Bingung menerapkan pola parenting yang tepat untuk anak bungsu Mommies? Kuncinya, kenali dulu sifat-sifat si anak terakhir ini.
Urutan kelahiran mengacu pada urutan lahir seorang anak dan saudara-saudara kandungnya, seperti apakah mereka anak pertama, anak tengah, atau anak bungsu. Mommies mungkin pernah mendengar candaantentang bagaimana anak tertua itu bossy, sifat anak tengah itu kalem, dan sifat anak bungsu adalah anak yangkelakuannya random, cenderung susah dikasih tahu.
Khusus di artikel ini, kita bakal bahas sifat anak bungsu. Benarkah stereotip tentang anak bungsu ini? Lalu, apa hubungan antara sifat anak bungsu dengan pola asuh orang tua?
Menurut Dr. Kevin Leman, Ph.D., seorang psikolog yang telah mempelajari urutan kelahiran sejak tahun 1967 dan penulis The Birth Order Book: Why You Are the Way You Are, salah satu faktor utama yang mempengaruhi kepribadian anak bungsu adalah perlakuan orang tua terhadap mereka dibandingkan dengan saudara lainnya.
Meri Wallace, seorang terapis anak dan keluarga yang telah berpraktik selama lebih dari 20 tahun serta penulis Birth Order Blues, menambahkan bahwa posisi anak dalam keluarga memiliki tantangan unik yang dapat memengaruhi karakter mereka. Anak bungsu, misalnya, sering kali mencari cara-cara unik untuk mendapatkan perhatian karena orang tua biasanya tidak terlalu fokus pada mereka seperti halnya pada anak sulung.
BACA JUGA: 10 Sifat Anak Sulung dan Parenting yang Tepat, Bentuk Karakter Positif
Frank Sulloway, Ph.D., penulis Born to Rebel: Birth Order, Family Dynamics, and Creative Lives, menemukan bahwa anak terakhir cenderung lebih ramah dan supel dibandingkan anak sulung. Anak bungsu sering kali menjadi pusat perhatian dalam keluarga, yang membuat mereka berkembang menjadi pribadi yang lebih sosial dan menyenangkan.
Alfred Adler, seorang psikoterapis ternama dari Austria, pendiri sekolah psikologi individual yang adalah pencetus konsep urutan kelahiran mengatakan bahwa anak bungsu cenderung lebih ekstrover, ramah, dan menawan. Namun, mereka juga bisa merasa berada dalam bayang-bayang kakak-kakaknya, terutama dalam keluarga besar.
Dr. Avigail Lev, seorang terapis dari San Francisco, menambahkan bahwa anak bungsu perempuan cenderung lebih dimanja, yang bisa membuat mereka lebih bergantung pada orang lain dibandingkan kakak-kakaknya.
Berikut adalah delapan sifat yang sering dimiliki oleh anak bungsu:
Karena orang tua lebih santai dalam mengasuh anak bungsu, ini membuat mereka merasa perlu berusaha lebih keras untuk mendapatkan perhatian dari orang tua dan saudara-saudara mereka.
Anak bungsu sering kali dianggap manipulatif oleh saudara mereka. Namun, ini juga bisa dilihat sebagai strategi alami untuk menyeimbangkan posisi mereka dalam keluarga.
Orang tua cenderung lebih lunak terhadap anak terakhir, yang bisa menyebabkan mereka lebih mudah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kakak-kakak mereka juga sering ikut memanjakan mereka, memperkuat status mereka sebagai “anak emas” dalam keluarga.
Anak bungsu sering kali tetap diperlakukan seperti “bayi” dalam keluarga, bahkan setelah dewasa. Hal ini bisa membuat mereka merasa istimewa, tetapi juga dapat membatasi perkembangan mereka untuk mandiri.
Karena orang tua lebih fleksibel dalam mendidik anak terakhir, mereka cenderung lebih bebas dan berani menantang aturan dibandingkan kakak-kakaknya.
Anak bungsu sering kali mengembangkan keterampilan sosial yang kuat untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang lain.
Anak terakhir sering kali lebih fleksibel dan tidak terlalu terbebani oleh ekspektasi tinggi dari orang tua, sehingga mereka cenderung lebih santai dan mudah beradaptasi.
Mereka belajar sejak dini bahwa kegigihan bisa membuahkan hasil. Oleh karena itu, anak bungsu cenderung memiliki sifat pantang menyerah dalam mencapai tujuan mereka.
BACA JUGA: 15 Ciri Anak Remaja Kurang Kasih Sayang, Bisa Tumbuh dengan Banyak Masalah
Banyak faktor yang memengaruhi karakter anak bungsu selain perlakuan orang tua, seperti dinamika keluarga dan lingkungan sosial. Anak bungsu yang tumbuh dalam keluarga besar mungkin lebih terbiasa untuk berbagi dan bekerja sama, sedangkan anak bungsu dalam keluarga kecil mungkin mendapatkan perhatian lebih dari orang tua. Studi juga menunjukkan bahwa anak bungsu lebih mungkin untuk mengejar karier di bidang kreatif atau sosial karena kemampuan mereka dalam membangun hubungan dengan orang lain.
Selain itu, sifat santai dan mudah bergaul yang dimiliki anak bungsu sering membuat mereka lebih disukai dalam lingkungan sosial. Namun, jika terlalu dimanjakan, mereka bisa menjadi kurang mandiri dan bergantung pada orang lain untuk menyelesaikan masalah.
Meskipun menjadi anak bungsu memiliki banyak keuntungan, penting bagi orang tua untuk menerapkan pola asuh yang seimbang agar si anak terakhir ini tetap berkembang menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab. Berikut adalah tips pola asuh yang dapat diterapkan kepada anak bungsu:
Memberikan kebebasan kepada anak bungsu untuk mengeksplorasi dunia akan membantu mereka berkembang menjadi individu yang mandiri dan percaya diri.
Pastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk berbicara dan didengar, sehingga anak bungsu tidak merasa lebih atau kurang istimewa dibandingkan saudara-saudaranya.
Anak bungsu juga perlu diberikan tugas yang sesuai dengan usia mereka agar mereka belajar tentang tanggung jawab dan kontribusi dalam keluarga.
Mengajarkan anak-anak untuk saling memahami dan mendukung akan membantu membangun hubungan yang harmonis di dalam keluarga.
Setiap anak memiliki keunikan masing-masing, jadi hindari membandingkan anak bungsu dengan kakak-kakaknya agar mereka tidak merasa terbebani oleh ekspektasi yang tidak perlu.
Biarkan mereka belajar menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka agar mereka memahami bahwa tidak semua keinginan mereka bisa dikabulkan.
Luangkan waktu khusus dengan masing-masing anak agar mereka semua merasa dihargai dan dicintai secara adil.
BACA JUGA: Waspada Middle-Child Syndrome, Kenali Sifat Anak Tengah dan Cara Parenting yang Tepat
Menjadi anak bungsu memang punya kelebihan dan tantangannya tersendiri. Para orang tua perlu menjaga keseimbangan dalam memberikan perhatian, tanggung jawab, serta kebebasan kepada anak terakhir agar mereka dapat berkembang dengan optimal tanpa merasa diistimewakan. Dengan memahami karakteristik anak bungsu dan menerapkan parenting yang sesuai, mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, menjadi individu yang percaya diri, bertanggung jawab, mandiri, dan punya empati.
Cover: Miff Ibra on Pexels