Sorry, we couldn't find any article matching ''

15 Ciri Anak Remaja Kurang Kasih Sayang, Bisa Tumbuh dengan Banyak Masalah
Banyak anak yang kurang perhatian dan kasih sayang saat kecil bertumbuh menjadi remaja dengan segudang masalah. Ini ciri hingga cara mengatasinya.
Salah satu kebutuhan dasar seorang anak adalah mendapatkan kasih sayang. Namun, tidak semua anak mendapatkan kebutuhan ini dengan cukup. Kurangnya kasih sayang dan perhatian saat kecil dapat berdampak besar pada perkembangan emosional, sosial, dan kognitif anak. Kasih sayang sangat penting untuk kesejahteraan emosional, memberikan rasa aman, kepercayaan diri, dan membantu mereka membangun hubungan yang sehat di masa depan.
5 Penyebab Anak Remaja Kurang Kasih Sayang dan Perhatian
Berikut ini sekian penyebab anak remaja kurang kasih sayang menurut Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S. Psi, Psikolog Klinis Anak dan Remaja:
- Kurangnya keterlibatan emosional orang tua: sibuk dengan pekerjaan atau urusan pribadi sering kali tidak memberikan perhatian emosional yang cukup kepada anak.
- Pola asuh yang terlalu keras atau terlalu permisif dapat membuat anak merasa tidak dihargai atau diabaikan.
- Ketidakharmonisan dalam keluarga: konflik rumah tangga, perceraian, atau kurangnya komunikasi yang sehat dalam keluarga dapat menyebabkan anak merasa tidak dicintai.
- Kurangnya kehadiran fisik orang tua: sering tidak ada di rumah atau lebih banyak menghabiskan waktu di luar dapat membuat anak merasa kurang diperhatikan.
- Kurangnya ekspresi kasih sayang secara verbal dan fisik: anak perlu mendengar kata-kata kasih sayang serta mendapatkan pelukan, sentuhan, atau bentuk perhatian lainnya untuk merasa dicintai.
BACA JUGA: Para Orang Tua, Mari Ajarkan Anak 10 Adab yang Mulai Hilang Ini!
15 Ciri Anak Remaja yang Kurang Kasih Sayang Orang Tua Saat Kecil
Berikut adalah 15 ciri remaja yang kurang kasih sayang dan perhatian dari orang tua:
1. Menarik diri secara emosional
Mereka cenderung menghindari interaksi sosial, menarik diri dari kegiatan keluarga, terlihat dingin, dan lebih suka sendirian.
2. Mudah marah dan tersinggung
Sering menunjukkan kemarahan atau frustrasi atas hal-hal kecil yang sebenarnya sepele sebagai mekanisme pertahanan untuk menyembunyikan perasaan terluka atau tidak dihargai.
3. Perubahan suasana hati yang ekstrem
Terlihat bahagia di satu waktu, tetapi dalam hitungan menit berubah menjadi sedih atau kesal. Pergolakan emosi ini menunjukkan ketidakstabilan emosional karena merasa kurang dihargai atau kurang mendapatkan perhatian.
4. Rendahnya rasa percaya diri
Sering meremehkan diri sendiri, merasa tidak berharga, atau terlalu kritis terhadap diri sendiri.
5. Perubahan perilaku yang drastis
Kebiasaan seperti pola tidur, pola makan, atau kebersihan diri berubah-ubah. Mereka kehilangan motivasi untuk merawat diri sendiri karena merasa tidak diperhatikan.
6. Kesulitan mengungkapkan kebutuhan emosional
Remaja yang kurang mendapatkan kasih sayang sering merasa kesulitan untuk mengekspresikan perasaan atau meminta bantuan karena takut menghadapi penolakan.
7. Melukai diri sendiri
Beberapa remaja melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri, seperti menyakiti tubuh mereka, sebagai cara untuk mengatasi rasa sakit emosional. Ini perkara serius yang membutuhkan perhatian segera.
Foto: Kindel Media on Pexels
8. Mencari perhatian
Bertindak berlebihan atau melakukan hal-hal berisiko hanya untuk mendapatkan perhatian dari orang lain. Terkadang, mereka memilih mendapatkan perhatian negatif daripada tidak diperhatikan sama sekali.
9. Isolasi sosial
Menghindari teman dan kegiatan sosial karena merasa tidak layak memiliki teman atau merasa bahwa tidak ada orang yang benar-benar peduli pada mereka.
10. Penurunan prestasi akademik
Perasaan tidak dihargai membuat remaja dengan masalah emosional cenderung kehilangan minat dan motivasi untuk belajar sehingga mengalami penurunan nilai.
11. Kesulitan mempercayai orang lain
Pengalaman tidak mendapatkan kasih sayang membuat mereka sulit untuk mempercayai orang lain. Takut dikecewakan atau ditinggalkan. Mereka lebih memilih untuk menjaga jarak dengan orang lain daripada mengambil risiko disakiti.
