Topik seputar Gen Alpha dan Gen Beta sering kali dibahas. Yuk, kenali apa persamaan dan perbedaan dari kedua generasi ini.
Sebagai seorang ibu, Mommies mungkin sering mendengar tentang Generasi Alpha. Gen Alpha adalah generasi anak-anak yang lahir pada tahun 2010-an, banyak di antaranya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Bisa jadi anak-anak Mommies masuk pada lingkup generasi ini. Namun, saat kita menyambut gelombang bayi baru di tahun 2025, kita memasuki generasi yang sama sekali baru yaitu Generasi Beta.
Generasi Alpha lahir kira-kira antara tahun 2010 dan 2024, kelompok ini mencakup balita, anak-anak, dan remaja masa kini. Mereka adalah generasi pertama yang dibesarkan sepenuhnya di abad ke-21, dikelilingi oleh teknologi digital sejak lahir.
Sementara Generasi Beta dimulai pada tahun 2025, generasi berikutnya ini akan membawa kita hingga tahun 2039. Mereka adalah bayi-bayi yang baru saja lahir sekarang atau yang akan lahir di tahun-tahun mendatang.
BACA JUGA: Cara Memilih Skincare untuk Pra-Remaja Gen Alpha dan 8 Rekomendasi Produk
Apa yang menjadi perbedaan Generasi Beta dengan Generasi Alpha? Selain tentu saja dari tahun lahir, perbedaan karakter dan lingkungan juga cukup menonjol. Yuk, eksplor persamaan dan perbedaan antara Gen Alpha dan Gen Beta untuk membantu Mommies memahami apa yang akan terjadi di masa depan bagi si kecil, baik saat ini Mommies sedang membesarkan seorang Alpha yang sudah masuk sekolah maupun menyambut bayi Beta.
Kedua generasi ini tumbuh dalam rumah tangga yang mayoritas sudah tersedia internet berkecepatan tinggi, smartphone, tablet, dan bahkan mungkin asisten rumah tangga AI. Bagi Gen Alpha, screentime telah menjadi topik hangat selama bertahun-tahun. Banyak dari mereka yang sudah menguasai YouTube sebelum mereka mulai bersekolah. Namun, Generasi Beta kemungkinan akan melangkah lebih jauh, tumbuh dengan tutor AI, ruang kelas virtual, dan bahkan teknologi kesehatan yang paling maju.
Dalam kehidupannya, anak-anak ini dikelilingi teknologi yang terintegrasi ke dalam setiap bagian kehidupan mereka-mulai dari tugas sekolah hingga waktu luang, komunikasi, dan kesehatan.
Jika saat masih anak-anak lingkungan Mommies lebih sedikit, alias hanya di Indonesia saja dan lebih homogen. Tidak begitu dengan Gen Alpha dan Gen Beta. Kedua generasi ini dibesarkan oleh orang tua Milenial dan Gen Z yang di usia dewasa semakin sadar bahwa dunia itu luas dan penuh dengan keberagaman.
Pandangan hidup generasi ini bisa jadi lebih liberal karena juga terpapar dengan banyak nilai moral yang berbeda dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya. Anak-anak Alpha dan Beta belajar sejak dini untuk menghargai orang-orang dari berbagai latar belakang.
BACA JUGA: 50 Ide Nama Anak Gen Beta, Kekinian tapi Tetap Penuh Makna
Gen Alpha bisa dibilang merupakan generasi digital pertama tapi Gen Beta akan lebih dari itu. Menurut Mark McCrindle, seorang peneliti sosial dan pengarang buku Generation Alpha, bagi Generasi Beta dunia digital dan fisik akan berjalan tanpa batas.
“Sementara Generasi Alpha telah mengalami kebangkitan teknologi pintar dan kecerdasan buatan, Generasi Beta akan hidup di era di mana AI dan otomatisasi sepenuhnya tertanam dalam kehidupan sehari-hari mulai dari pendidikan dan tempat kerja hingga perawatan kesehatan dan hiburan. Beberapa dari mereka bahkan mungkin akan hidup untuk melihat Abad ke-22,” ujarnya, seperti dikutip dari GoodHouseKeeping.
Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara kedua generasi:
BACA JUGA: Cara Efektif Menegur Anak dalam 1 Menit ala dr. Aisah Dahlan, Orang Tua Harus Coba
Meskipun perbedaan antara kedua generasi ini masih samar-samar untuk saat ini, perbedaannya akan semakin jelas saat Gen Beta masuk sekolah dan mulai membentuk dunia di sekitar mereka. Sebagai orang tua, tugas Mommies bukanlah memprediksi masa depan, melainkan mempersiapkan anak-anak untuk menghadapi dunia dengan dukungan, pikiran terbuka, dan nilai-nilai yang kuat.
Penulis: Imelda Rahma
Cover: Freepik