Peran Ayah dalam Membentuk Anak Hebat: Secara Emosional, Sosial, dan Rohani

Dad's Corner

Mommies Daily・in an hour

detail-thumb

Ayah bukan sekadar pencari nafkah—perannya krusial dalam membentuk anak yang tangguh secara emosional, sosial, dan rohani. Yuk, gali peran ayah lebih dalam!

Saat mendengar kata “ayah”, apa yang langsung terbayang di benak Mommies? Sosok yang pergi pagi pulang malam demi menafkahi keluarga? Atau justru figur yang selalu siap membetulkan kran bocor dan membelikan jajanan favorit anak? Meski peran ayah sering kali terlihat lebih “diam” dibanding ibu, sebenarnya ayah memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan anak dan harmoni dalam keluarga, lho!

Di artikel ini, kita akan mengenal lebih dalam tentang peran ayah dalam keluarga, bagaimana pengaruhnya terhadap pengasuhan anak, termasuk anak perempuan, dan kenapa kehadiran figur ayah sangat penting.

BACA JUGA: Ayah Tunggal, Jangan Canggung! Ini 4 Tips Ajarkan Pendidikan Seks ke Anak Perempuan

Peran Figur Ayah dalam Pengasuhan Anak

Mommies mungkin sering menemukan referensi parenting yang berfokus pada ibu—bagaimana cara menyusui, mendidik anak, hingga menjaga emosi saat tantrum. Namun, menurut banyak penelitian psikologi dan tumbuh kembang, keterlibatan ayah yang aktif sejak awal memiliki dampak besar terhadap keseimbangan emosi anak, perkembangan sosial, hingga rasa percaya diri mereka.

Tidak sedikit Mommies yang merasa bahwa urusan pengasuhan adalah “wilayah ibu”. Padahal, pengasuhan yang ideal adalah kerja sama dua arah antara ayah dan ibu. Peran ayah dalam pengasuhan anak mencakup beberapa hal di bawah ini.

1. Memberi Teladan Sikap dan Nilai

Anak belajar dari melihat. Seorang ayah yang jujur, sabar, dan penuh empati akan menjadi contoh hidup bagi anak-anaknya.

2. Mengajarkan Disiplin Positif

Ayah sering diasosiasikan dengan kedisiplinan. Namun, disiplin yang dimaksud bukanlah hukuman keras, melainkan ketegasan yang dibarengi pengertian dan konsistensi.

3. Menjadi Teman Bermain dan Penjelajah Dunia

Saat bermain bersama ayah, anak belajar mengambil risiko, menyusun strategi, dan mengenal dunia luar. Aktivitas fisik dengan ayah juga membantu perkembangan motorik kasar anak.

4. Menunjukkan Kasih Sayang dengan Cara yang Unik

Pelukan, tawa, dan obrolan ringan antara ayah dan anak menciptakan rasa aman yang sangat berarti bagi pertumbuhan psikologis mereka.

Peran Ayah bagi Anak Perempuan

Foto: Freepik

Bagi anak perempuan, figur ayah sangat berpengaruh terhadap cara pandang mereka terhadap diri sendiri dan dunia di sekitarnya. Seorang ayah adalah “cinta pertama” anak perempuan. Hubungan yang sehat dengan ayah akan membentuk rasa percaya diri, harga diri, dan bahkan memengaruhi cara mereka membangun hubungan dengan orang lain saat dewasa kelak.

1. Cinta Pertama yang Membangun Kepercayaan Diri

Ayah adalah “cinta pertama” anak perempuan. Dari cara ayah memperlakukan putrinya, ia belajar bagaimana ia pantas diperlakukan. Ini membentuk dasar rasa percaya diri dan harga diri anak perempuan, serta cara ia memandang hubungan di masa depan.

2. Pemberi Contoh Relasi yang Sehat

Interaksi ayah dengan ibu dan orang lain memberi contoh nyata tentang bagaimana membangun hubungan yang sehat, saling menghargai, dan penuh kasih. Ini akan berpengaruh pada bagaimana anak perempuan membangun hubungan pertemanan maupun asmara ketika dewasa.

3. Pendukung Prestasi dan Kemandirian

Anak perempuan yang dekat dengan ayahnya cenderung memiliki kepercayaan diri lebih tinggi untuk mengejar prestasi akademik dan cita-citanya. Ayah yang mendukung minat dan bakat anak perempuan akan membuat mereka berani mengeksplorasi potensi diri.

4. Pelindung Emosional

Ayah yang hadir secara emosional—mendengarkan, memeluk, dan memberi dukungan—akan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi anak perempuan. Ini penting untuk kestabilan mental dan emosionalnya.

