Sorry, we couldn't find any article matching ''

Saat ChatGPT Down, Ini 5 Alternatif AI Chatbot yang Bisa Digunakan
Selain ChatGPT, ada beberapa pilihan dan alternatif AI chatbot lain yang bisa digunakan agar pekerjaan tetap lancar. Cek di sini, yuk!
ChatGPT telah menjadi chatbot AI yang sangat populer. Hadirnya ChatGPT mengubah cara kita mencari informasi, menulis, dan berinteraksi dengan teknologi. Namun, seperti layanan digital lainnya, ChatGPT pun tak luput dari insiden “down” atau tidak dapat diakses pada Selasa (10/5/25) kemarin.
Mengutip dari CNN, OpenAI sebagai pemilik ChatGPT mengatakan bahwa mereka mulai menyelidiki masalah tersebut pada Selasa pukul 02.36 dini hari. Menurut data Down Detector, masalah tersebut mulai meningkat sekitar pukul 05.30 dini hari. Dari The Economic Times, Down Detector menerima lebih dari 1.000 komplain di Inggris dan hampir 500 komplain di Amerika Serikat.
Dengan masalah tidak bisa digunakannya ChatGPT pada Selasa kemarin, banyak pengguna mulai dari pekerja hingga anak sekolah mengeluhkan hal ini di media sosial. AI chatbot sendiri menjadi platform yang sangat membantu urusan pekerjaan dan sekolah.
Selain ChatGPT, masih ada beberapa alternatif AI chatbot lain yang bisa dijadikan cadangan untuk mencari informasi. Berikut ini beberapa pilihan terbaik yang bisa Mommies gunakan selain ChatGPT, sehingga produktivitas kerja tetap lancar.
BACA JUGA: 6 Rekomendasi AI untuk Memudahkan Pekerjaan, Sudah Pakai yang Mana?
1. Gemini (Google AI)
Foto: Google Blog
Sejak awal kemunculannya, Gemini telah menjadi pesaing utama ChatGPT. Dikembangkan oleh Google, Gemini menawarkan kemampuan multimodal yang kuat, artinya chatbot ini tidak hanya bisa memahami dan menghasilkan teks, tetapi juga gambar, audio, dan video.
Keunggulan:
- Integrasi Google: Punya akses langsung ke informasi terbaru melalui Google Search, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk pertanyaan berbasis fakta atau informasi real-time.
- Multimodal: Mampu memproses berbagai jenis input dan menghasilkan output yang beragam.
- Generasi Kode: Sangat baik dalam membantu penulisan dan debugging kode.
- Ringkasan Informasi: Efektif untuk meringkas dokumen panjang atau web page.
- Fleksibilitas dan Kostumisasi: Bisa digunakan untuk berbagai domain dan industri, seperti keuangan, kesehatan, dan kreativitas lainnya.
- Penerjemahan Bahasa Real-time: Bisa menerjemahkan bahasa, sehingga mampu memfasilitasi komunikasi dan mengatasi hambatan bahasa
- Respon yang Menyerupai Manusia: Kemampuan percakapan Gemini sangat mirip dengan manusia, sehingga bisa menjadikannya asisten virtual atau chatbot yang alami.
Kekurangan:
- Ketergantungan pada Ekosistem Google, jika penguna tidak ingin terlalu bergantung pada produk Google atau menggunakan ekosistem software lain secara dominan.
- Kualitas Hasil Bergantung pada Input: Output Gemini harus sesuai dengan prompt yang jelas dari pengguna.
- Potensi Lag atau Crash: Beberapa pengguna melaporkan chatbot ini bisa mengalami lag atau crash saat digunakan untuk multitasking berat.
- Konsumsi Baterai Tinggi untuk Perangkat Mobile: Beberapa pengguna mengeluhkan konsumsi daya baterai yang tinggi, terutama jika sering digunakan.
2. Copilot (Microsoft)
Foto: Microsoft
Dulu dikenal sebagai Bing Chat, Copilot dari Microsoft kini terintegrasi langsung dengan ekosistem Microsoft, termasuk browser Edge dan Windows. Copilot ditenagai oleh model AI canggih seperti GPT-4, menawarkan pengalaman yang serupa dengan ChatGPT namun dengan beberapa kelebihan.
Keunggulan:
- Akses Internet Real-time: Mirip Gemini, Copilot memiliki kemampuan pencarian web yang kuat, memungkinkan untuk menjawab pertanyaan dengan informasi paling up-to-date.
- Integrasi Ekosistem Microsoft: Terus dikembangkan untuk terintegrasi lebih dalam dengan aplikasi Microsoft 365, berpotensi sangat membantu dalam tugas produktivitas.
- Penciptaan Gambar: Mampu menghasilkan gambar berdasarkan deskripsi teks melalui integrasi DALL-E 3.
- Dukungan Bahasa yang Luas: Copilot mendukung berbagai bahasa yang bisa diakses oleh pengguna secara global.
- Meningkatkan Produktivitas: Tugas-tugas rutin bisa dilakukan dengan otomatis.
