Sorry, we couldn't find any article matching ''

Cara Efektif Menegur Anak dalam 1 Menit ala dr. Aisah Dahlan, Orangtua Harus Coba
Pakar dan praktisi neuroparenting, dr. Aisah Dahlan, memberikan tips menegur anak dalam satu menit tanpa drama. Wajib coba, nih, Mommies dan Daddies!
Dalam dunia parenting, beberapa hal datang dengan kesulitan dan kemudahan yang berbeda-beda, salah satunya mendidik anak. Mendidik anak tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Orangtua sebagai sekolah pertama bagi anak memiliki banyak tanggung jawab dan kewajiban untuk dipenuhi agar anak tumbuh besar dengan baik.
Akan tetapi, tidak jarang kita dihadapkan pada situasi sulit, yaitu saat anak melakukan kesalahan dan kita harus menegurnya. Menegur perilaku anak yang tidak baik tentu tidak salah. Namun, apakah cara yang kita pakai untuk menegurnya sudah benar?
Seorang pakar parenting islami, dr. Aisah Dahlan, memberikan tips menegur anak dalam satu menit. dr. Aisah Dahlan, CMHt., CM.NLP. merupakan seorang dokter yang aktif menjadi pembicara di kajian, seminar, atau webinar mengenai neuroparenting, rumah tangga, keluarga, hingga soal narkoba. Selain menjadi dokter, ia juga merupakan seorang konsultan penanganan dan penyalahgunaan narkoba, hipnoterapis bersertifikat, dan praktisi neuroparenting skill.
Tips menegur anak dalam satu menit itu dibagi menjadi dua oleh dr. Aisah Dahlan. Nah, mungkin terdengar membingungkan, ya, Mommies? Yuk, kita simak penjelasannya.
BACA JUGA: 8 Cara Mengajarkan Boundaries pada Anak, agar Tumbuh Kuat dan Aman!
Cara Menegur Anak dalam 1 Menit ala Aisah Dahlan
Pakar Aisah Dahlan mengatakan untuk membagi dua dalam satu menit menegur anak. Setengah menit pertama untuk menegur perilakunya yang salah dan menimbulkan perasaan bersalah. Lalu, setengah menit kedua untuk memuji perilakunya agar citra diri anak tetap positif serta harga dirinya tidak runtuh. Hal itu dikutip dari kanal YouTube bernama SUAS Videos yang diunggah pada tanggal 29 Mei 2022.
Foto: peoplecreations on Freepik
Setengah Menit Pertama: Tegur Perilaku yang Salah
Pada setengah menit pertama, ia mengatakan untuk menegur anak dengan tegas, namun pesan yang disampaikan juga jelas. Ini dilakukan untuk menimbulkan perasaan bersalah. Fokus kepada perilaku yang salah dari sang anak, bukan menyinggung anak itu secara langsung. Misalnya, jelaskan rasa khawatir atau takut Mommies ketika anak tidak segera pulang sekolah. Untuk mempraktikkannya, dr. Aisah Dahlan memberikan langsung bagaimana contoh kalimatnya. Gunakan kalimat:
- Ibu takut ….
- Ibu khawatir ….
- Ibu marah ….
Contoh: Ibu marah kakak pulang jam lima sore nggak ngabarin ibu
Dari contoh tersebut, utamakan untuk menyampaikan pesan kita: ibu takut, ibu khawatir, dan ibu marah.
Setengah Menit Berikutnya: Puji Perilaku Anak
Jika anak disalahkan, maka anak dapat merasa tersinggung dan melekat di memori mereka. Pada setengah menit berikutnya, Mommies perlu memuji dan mengingatkan perilaku positif anak yang telah dilakukan sebelumnya bahwa itu hal yang baik. Selain itu, hal ini membuat harga dan citra diri anak tetap positif.
Setelah menegur, pujilah perilaku anak dengan nada lembut dan kasih sayang. Contoh kalimat: “Soalnya selama ini kalau jam pulang sekolah, kamu selalu langsung pulang atau kamu ngabarin Mama dulu kalau mau main sama temen.”
Apa yang Harus Dilakukan Setelahnya?
Selanjutnya, dr. Aisah Dahlan menjelaskan bahwa penting untuk memberikan anak kesempatan untuk menjelaskan diri sebab mungkin saja ada kesalahan yang tidak disadari juga dari kita para orangtua. Jadi, penting untuk sama-sama berefleksi diri.
BACA JUGA: 10 Kalimat yang Menunjukkan Anak Sedang Butuh Bantuan, Nomor 8 Paling Bikin Waswas!
Penulis: Retno Raminne Nurhaliza Pitoyo
Cover: Kampus Production on Pexels
Share Article


POPULAR ARTICLE


COMMENTS