5. Pembimbing Moral dan Spiritual

Ayah bisa menjadi panutan dalam nilai-nilai kehidupan, kejujuran, tanggung jawab, dan iman. Anak perempuan yang dibimbing oleh ayahnya sejak kecil dalam hal moral dan spiritual akan memiliki kompas hidup yang kuat.

6. Sosok Teladan Maskulinitas Positif

Dengan melihat sosok ayah yang lembut tapi tegas, kuat tapi penuh kasih, anak perempuan akan memahami bahwa maskulinitas tidak harus keras atau dominan. Ini penting agar ia tidak tumbuh dengan standar relasi yang keliru.

7. Teman Bermain dan Berdiskusi

Ayah yang mau menjadi teman ngobrol dan bermain membantu anak perempuan mengembangkan keterampilan sosial, berpikir kritis, serta kebebasan berekspresi tanpa takut dihakimi.

Peran Ayah di Era Modern: Bukan Lagi Stigma “Ayah yang Diam”

Kabar baiknya, makin banyak ayah zaman sekarang yang menyadari pentingnya peran mereka dalam keluarga. Mereka tidak lagi malu untuk mengganti popok, menemani anak sekolah, bahkan ikut serta dalam diskusi parenting. Perubahan ini patut kita apresiasi dan dorong bersama, Mommies.

Berikut peran ayah di era modern seperti saat ini.

1. Partner Setara dalam Pengasuhan

Ayah di era modern tidak lagi hanya sebagai pencari nafkah, tetapi juga terlibat aktif dalam pengasuhan. Mulai dari mengganti popok, menyiapkan bekal anak, mengantar sekolah, hingga mendampingi saat belajar dan tidur malam. Ayah dan ibu kini menjadi tim yang saling mendukung dalam membesarkan anak.

2. Komunikator Emosional

Dulu ayah sering dianggap “diam” dan tak banyak bicara. Kini ayah modern belajar mengekspresikan perasaan, menjadi pendengar yang baik, serta membangun komunikasi terbuka dengan pasangan dan anak-anak. Ini membantu menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat di keluarga.

3. Role Model dalam Karier dan Kehidupan Seimbang

Ayah zaman sekarang menjadi contoh bagaimana menyeimbangkan karier dan kehidupan pribadi. Mereka menunjukkan bahwa menjadi sukses di pekerjaan tidak berarti mengorbankan waktu dan perhatian untuk keluarga. Ayah modern juga tidak ragu mengambil cuti untuk keluarga (seperti cuti ayah atau paternity leave).

4. Pencari Ilmu Parenting

Banyak ayah kini aktif mencari informasi dan ikut kelas parenting. Mereka membaca buku, ikut webinar, bahkan berdiskusi di komunitas orangtua. Ini menandakan bahwa pengasuhan anak adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya “urusan ibu.”

5. Penyedia Nilai dan Prinsip Hidup

Ayah modern punya peran kuat dalam menanamkan nilai-nilai kehidupan, seperti kejujuran, tanggung jawab, empati, dan kerja keras. Anak-anak sering melihat ayah sebagai figur yang tegas, tetapi penuh kasih dan adil—contoh nyata tentang bagaimana menjadi pribadi yang utuh.

6. Pendukung Kesehatan Mental Keluarga

Ayah yang terbuka dan hadir secara emosional bisa menjadi benteng dalam menjaga kesehatan mental anak dan pasangan. Mereka tak segan bertanya, mendengarkan, atau mencari bantuan profesional jika dibutuhkan.

7. Agen Perubahan Sosial

Dengan menjadi ayah yang terlibat, para pria di era modern ikut mematahkan stereotip gender dalam keluarga dan masyarakat. Ayah modern menunjukkan bahwa kelembutan, perhatian, dan keterlibatan bukanlah tanda kelemahan, melainkan kekuatan sejati.

7 Peran Penting Ayah dalam Kehidupan Anak Menurut Alkitab

Foto: Freepik

Sebuah artikel dari Fatherhood Commission menyebutkan bahwa hampir setiap organisasi, perusahaan, hingga gereja dijalankan oleh seseorang yang pernah memiliki seorang ayah. Hubungan anak dengan ayah juga memengaruhi cara mereka memandang Tuhan. Jika ayah bersikap penuh kasih, maka anak cenderung percaya bahwa Tuhan pun mengasihi mereka.

Lalu, apa saja 7 peran penting ayah yang seharusnya dimiliki dan diteladani?

