Kania Ayuningtyas: Kecintaannya untuk Belajar Bersama Anak-anak Menggerakkan Hatinya untuk Buka Kelas Gratis di Bali

#MommiesWorkingIt

RachelKaloh・5 hours ago

detail-thumb

Begini cerita Kania Ayuningtyas, seorang guru di Bali tentang hobi, passion, dan kecintaannya terhadap mengajar sampai ia membuka kelas gratis di Bali. 

“Mengajar adalah belajar dan pekerjaan ini sangat fulfilling bagi saya” Begitulah deskripsi perasaan Kania terhadap apa yang ia lakukan hingga saat ini, yakni sebagai guru Bahasa Inggris untuk Penutur Asing di Bali Island School, selain, tentunya, menjalani peran sebagai ibu bagi Damar (5). Bagaimana, sih, keseharian ibu guru Kania yang aktif mengajar, menjalani peran ibu, sambil terus aktif berolahraga, bahkan menjalani hobinya merajut? Kania juga punya tips yang bisa kita terapkan. Simak ceritanya berikut ini.

Menjadi Ibu guru dan menjadi Ibu, apakah pekerjaanmu mendukung peran utamamu? Apa yang kamu rasakan ketika menjalani kedua peran ini?

Saya bersyukur bekerja di bidang yang mendukung saya untuk terus semangat belajar, tidak hanya untuk anak-anak di sekolah, tetapi untuk diri sendiri dan anak saya. Dari pekerjaan ini, saya banyak belajar ilmu pendidikan dari berbagai pelatihan, mulai dari kurikulum, mengenal cara belajar anak, hingga strategi membaca yang beragam. Ini semua sangat berguna dalam mendampingi tumbuh kembang anak saya.

Wah, berarti kedua peran tersebut saling mendukung, ya. Apa, sih, yang bikin kamu senang mengajar?

Kania Ayuningtyas: Kecintaannya untuk Belajar Bersama Anak-anak Menggerakkan Hatinya untuk Buka Kelas Gratis di Bali

Foto: Dokumentasi pribadi

Ada dorongan kuat dalam diri saya untuk berdedikasi dan terus maju. Saya senang berada di bidang yang terus berkembang dan memungkinkan saya untuk tumbuh secara bersamaan. Mengajar adalah belajar dan pekerjaan ini sangat fulfilling bagi saya. Meskipun terasa lelah, melihat perkembangan anak didik saya sungguh sangat berarti. Selain itu, dunia anak adalah dunia yang manis dan lucu. Tidak ada hari yang membosankan di sekolah.

Saking cintanya mengajar, kamu sampai mendirikan Kelas Hari Minggu di Bali, boleh ceritakan sedikit tentang kelas tersebut? 

Kania Ayuningtyas: Kecintaannya untuk Belajar Bersama Anak-anak Menggerakkan Hatinya untuk Buka Kelas Gratis di Bali

Foto: Dokumentasi pribadi

Kelas Hari Minggu adalah inisiatif kelas gratis yang saya buat untuk memberikan sesuatu kembali kepada masyarakat. Awalnya, saya ngobrol dengan warga sekitar tempat tinggal saya di Bali. Ternyata beberapa anak usia sekolah dasar berminat untuk belajar bahasa Inggris. Menurut saya, pemakaian bahasa Inggris sangat masif di kehidupan, penting untuk dipelajari agar anak-anak dapat berkomunikasi secara efektif, dan membuka berbagai peluang di masyarakat. Berbekal ilmu pendidikan mengajar bahasa Inggris untuk penutur asing yang saya miliki, saya belajar bersama anak-anak setiap hari Minggu. Tujuannya untuk membuka peluang bagi anak-anak tersebut, harapannya dapat berguna untuk kehidupan mereka kelak. Semoga di kemudian hari, dapat menjangkau lebih banyak anak.

Bisa dibilang, kamu satu pekan full mengajar, ya? Sejauh ini, tantangannya apa?

