Untuk mendapatkan seks bergairah di setiap tahapan umur, ini tips berhubungan seks sesuai usia 20, 30, 40 dan 50 tahun ke atas.
Menelusuri kehidupan seks di usia 20-an, 30-an, 40-an, dan 50-an dapat terasa seperti perjalanan melalui musim yang berbeda-masing-masing dengan tantangan, penemuan, dan peluang untuk berkembang. Nyatanya di tiap usia memang ada perbedaan untuk mendapatkan seks yang menyenangkan.
Bagi banyak perempuan di awal usia dua puluhan, seks meliputi banyak hal dan eksplorasi pertama. Namun mungkin di usia 30, 40, dan bahkan 50 tahun, berhubungan seks tidak terasa begitu menggebu-gebu dan hanya dilakukan sesekali.
“Sangat normal jika kita kehilangan sebagian dari dorongan untuk melakukan (seks),” kata pakar hubungan Terri Orbuch, Ph.D., penulis 5 Simple Steps to Take Your Marriage From Good to Great, seperti dikutip dari Women’s Health.
Bukan berarti kehidupan seks Mommies harus goyah seiring bertambahnya usia. Malah, bisa jadi semakin panas, loh.
Berikut ini tips seks agar hubungan intim Mommies tetap bergairah berapa pun usianya.
Usia dua puluhan adalah masa eksplorasi bagi perempuan muda, dan menemukan apa yang membuat mereka merasa nyaman. Untuk mengembangkan hubungan seksual yang memuaskan, perempuan usia 20 tahun perlu mengetahui bahwa keinginan mereka adalah normal dan valid, dan mereka membutuhkan kepercayaan diri untuk menyampaikan keinginan mereka kepada pasangan.
Selalu praktikkan seks yang aman. Lakukan pemeriksaan kelamin secara teratur, gunakan pelindung, dan pastikan Mommies dan pasangan memiliki pemahaman yang sama dengan pasangan tentang kesehatan seksual.
Luangkan waktu untuk mengenal tubuh sendiri dan apa yang membuat tubuh bergairah. Masturbasi tidak hanya menyenangkan, tetapi juga merupakan cara yang bagus untuk memahami keinginan dan membangun kepercayaan diri.
Inilah saatnya untuk mencoba hal-hal baru! Entah itu posisi, mainan, atau fantasi yang berbeda, jangan takut untuk keluar dari zona nyaman.
Bicaralah dengan pasangan tentang apa yang terasa menyenangkan dan apa yang tidak. Komunikasi yang baik adalah dasar dari seks yang hebat.
BACA JUGA: Mommies, Ini Beda Hubungan Seks saat Baru Menikah dan Setelah Lama Menikah
Usia tiga puluhan dapat menjadi waktu yang sibuk dan penuh tekanan, di mana seks dan seksualitas menjadi tidak penting. Mommies mungkin merasa terbebani oleh tekanan pekerjaan, komitmen keuangan, dan membesarkan keluarga baru. Dr Bat Sheva Marcus, terapis seks dan penulis buku Sex Points, menyarankan pasangan berusia 30-an untuk menjadwalkan waktu erotis dan romantis secara teratur.
Spontanitas mungkin lebih sulit didapat, tapi menjadwalkan keintiman sebenarnya bisa menjadi sesuatu yang seksi.
Jika Mommies memiliki anak, menemukan waktu untuk bermesraan bisa menjadi sebuah tantangan. Jadilah kreatif dan curi-curi waktu. Sesekali titipkan anak kepada nenek mereka, agar Mommies dan suami bisa memiliki Waktu berkualitas untuk berhubungan seks.
Jika Mommies tidak melakukan hubungan seks sesering yang dilakukan di usia 20-an, tidak apa-apa. Jadikan momen yang dimiliki berharga. Cobalah hal-hal baru bersama, seperti bermain roleplay atau memperkenalkan sex toys. Ini semua untuk menjaga suasana tetap segar.
BACA JUGA: 10 Film Dewasa Terbaik Sepanjang Masa, Bisa Tonton dengan Pasangan
Pergeseran hormon, menopause, atau disfungsi ereksi dapat memengaruhi kehidupan seks, tetapi tidak harus merusaknya. Bicaralah dengan dokter tentang solusinya, apakah itu terapi hormon, menggunakan pelumas, atau perawatan lainnya.
Kehidupan seks setiap orang berbeda. Apakah Mommies melakukan hubungan seks seminggu sekali atau sebulan sekali, yang penting adalah Mommies dan pasangan sama-sama bahagia.
Pada tahap ini, hubungan emosional sering kali menjadi lebih penting. Luangkan waktu untuk membina hubungan suami istri di luar kamar tidur.
Bagi sebagian besar wanita, usia lima puluhan adalah usia perimenopause dan akhirnya menopause. Beberapa wanita kehilangan gairah seks mereka setelah menopause, sementara yang lain, yang terbebas dari kekhawatiran kehamilan, merasa lebih seksual daripada sebelumnya. Hubungan seks di usia paruh baya juga dapat dipengaruhi oleh episode disfungsi ereksi, yang menyerang sekitar 50 persen pria berusia lima puluhan.
Kesehatan Mommies secara keseluruhan berdampak pada kehidupan seks, loh. Berolahragalah, makanlah dengan baik, dan kelola stres untuk menjaga libido tetap terkendali.
Baik dengan pasangan, terapis, atau teman terpercaya, jangan takut untuk mendiskusikan kehidupan seks Mommies. Ingat, Mommies tidak sendirian dalam memiliki masalah ini. Selain itu, seks tidak selalu harus serius. Sedikit humor bisa sangat membantu untuk membuat suasana tetap ringan dan menyenangkan.
BACA JUGA: 5 Perbedaan Seks Sebelum dan Setelah Punya Anak, Serta Tips Mengembalikan Gairah
Kehidupan seks adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan. Apakah Mommies berusia 20-an, 30-an, atau 40-an, selalu ada ruang untuk berkembang, bereksplorasi, dan menikmati seks yang berkualitas di tiap usia!
Penulis: Imelda Rahma
Cover: Womanizer Toys on Unsplash