12. Kemandirian berlebihan (Hyper-independence)
Remaja yang kurang kasih sayang tumbuh menjadi seseorang yang terlalu mandiri dan tidak mau bergantung pada orang lain, bahkan dalam situasi yang seharusnya membutuhkan bantuan.
13. Perfeksionisme berlebihan
Takut melakukan kesalahan dan berusaha menjadi sempurna dalam segala hal karena merasa harus membuktikan bahwa mereka layak dicintai dan dihargai.
14. Selalu berusaha membuktikan diri
Merasa harus selalu bekerja lebih keras, tampil lebih baik, atau melakukan lebih banyak usaha agar bisa mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang mereka dambakan. Mereka merasa hanya akan dihargai jika mereka mencapai sesuatu yang luar biasa.
15. Perilaku menyenangkan orang lain secara berlebihan (People-pleasing)
Takut terhadap penolakan membuat remaja yang kekurangan kasiih sayang dan perhatian berusaha menyenangkan semua orang dengan mengorbankan kebahagiaan dan kebutuhan mereka sendiri. Mereka takut ditinggalkan jika tidak selalu menuruti keinginan orang lain.
BACA JUGA: 7 Hal yang Harus Dihindari saat Anak Tantrum, Orang Tua Harus Tahu!
Dampak Jika Anak Kekurangan Kasih Sayang dan Perhatian Orang Tua
Psikolog Vera menjabarkan apa saja dampak yang dialami anak karena merasa tidak disayangi dan kurang perhatian dari orang tua:
- Masalah kepercayaan diri: mereka cenderung merasa tidak berharga atau tidak cukup baik.
- Kesulitan dalam membangun hubungan: kurangnya pengalaman menerima kasih sayang dapat membuat mereka kesulitan mengekspresikan perasaan dan membangun hubungan yang sehat di masa depan.
- Potensi gangguan mental: risiko depresi, kecemasan, atau gangguan kepribadian bisa meningkat akibat kurangnya dukungan emosional sejak kecil.
- Pencarian kasih sayang di tempat yang salah: remaja yang merasa tidak dicintai mungkin mencari validasi dari lingkungan yang tidak sehat, seperti pergaulan bebas atau penyalahgunaan narkoba.
- Dampak akademik dan motivasi rendah: anak yang tidak mendapatkan dukungan emosional sering kali kehilangan motivasi dalam belajar dan berprestasi.
Orang Tua dan Anak Remaja Perlu Lakukan 9 Hal Ini
Orang tua:
- Luangkan waktu berkualitas bersama anak, misalnya dengan makan bersama tanpa gangguan gadget.
- Ekspresikan kasih sayang secara eksplisit, baik melalui kata-kata maupun tindakan.
- Dengarkan perasaan dan keluhan anak tanpa menghakimi.
- Berikan apresiasi dan validasi atas usaha anak, bukan hanya hasil akhirnya.
- Jika hubungan sudah telanjur renggang, cobalah membangun komunikasi yang lebih terbuka dengan pendekatan yang hangat.
Anak remaja:
- Ungkapkan kebutuhan emosional kepada orang tua dengan jujur.
- Cobalah memahami kesibukan atau keterbatasan orang tua dan cari cara untuk mendekatkan diri kepada mereka.
- Jika merasa sulit berkomunikasi langsung, tuliskan perasaan dalam bentuk surat atau pesan.
- Cari dukungan dari orang dewasa lain yang bisa dipercaya, seperti guru, konselor, atau keluarga lainnya.
5 Tips Orang Tua dapat Mencegah Anak Remaja Kekurangan Kasih Sayang dan Perhatian
- Bangun komunikasi yang rutin, hangat dan terbuka: ciptakan suasana di mana anak merasa nyaman untuk berbicara tentang apa pun.
- Hadir secara fisik dan emosional: bukan hanya menyediakan kebutuhan materi, tetapi juga hadir dalam kehidupan anak dengan mendengarkan, memeluk, dan memahami mereka.
- Kenali bahasa cinta anak agar dapat memberikan bentuk afeksi yang pas. Setiap anak memiliki cara berbeda dalam merasakan kasih sayang, apakah melalui kata-kata afirmasi, sentuhan, atau tindakan nyata.
- Jadilah role model yang baik: anak akan meniru bagaimana orang tua mengekspresikan kasih sayang kepada pasangan, saudara, atau orang lain di sekitarnya.
- Tunjukkan apresiasi: jangan hanya menegur kesalahan anak, tetapi juga berikan penghargaan atas hal-hal positif yang mereka lakukan.
BACA JUGA: Perkembangan Psikoseksual Anak Fase Laten: Pentingnya Ajari Anak Cara Berelasi yang Sehat
Cover: Julia M Cameron on Pexels
Share Article


POPULAR ARTICLE


COMMENTS