Tantangan utama adalah jadwal yang cukup padat. Hari-hari saya hampir semua diisi dengan mengajar. Tidak jarang saya merasa kelelahan. Ketika saya menunda satu hal, hal lain bisa langsung menumpuk. Misalnya saya menunda membuat rencana dan materi ajar, saya bisa langsung kewalahan karena kelasnya banyak.

Sekarang, belok ngomongin hobi. Sebagai perempuan yang aktif, bagaimana caramu membagi antara hobi, pekerjaan, dan peran sebagai ibu sehari-hari?

Kania Ayuningtyas: Kecintaannya untuk Belajar Bersama Anak-anak Menggerakkan Hatinya untuk Buka Kelas Gratis di Bali

Foto: Dokumentasi pribadi

Saya suka eksplorasi berbagi kegiatan. Selain rutin berlari bersama komunitas olahraga lari khusus perempuan bernama Openmile Running yang saya asuh bersama teman-teman, saya juga suka berenang. Kedua olahraga ini benar-benar jadi kegiatan yang saya jalani dengan bahagia. Saya seringkali mengikutsertakan anak melakukan hobi, seperti berenang dan membuat mainan/karya seni bersama. Anak saya juga sering ikut Kelas Hari Minggu :) Baru-baru ini saya juga belajar merajut. Untuk membagi waktu, jasa sangat berperan. Saya delegasikan tanggung jawab masak di hari biasa kepada jasa katering.

Menurutmu, hobi, passion, dan pekerjaan, bisakah berjalan selaras? Kalau ya, apa kuncinya?

Ketiga hal tersebut berkaitan erat dalam hidup saya. Pekerjaan saya di bidang pendidikan memungkinkan saya menyalurkan energi kreatif dan dorongan untuk berdedikasi yang saya miliki. Kunci utama saya menjalani hobi dan pekerjaan adalah kerja sama dengan suami dan disiplin waktu. Saya membagi waktu dengan realistis dan fleksibel. Prioritas utama selalu pada anak. Kemudian saya menyempatkan waktu untuk diri sendiri untuk menjalankan hobi. Saya beruntung bekerja di tempat yang memiliki akses mudah ke fasilitas olahraga. Dengan disiplin waktu, saya bisa kerjasama dengan suami untuk tetap hadir di setiap peran. Ketika tidak sesuai rencana/jadwal, saya ikhlas dan nikmati saja.

Gaya pengasuhan yang kamu terapkan ke anak, bagaimana?

Tegas dan demokratis. Ada kesepakatan logis yang disepakati bersama dalam keluarga. Diskusi adalah pendekatan utama yang saya lakukan untuk banyak hal, mulai dari hal kecil seperti memilih rasa pasta gigi, hingga berdiskusi tentang emosi ketika anak mengeluarkannya. Saya percaya dengan berdiskusi, anak dapat belajar mengutarakan pendapatnya, memahami konsekuensi, dan merasa dihargai.

Lalu, siapa support system terbaik yang kamu miliki?

Kania Ayuningtyas: Kecintaannya untuk Belajar Bersama Anak-anak Menggerakkan Hatinya untuk Buka Kelas Gratis di Bali

Foto: Dokumentasi pribadi

Suami saya. Kami benar-benar bekerja sama di rumah untuk saling mendukung dan hadir dalam setiap peran yang kami jalani, baik sebagai orang tua, maupun individu. Kerja sama ini krusial dalam menjaga keseimbangan dan kualitas hidup kami.

Apa value dan tips yang ingin kamu bagikan kepada sesama perempuan untuk menghadapi setiap tantangan hidup?

Cintai dan berbaik hatilah pada diri sendiri. Salah satu caranya adalah menyempatkan diri berkegiatan untuk diri sendiri. Di tengah padatnya peran sebagai pekerja, ibu dan istri, me-time sangat penting untuk menjaga mental diri dan yang terpenting, mempertahankan individualitas saya. Saya juga belajar fokus pada diri saya dan tidak membandingkan diri dengan orang lain.

Baca juga: Binky Paramitha: Ingin Hasil yang Instan jadi Tantangan Terbesar Pendidikan di Indonesia