banner-detik
PARENTING & KIDS

Stop Scroll Tanpa Batas! Ini Rahasia Membesarkan Gen Alpha di Era Digital

author

Mommies Daily3 hours ago

Stop Scroll Tanpa Batas! Ini Rahasia Membesarkan Gen Alpha di Era Digital

Anak Gen Alpha Mommies nggak bisa lepas dari gadget? Yuk, cari tahu cara bijak mengatur screen time yang efektif dan cara membangun kebiasaan sehat digital sejak dini menurut Psikolog!

Anak-anak yang lahir di era gen alpha tumbuh di tengah dunia digital yang serba cepat dan terhubung. Dari sejak balita, mereka sudah akrab dengan layar sentuh, video streaming, dan game online. Tidak heran jika gadget menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Namun, di balik kemudahan dan hiburan yang ditawarkan, penggunaan gadget berlebihan dapat membawa dampak negatif pada tumbuh kembang anak.

Sebagai orang tua, tantangan utama bukan hanya membatasi waktu layar, melainkan juga membimbing anak agar bijak dan sehat dalam menggunakan teknologi. Agar hal tersebut tercapai, dibutuhkan pendekatan yang konsisten namun tetap penuh empati. Orang tua perlu menjadi pendamping aktif dalam kehidupan digital anak, bukan sekadar pengawas yang memberi larangan.

Lalu, bagaimana cara membangun kebiasaan digital sehat sejak dini dan mengenali tanda-tanda awal saat anak mulai kecanduan gadget? Untuk menjawabnya, Mommies Daily berkesempatan untuk berbincang dengan Psikolog Pendidikan Kara Handali, M.Psi, yang membagikan wawasan serta langkah-langkah praktis yang bisa diterapkan oleh orang tua Gen Alpha.

BACA JUGA: Dampak Bermain Gadget Dekat Anak yang Tak Disadari Orang Tua, Apa Saja?

Cara Mengenal Tanda-Tanda Awal Anak yang Kecanduan Gadget

Tanda awal anak mulai kecanduan gadget biasanya terlihat ketika screen time mereka mulai berdampak negatif pada satu atau lebih aspek kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa tanda yang perlu orang tua perhatikan.

1. Pola Tidur yang Terganggu

Anak menjadi sulit tidur, tidur larut malam, atau bangun dengan kondisi yang lelah dan mengantuk sepanjang hari. Penggunaan gadget sebelum tidur bisa mengganggu produksi hormon melatonin yang berperan dalam mengatur siklus tidur.

2. Penurunan Prestasi dan Konsentrasi di Sekolah

Anak tampak kurang fokus saat belajar, tugas sekolah sering terbengkalai, atau dikerjakan dengan terburu-buru agar bisa kembali bermain gadget. Dalam jangka panjang, hal ini bisa berdampak pada motivasi belajar dan hasil akademik.

3. Relasi Sosial yang Memburuk

Anak tampak menarik diri dari pertemanan atau menjadi lebih sering bertengkar dengan anggota keluarga. Mereka juga bisa lebih mudah terbawa pengaruh negatif dari dunia maya yang tidak terfilter.

4. Penurunan Minat terhadap Aktivitas Lain

Anak tampak kehilangan minat terhadap aktivitas fisik, hobi, atau kegiatan luar ruang yang dulu disukainya. Semuanya terasa membosankan jika dibandingkan dengan bermain gadget.

5. Perubahan Mood yang Ekstrem

Anak menjadi mudah marah, atau frustasi ketika waktu bermain gadget dibatasi. Anak juga bisa menunjukkan tantrum, sikap agresif, atau menjadi sangat sensitif terhadap hal-hal kecil, terutama jika dilarang menggunakan gadget.

Tips Mengenalkan Batasan Screen Time pada Anak

Foto: Freepik

Mengenalkan batasan screen time kepada anak bukan berarti memberi hukuman atau larangan keras. Sebaliknya, ini adalah bagian dari membentuk rutinitas dan disiplin yang sehat sejak dini. Berikut beberapa tips dari Psikolog Kara.

1. Menyamakan dengan Batasan Lain di Rumah

Anggap screen time sebagai bagian dari rutinitas harian anak, layaknya waktu tidur, belajar, atau makan. Dengan begitu, anak belajar bahwa screen time adalah salah satu kegiatan yang punya batas waktu, bukan hak istimewa yang bisa diakses kapan saja.

2. Menyusun Jadwal Harian yang Seimbang

Buat jadwal harian yang mencakup waktu belajar, bermain aktif, beristirahat, dan screen time. Jadwal yang terstruktur membantu anak memahami alur kegiatan sehari-hari dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap waktu mereka sendiri.

