Mommies, begini lho harapan suami kepada kita kalau mereka lagi marah. Coba kroscek ke suami, mereka tipe yang ingin diperlakukan seperti apa?
Setuju nggak, kalau kita marah, kita ingin divalidasi oleh suami, dimengerti, dibujuk dan seterusnya?
Sementara kalau suami yang marah, pernah nggak, sih, kita bertanya-tanya, suami ingin diperlakukan seperti apa? Apakah sama seperti kita ingin diperlakukan? Atau sebenarnya, mereka ingin diperlakukan dengan cara lain?
Kira-kira apa yang kita lakukan saat suami marah sudah sesuai dengan kebutuhan dia atau belum, ya? Atau jangan-jangan selama ini cara kita menyikapi suami marah tak sesuai dengan harapan sang suami, dan kerap bikin urusan jadi panjang? Kalau ini yang terjadi, bisa jadi komunikasi selama ini kurang lancar.
Kalau selama ini mommies masih bingung dan serba salah bagaimana sebaiknya memperlakukan suami saat mereka sedang marah, tak perlu sungkan untuk bertanya langsung kepada mereka. Ini agar kita bisa memahami dan memperlakukan mereka sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Biar nyambung, gitu, lho. Intinya: komunikasi, komunikasi, komunikasi.
Kami bertanya kepada para daddies, kalau sedang marah mereka ingin diperlakukan seperti apa oleh istri? Ternyata, jawabannya sangat beragam, lho! Kalau belum yakin, berikut kami himpun dari para suami, apa yang mereka harapkan dari istri saat mereka sedang marah.
Baca juga: 8 Kegiatan yang Memperkuat Komunikasi Pasangan Suami Istri
Kebanyakan suami yang kami mintai pendapat, menginginkan istrinya minta maaf duluan saat suami sedang marah kepada istri yang disebabkan oleh kesalahan istri. Terkadang, suami memendam kesal karena rasa gengsi istri yang nggak mau minta maaf duluan. Yuk, ah, moms, turun-turunin gengsinya mulai sekarang, demi relasi dengan suami yang lebih harmonis; sebab kita memang nggak selalu benar, kok, hehehe.
Seorang bapak ketika sedang marah kepada anaknya, ia ingin istri diamkan saja sampai ia mencair sendiri. “Tak perlu dibaik-baikin, cukup diam saja,” begitu kata si bapak.
“Pengennya, sih, istri ajak ngomong duluan, tapi kadang kalau kelamaan nunggu, saya yang ajak ngomong duluan baik-baik sebelum tidur, supaya tidurnya lebih nyenyak,” kata seorang suami yang tinggal di wilayah Tangerang Selatan.
Kalau suami model begini, sih, aman ya, karena mau mengambil inisiatif untuk membuka komunikasi dan menyelesaikan konflik lebih dulu saat tak ada pergerakan dari istri. Namun kalau suami tipe silent treatment, bisa-bisa perang dingin.
Beberapa suami ingin dibujuk oleh sang istri ketika marah. Ditanya kondisinya, perasaannya, ingin diperhatikan oleh sang istri. Jadi, bukan hanya istri saja yang ingin dibujuk suami saat sedang marah.
Kalau emosi masih tinggi, suami ingin istri jangan ajak berdebat dulu. Sebaiknya para istri tunggu emosi suami mereda, baru ajak bicara baik-baik. Yuk, moms, latihan peka lihat kondisi emosi daddies sebelum melontarkan pendapat atau pandangan yang bisa makin menyulut emosi suami.
Seorang suami yang berdomisili di Pamulang menyebutkan, kalau lagi marah, lalu istri menyediakan makanan kesukaan, itu bisa meluluhkan hatinya. Tipsnya patut dicoba, nih, mommies!
Baca juga: 40 Ide Panggilan Sayang untuk Suami, Bikin Hubungan Makin Mesra!
Jika suami butuh waktu untuk diam dulu atau menyendiri atau menenangkan diri, maka berikanlah. Kalau sudah tenang, nanti suami juga akan berkomunikasi lagi.
Salah satu suami yang tinggal di wilayah Jakarta Utara menyebutkan: “saya jarang marah, jadi kalau saya diam, ya harusnya sudah tahu kalau saya sedang marah, maka terima dulu aja kalau saya lagi marah.”
Ada juga suami yang menginginkan istri untuk menunggu hingga suami mengajak bicara istri duluan. Ini biasanya karena suami perlu mengelola emosi terlebih dahulu. Untungnya, suami yang tinggal di kota Denpasar ini bukan tipe yang berlama-lama saat marah. Pagi marah, sore sudah mengajak istri bicara lagi. Boleh ditiru, nih.
Bagi salah seorang suami, penting bagi istri untuk mencoba memahami apa yang sedang suami hadapi. Mungkin istilah yang tepat: to put yourself in your husband’s shoes, ya, mommies. Cobalah berempati atas perasaan, situasi dan perspektif suami.
Apabila suami marah karena hal lain yang tidak berkaitan dengan istri, suami ingin istri memberikan saran yang menenangkan hati suami. Ini bisa berarti tidak ngomporin suami, alias tidak semakin bikin suami panas hati. Berhati-hati memilih dan memilah kata agar tidak sampai menyudutkan.
Buat suami yang love languagenya sentuhan fisik, mereka ingin juga, lho, ditawarkan pelukan saat marah. Ini bisa membantu meluluhkan hatinya. Tapi perlu cek-cek ombak juga, ya, jangan lagi meluap-meluapnya main peluk aja, bisa-bisa dia gerahhhh.
Siapa bilang yang berhak mengomel cuma istri? Ada juga, lho, gaya suami yang “merepet” atau “ngedumel” saat marah. Kalau sedang begini, suami yang tinggal di bilangan Jakarta Selatan ini ingin istri diam saja sampai ngedumelnya selesai. Hahaha iya juga, sih, ya, kita para mommies juga pengennya diginiin, bukan?
Beberapa suami mengatakan, ketika mereka marah kepada anak, atasan atau hal lain dan bercerita kepada istri, mereka tak ingin jika istri ikut-ikutan marah. Terkadang mereka hanya butuh didengar dan diberi waktu saja hingga emosi mereda. Sementara, apabila mereka marah kepada istri, mereka juga nggak ingin istri malah jadi marah kepadanya, sebab sang suami merasa berhak merasakan emosi yang sedang mereka rasakan.
Beberapa suami yang tak biasa mengungkapkan secara langsung saat mereka sedang marah, juga memiliki kebutuhan untuk “ditebak” perasaannya. Dengan kata lain, kita bisa belajar “empathic guess” atau menebak perasaan suami sambil berempati. Misalnya: “Kamu marah karena saya kemarin tidak bisa dihubungi, ya?” dan seterusnya sampai tebakan tersebut dikonfirmasi oleh suami. Sebab, bagi suami, perasaan marahnya itu valid.
Ternyata, bagaimana para suami ingin diperlakukan ketika marah, kurang lebih sama dengan kita para istri, ya. Jadi, yuk, tingkatkan kepekaan kita terhadap suami. Tetap sesuaikan dengan gaya, kepribadian dan love language suami saat memperlakukan mereka ketika marah, ya.
Kalau kita bisa membantu suami untuk bisa meregulasi emosi dengan baik, mengapa tidak? Kalau emosi mereka teregulasi dengan baik, tangki cinta mereka penuh lagi, mereka juga bakal love melulu sama kita. Setuju?
Baca juga: 25 Kata-kata Gombal dari Suami, Istri Nggak Jadi Marah dan Auto Luluh!