Kekurangan:
- Ketergantungan pada Ekosistem Microsoft: Potensi penuh Copilot hanya bisa dimaksimalkan jika pengguna punya ekosistem Microsoft 365 dan Windows.
- Biaya Langganan: Untuk menggunakan fitur lengkap dan paling canggih, diperlukan langganan berbayar.
- Kualitas Output Bervariasi: Informasi yang diberikan bisa bias, salah, atau tidak relevan, terutama jika prompt tidak spesifik atau kompleks.
- Privasi dan Keamanan Data Perusahaan: Meski Microsoft sudah berupaya keras untuk mengatasi hal ini, tetapi masih ada kekhawatiran mengenai privasi dan keamanan data ketika mengizinkan AI membaca dan memproses dokumen internal.
3. Claude (Anthropic)
Foto: Anthropic
Claude adalah chatbot AI dari Anthropic, perusahaan yang dibuat oleh mantan anggota OpenAI. Chatbot yang satu ini berfokus pada keamanan dan etika AI. Respons yang diberikan lebih berhati-hati dan informatif.
Keunggulan:
- Fokus pada Keamanan dan Etika: Respons Claude cenderung lebih aman dan menghindari konten yang berbahaya atau bias.
- Konktekstual yang Panjang: Mampu menangani input dan mempertahankan konteks percakapan yang lebih panjang dibandingkan beberapa chatbot lain.
- Ringkasan dan Analisis Teks: Sangat baik dalam meringkas dokumen panjang atau menganalisis data teks.
- Gaya Percakapan Menyerupai Manusia: Gaya percakapan Claude terasa lebih alami menyerupai manusia dibandingkan chatbot lain.
- Kualitas Generasi Teks yang Tinggi: Claude mampu menghasilkan teks dengan kualitas tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari artikel blog, email, hingga penulisan kreatif. Dengan pemahaman konteks yang mendalam, teks yang dihasilkan terasa alami dan relevan.
- Fokus pada Privasi Pengguna: Privasi data pengguna sangat diperhatikan.
Kekurangan:
- Keterbatasan Akses Internat Real-time: Sebagian besar versi Claude tidak memiliki kemampuan Browse Web Real-time seperti Gemini dan Copilot. Sehingga pengetahuannya terbatas pada data pelatihan hingga tanggal tertentu dan tidak selalu memiliki informasi terbaru.
- Potensi Hallucination: Dapat menghasilkan informasi yang salah namun terdengar meyakinkan, sehingga verifikasi faktual tetap penting dilakukan.
- Tidak Ada Generasi Gambar Internal: Saat ini, Claude tidak memiliki kemampuan internal untuk menghasilkan gambar berdasarkan deskripsi teks, yang merupakan fitur yang tersedia di beberapa pesaing seperti Copilot (dengan DALL-E) atau Gemini (dengan Imagen).
- Kurva Pembelajaran untuk Prompt Optimal: Untuk memaksimalkan potensi Claude dalam tugas-tugas yang sangat spesifik atau kompleks, pengguna mungkin perlu belajar cara menyusun prompt yang efektif agar Claude dapat memberikan output terbaik.
4. Perplexity AI
Foto: Wikipedia
Meskipun bukan chatbot percakapan dalam artian tradisional, Perplexity AI dapat memberikan jawaban langsung atas pertanyaan yang diberikan, sekaligus dengan referensi sumbernya. Sehingga bisa mempercepat pekerjaan untuk mencari sumber di berbagai link.
Keunggulan:
- Jawaban Akurat dengan Sumber: Menyediakan jawaban yang ringkas dan didukung oleh link sumber terpercaya.
- Mode Fokus: Memungkinkan pengguna membatasi pencarian ke domain tertentu. Misalnya “Academic” (untuk artikel ilmiah), “Reddit”, “YouTube”, “News”, “Writing”, atau “Wolfram|Alpha” (untuk data komputasi) untuk hasil yang lebih spesifik.
- Interaktif: Meskipun bukan chatbot, pengguna bisa mengajukan pertanyaan lanjutan untuk menggali lebih dalam.
- Akses Informasi Real-time dan Terkini: Perplexity secara aktif mencari informasi up-to-date di internet saat pengguna mengajukan pertanyaan.
- Cocok untuk Riset dan Pembelajaran: Karena kombinasi akurasi, sumber yang jelas, dan kemampuan untuk menjelajahi topik lebih dalam, Perplexity bisa menjadi alat yang luar biasa untuk riset akademis, jurnalisme, atau sekadar belajar tentang topik baru.
- Fitur Unggah File (Perplexity Pro): Versi Pro memungkinkan pengguna bisa mengunggah file (PDF, dokumen teks) dan meminta Perplexity untuk menganalisis atau menjawab pertanyaan berdasarkan konten file tersebut, yang sangat berguna untuk riset pribadi atau profesional.
Kekurangan:
- Bukan Chatbot Percakapan Murni: Perplexity tidak dirancang untuk percakapan yang panjang, interaktif, dan bebas seperti ChatGPT atau Gemini. Fokus utamanya adalah memberikan jawaban berbasis fakta dan ringkasan informasi. Pengguna tidak bisa mengobrol atau meminta ide kreatif non-faktual.