1. Penyedia yang Setia (A Faithful Provider)

Ayah bukan hanya pencari nafkah, tetapi sumber bagi anak untuk bertahan hidup dan sukses—baik secara fisik, spiritual, maupun emosional. Dalam Alkitab, Tuhan disebut Jehovah Jireh—Allah yang menyediakan. Sebagai cerminan Tuhan, ayah perlu memberi waktu, perhatian, cinta, dan doa bagi anak-anaknya, bukan sekadar materi.

2. Pelindung yang Kuat (A Strong Protector)

Ayah adalah pelindung dari bahaya fisik maupun spiritual. Ia bertanggung jawab terhadap keamanan anak, termasuk dari pengaruh buruk media, pergaulan, dan lingkungan. Dalam Alkitab, Yusuf melindungi Yesus kecil dari ancaman Herodes. Ayah juga perlu menjadi pendoa dan pembimbing rohani yang menjaga anak-anak dari kejahatan dan pencobaan.

3. Pemimpin yang Penuh Kasih (A Loving Leader)

Seperti Tuhan menyatakan kasih-Nya kepada Yesus saat baptisan, seorang ayah harus menyatakan cinta dan kebanggaan kepada anak-anaknya. Ayah adalah pemimpin ofensif dalam keluarga—mengarahkan visi, mengambil keputusan bijak, dan memberi teladan hidup sesuai kehendak Tuhan. Ketika ayah gagal memimpin, dampaknya bisa sangat luas seperti disebutkan dalam buku Fatherless America oleh David Blankenhorn.

4. Penolong yang Rela (A Willing Helper)

Ayah adalah pembantu yang setia dalam setiap fase kehidupan anak. Sama seperti Roh Kudus yang dikirim untuk menolong, ayah juga perlu hadir secara aktif dalam keseharian anak—membantu, mendukung, dan menemani mereka bertumbuh dalam iman dan karakter.

5. Pengajar yang Benar (A Truthful Teacher)

Alkitab menyerukan agar ayah mendidik anak-anak dalam ajaran Tuhan. Seorang ayah harus menjadi kepala ‘Departemen Pendidikan’ dalam rumah—mengajarkan nilai iman, keterampilan hidup, dan membentuk moral anak sejak dini. Saat makan bersama, perjalanan, atau sebelum tidur adalah momen emas untuk menyampaikan pelajaran hidup.

6. Pendorong yang Penuh Harapan (A Hopeful Encourager)

Ayah perlu menjadi sumber harapan dan semangat bagi anak. Dengan menunjukkan kuasa Tuhan melalui hidupnya, menjawab doa, dan konsisten dalam iman, anak akan terdorong untuk mengenal Tuhan lebih dalam. Dalam Ibrani 12, Tuhan digambarkan menghibur kita seperti ayah yang menghibur anak-anaknya.

7. Gambaran Sosok yang Sempurna (The Imperfect Points to the Perfect)

Meskipun banyak ayah di dunia ini gagal memenuhi harapan, Tuhan tetap bisa menggunakan mereka untuk menunjukkan kasih-Nya. Di Alkitab, banyak ayah yang berdosa dan gagal, tetapi ini justru menjadi latar belakang untuk menunjukkan kesempurnaan Bapa di surga.

Tuhan menciptakan konsep ‘ayah’ di bumi sebagai cerminan diri-Nya yang sempurna—penuh kasih, perlindungan, dan pengajaran yang sempurna. “God is the perfect Father that you have always longed for and wished for and never had.” – Fatherhood Commission.

Dengan mengenali ketujuh peran ini, kita diajak untuk tidak hanya menilai kualitas seorang ayah berdasarkan materi semata, tetapi juga melihat bagaimana ia memimpin, mencintai, mendidik, dan melindungi keluarganya. Jika peran ini dijalankan dengan benar, dampaknya tidak hanya terasa dalam keluarga, tetapi juga dalam masyarakat secara luas, lintas generasi.

Mommies, peran ayah dalam keluarga adalah fondasi yang penting bagi kesehatan emosional seluruh anggota keluarga. Anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, membutuhkan figur ayah yang hadir, terlibat, dan mencintai tanpa syarat.

Kita tidak butuh ayah yang sempurna. Kita hanya butuh ayah yang mau hadir dan belajar bersama. Jadi yuk, kita dukung para ayah untuk menjadi pahlawan keluarga versi terbaik mereka—dengan cara mereka sendiri.

BACA JUGA: 8 Rekomendasi Pomade Terbaik yang Buat Rambut Ayah Makin Keren!

Ditulis oleh: Kalamula Sachi

Cover: Freepik