3. Hindari Menjadikan Screen Time sebagai Reward

Memberi screen time sebagai hadiah bisa membuat anak menganggapnya sebagai sesuatu yang sangat istimewa dan layak dikejar. Sebaiknya posisikan screen time secara netral sebagai bagian dari keseharian, agar anak tidak terlalu terobsesi.

4. Konsistensi adalah Kunci

Jadwal yang sudah disepakati bersama harus dijalankan secara konsisten. Konsistensi Mommies dalam menerapkan aturan akan membantu anak membentuk disiplin diri dan menghindari negosiasi berulang soal waktu layar.

Cara Membangun Kebiasaan Digital Sehat Sejak Dini

Membangun kebiasaan digital yang sehat pada anak dimulai dengan menetapkan aturan yang sesuai dengan usia mereka. Sebagai orang tua, penting bagi Mommies untuk mengatur batasan waktu layar (screen time) yang sesuai dengan perkembangan anak dan konsisten menerapkannya. Dengan begitu, anak akan terbiasa dengan pembatasan yang sehat dalam menggunakan gadget, serta belajar untuk mengatur waktu mereka sendiri.

Selain itu, gadget sebaiknya digunakan sebagai alat bantu untuk kegiatan yang bermanfaat, seperti bercerita atau menjelaskan sesuatu, bukan sebagai sumber utama hiburan atau informasi. Menjadikan screen time sebagai sarana pendukung kegiatan, bukan tujuan utama, akan membantu anak untuk tidak bergantung pada teknologi. Dengan cara ini, mereka akan lebih bijak dalam menggunakan gadget, menghindari ketergantungan, dan tetap fokus pada aktivitas lainnya.

Strategi Efektif untuk Mengalihkan Perhatian Anak dari Gadget

Mengalihkan perhatian anak dari gadget memerlukan pendekatan yang lebih holistik, yakni dengan membangun hubungan yang lebih kuat dan berkualitas. Orang tua bisa mulai dengan mengalokasikan waktu khusus bersama anak tanpa adanya gangguan dari gadget. Ini bisa berupa kegiatan rutin seperti bermain bersama, membaca buku, atau sekadar berbicara tentang minat dan hobi mereka.

Penting bagi orang tua untuk mencari tahu apa yang anak sukai dan mencoba beraktivitas bersama mereka, seperti menggambar, berkebun, atau berolahraga. Memberikan apresiasi atas usaha dan kreativitas anak juga sangat penting untuk mendorong mereka melakukan kegiatan produktif lainnya. Hal ini membantu anak merasa lebih dihargai dan dapat mengurangi ketergantungan mereka pada gadget.

Selain itu, orang tua juga perlu menjadi contoh yang baik. Jika orang tua ingin anak Gen Alpha mereka terlibat dalam aktivitas yang tidak melibatkan gadget, maka orang tua sendiri juga harus meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal serupa tanpa gadget. Misalnya, membaca buku tanpa gangguan layar atau berkegiatan fisik di luar rumah. Dengan menjadi teladan dalam mengelola waktu layar, anak akan lebih mudah untuk mengikuti kebiasaan positif ini.

Cara Mengkomunikasikan Aturan Penggunaan Gadget yang Tepat

Foto: Freepik

Agar aturan penggunaan gadget tidak terasa seperti larangan kaku yang mengekang, Psikolog Kara menyarankan pendekatan komunikasi yang terbuka dan melibatkan anak secara aktif. Berikut poin-poin yang bisa Mommies terapkan, antara lain.

  1. Awali dengan mengenali alasan anak senang menggunakan gadget, bukan langsung memberikan batasan. Hal ini membantu orang tua memahami kebutuhan dan motivasi anak.
  2. Tampung dan apresiasi ekspektasi anak tentang penggunaan gadget yang ideal menurut mereka. Setelah itu, berikan penjelasan objektif mengenai pro dan kontra dari ekspektasi tersebut tanpa memberi label baik-buruk atau boleh-tidak.
  3. Sampaikan argumen dari sudut pandang orang tua, termasuk alasan di balik batasan yang ingin diterapkan. Ajak anak berdiskusi dan tanyakan pendapat mereka untuk menunjukkan bahwa Mommies terbuka terhadap masukan.
  4. Mencari jalan tengah dan buat kesepakatan bersama, misalnya terkait durasi screen time harian atau waktu penggunaan gadget. Tentukan juga waktu untuk mengevaluasi kembali kesepakatan tersebut secara berkala

Mengenalkan teknologi kepada anak Gen Alpha bukan berarti membiarkannya tanpa batas. Yuk, dampingi mereka agar dapat tumbuh menjadi generasi yang bijak dan sehat secara digital, Mommies!

BACA JUGA: 10+ Ide Kegiatan untuk Anak Bebas Gadget: Seru dan Menginspirasi!

Ditulis oleh: Nariko Christabel

Cover: Freepik

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan