tumpahkan, pastikan tangan Mommies kering. Ketika beras berjatuhan, perhatikan apakah butirannya mudah menempel di tangan atau tidak. Kalau tidak, beras itu berarti tidak mengandung pelicin. Meskipun demikian, cara ini sedikit tricky karena bisa saja ada faktor lain yang membuat beras-beras menempel di tangan, misalnya lembap.
5. Waspada Beras yang Terlalu Putih
Beras yang terlalu putih justru patut dicurigai karena belum tentu bagus dan berkualitas. Bisa saja ada penjual yang tidak bertanggung jawab mencampur bahan pemutih ke dalam beras. Akan tetapi, masih mungkin beras yang bagus juga bisa berwarna putih dan bersih. Tetapi disertai dengan warna alami beras yang tampak bening atau kekuningan.
6. Berkutu
Beras yang berkutu biasanya menandakan penyimpanan yang terlalu lama. Beras yang disimpan terlalu lama akan mengalami kerusakan dan penurunan gizi.
Mommies tentu khawatir dengan masalah ini. Lebih lagi bagi para orang tua dengan anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Tentu kita menginginkan makanan dengan kualitas yang baik dan bergizi untuk dikonsumsi. Dari informasi di atas, Mommies sudah bisa lebih teliti dan bijak ketika membeli beras. Jangan ragu untuk bertanya kepada penjual kalau ada kecurigaan. Pada akhirnya, kesehatan dan gizi keluarga menjadi prioritas utama.
BACA JUGA: 6 Rekomendasi Merek Beras yang Pulen dan Berkualitas
Ditulis oleh: Retno Raminne Nurhaliza Pitoyo
Cover: Pexels
Share Article

COMMENTS