- Keterbatasan dalam Generasi Konten Kreatif: Meskipun bisa meringkas atau menyusun poin-poin, Perplexity tidak sebaik chatbot generatif lainnya dalam menghasilkan cerita, puisi, skrip, atau konten kreatif lainnya yang membutuhkan imajinasi dan penulisan yang lebih bebas.
- Membutuhkan Pertanyaan yang Jelas: Karena sifatnya yang berbasis pencarian, Perplexity paling efektif jika pengguna mengajukan pertanyaan yang jelas dan spesifik. Pertanyaan yang terlalu samar atau terbuka mungkin tidak menghasilkan output yang optimal.
- Tergantung pada Kualitas Sumber Web: Meskipun memberikan sumber, kualitas jawaban pada akhirnya tergantung pada kualitas informasi yang tersedia di web. Jika sumber-sumber yang relevan tidak akurat atau bias, jawaban Perplexity bisa terpengaruh.
5. Jasper Chat
Foto: Jasper AI
Jasper Chat adalah bagian dari platform AI generatif yang lebih luas bernama Jasper (sebelumnya Jasper.ai). Jasper secara keseluruhan berfokus pada membantu pemasar, penulis, dan bisnis membuat konten dalam skala besar. Sementara, Jasper Chat adalah fitur percakapan di dalamnya yang memungkinkan interaksi mirip chatbot untuk berbagai tujuan.
Keunggulan Jasper Chat:
-
Berfokus pada Pemasaran dan Konten: Dirancang khusus untuk pembuatan konten pemasaran, penulisan blog, copywriting, dll. Sangat efektif untuk brainstorming ide konten, menulis draf singkat, menyempurnakan headline, atau mengembangkan strategi konten yang relevan dengan bisnis.
- Memahami Brand Voice: Mampu menerapkan dan memahami gaya bahasa dan tone of voice sesuai dengan brand pada konten yang dihasilkan.
- Kualitas Output yang Tinggi dan Kreatif: Dikenal bisa menghasilkan output yang berkualitas tinggi, unik, dan seringkali lebih kreatif.
- Terintegrasi dengan Fitur Jasper Lainnya: Jasper Chat dapat dimanfaatkan bersama fitur-fitur lain seperti “Boss Mode” (untuk konten panjang), AI Art (pembuatan gambar), dan integrasi dengan Surfer SEO (untuk optimasi SEO).
Kekurangan:
- Berbayar: Untuk menggunakan Jasper AI dan Jasper Chat secara optimal, pengguna perlu berlangganan paket berbayar.
- Memerlukan Penelitian dan Verifikasi Fakta: Meskipun menghasilkan konten yang berkualitas, Jasper AI (termasuk Jasper Chat) tidak selalu memeriksa fakta secara akurat. Sehingga, pengguna perlu selalu memverifikasi informasi yang dihasilkan, terutama untuk topik yang sensitif atau berbasis fakta.
- Tidak Memiliki Akses Internet Real-time yang Konsisten: Beberapa ulasan menunjukkan bahwa Jasper Chat mungkin tidak selalu memiliki akses internet real-time yang konsisten seperti Gemini atau Copilot. Pengetahuannya mungkin terbatas pada data pelatihan hingga tanggal tertentu, yang berarti informasi yang sangat terbaru mungkin tidak tersedia.
- Kurang Optimal untuk Konten Sangat Panjang: Meskipun ada “Boss Mode” untuk konten panjang di platform Jasper secara keseluruhan, Jasper Chat sendiri mungkin kurang optimal untuk menghasilkan konten yang sangat panjang dalam satu kali interaksi.
- Output Terkadang Generik atau Kurang Nuansa: Beberapa pengguna melaporkan bahwa output Jasper AI terkadang terasa generik atau kurang kreativitas dan nuansa yang diharapkan, terutama jika prompt tidak sangat spesifik. Fitur brand voice terkadang masih memerlukan penyempurnaan, dan dalam beberapa kasus bisa menghasilkan pengulangan frasa.
BACA JUGA: ChatGPT Sempat Down, Ini Penyebab hinga Alasan jika Terlalu Bergantung
Insiden downtime ChatGPT adalah pengingat penting bahwa kita tidak boleh terlalu bergantung pada satu alat saja. Dengan memahami dan memiliki beberapa alternatif AI chatbot, Mommies bisa memastikan pekerjaan tetap lancar dan tidak terhenti hanya karena satu layanan tidak dapat diakses.
Masing-masing AI chatbot ini tentunya memiliki kekuatan dan kelemahan uniknya tersendiri. Mommies juga bisa jelajahi dan coba sendiri untuk menemukan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya kerja. Meski begitu, sebaiknya jangan terlalu bergantung dengan AI chatbot dan berupayalah untuk selalu banyak membaca dan mencari tahu agar bisa selalu berpikir kritis, inovatif, dan kreatif.
Cover: Matheus Bertelli on Pexels
Share Article


POPULAR ARTICLE


COMMENTS