Sorry, we couldn't find any article matching ''

13 Pelajaran Hidup dari Film Perayaan Mati Rasa, Ambisi hingga Kehilangan
Film Perayaan Mati Rasa ramai dibicarakan sejak munculnya official trailer hingga tayang di bioskop. Ini beberapa pelajaran hidup yang bisa diambil.
Film Perayaan Mati Rasa menyajikan kisah yang sangat dekat tentang konflik keluarga, ambisi pribadi, pentingnya hubungan yang erat antar anggota keluarga, hingga kehilangan. Cerita dalam film ini berfokus pada Ian Antono, anak pertama yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan yang selalu merasa dibandingkan dengan adiknya, Uta Antono yang diperankan oleh Umay Shahab sekaligus sutradara film ini.
Diangkat menjadi film yang terinspirasi dari lagu Umay dengan judul yang sama, Uta adalah seorang podcaster yang terkenal dan memiliki pengikut lebih dari 1 juta di Instagramnya. Sedangkan Ian, masih mengejar mimpinya menjadi seorang musisi dalam grup band yang masih belum terkenal dan selalu gagal audisi.
Suatu hari, saat Ian sedang mengikuti audisi musik, ternyata sang ayah, Satya Antono yang diperankan oleh Dwi Sasono menonton acara tersebut. Tidak disangka, dalam audisi tersebut terjadi sebuah perkelahian yang melibatkan Ian. Saat itulah Satya muncul dan membawa Ian ke luar ruangan.
Di sana Satya menasihati Ian untuk menjadi kakak yang baik agar bisa dicontoh adiknya. Ian yang sudah tidak kuat menyimpan semua lukanya sendiri, akhirnya berbicara lantang pada ayahnya tentang bagaimana caranya untuk menjadi kakak yang bisa jadi contoh untuk adiknya, sedangkan ia tidak pernah diajarkan caranya dari ayahnya.
Konflik besar pun mulai terjadi. Satya yang akhirnya harus kembali lagi melaut tiba-tiba hilang kontak dan ternyata kapalnya tenggelam akibat badai. Belum lagi, sang ibu, Dini Antono yang diperankan Unique Priscilla mengidap sakit jantung dan sudah drop untuk kedua kalinya. Karena kondisi ibu mereka yang sedang sakit, Ian dan Uta pun memutuskan untuk tidak menceritakan dulu soal kematian sang ayah.
Lalu, apa saja pelajaran hidup yang bisa diambil dari film Perayaan Mati Rasa yang sudah tayang di bioskop sejak 29 Januari 2025 ini untuk anak pertama, anak kedua, hingga orang tua?
BACA JUGA: 6 Cara Membentuk Mental Kuat pada Anak, Jadi Tangguh Hadapi Hidup
Untuk Anak Pertama
Seperti karakter Ian yang merupakan anak pertama, ini beberapa pelajaran hidup yang bisa diambil dan dipelajari.
1. Ambisi vs Keluarga
Mengejar mimpi memang sah-sah saja bagi setiap orang. Namun, keseimbangan antara mimpi dan keluarga tetap harus dijaga. Jangan sampai mimpi yang mati-matian dicapai malah membuatmu mengorbankan waktu untuk keluarga.
Kondisi ini terdapat dalam adegan film saat Ian akhirnya harus memilih untuk kembali lagi ke band yang sedang naik daun atau menjaga ibunya yang baru sembuh dan mengetahui ternyata sang suami sudah tidak ada lagi di dunia yang sama dengannya. Ian pun akhirnya memilih untuk fokus dulu pada kesembuhan ibunya.
2. Belajar Meminta Bantuan
Anak pertama sering kali merasa memiliki tanggung jawab yang besar dan lebih daripada adiknya. Meski begitu, bukan berarti anak pertama harus melakukan semuanya sendiri dan tidak bisa minta bantuan orang lain. Yang penting jangan memaksakan diri dan memendalam semua perasaan sendiri. Meminta bantuan pada orang lain tidak akan menjatuhkan harga diri sebagai anak pertama, kok.
Seperti karakter Ian yang selalu merasa harus bisa menjadi contoh untuk adiknya, harus bisa membuktikan pada orang tuanya kalau ia juga bisa berhasil. Semua itu akhirnya membebani dirinya dan membuatnya menjauh dari keluarganya. Padahal, meminta bantuan bisa juga dengan bercerita kepada anggota keluarga dan saling sharing.
Siapa tahu dari situlah muncul ide baru, sekaligus bisa menenangkan hati dan pikirannya bahwa ternyata ekspekstasi tinggi yang ia beri pada dirinya sendiri tidak seperti ekspektasi dari keluarga yang hanya ingin Ian happy.
3. Hindari Membandingkan Diri
Setiap anak memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing. Bakat dan hobi bisa jadi sama, tapi bisa juga berbeda. Lebih baik saling mendukung daripada membandingkan diri dengan saudara kandung sendiri.
Di film, Ian selalu merasa ia dibandingkan terus dengan adiknya yang bisa dibilang sudah lebih sukses dan terkenal, serta bisa menghasilkan uang. Ian merasa Uta lah yang dibangggakan oleh kedua orang tuanya. Belakangan saat ayahnya sudah tiada, barulah Ian tahu ternyata dirinya juga sering dibanggakan oleh ayahnya yang sering bercerita lewat video saat sedang berlayar dan kepada Uta yang akhirnya memberitahu kakaknya.
Foto: Instagram @prillylatuconsina96
4. Komunikasi yang Terbuka dan Jujur
Apapun hubungannya, baik dengan orang tua maupun adik, komunikasi yang terbuka dan jujur itu penting. Jangan takut untuk menjelaskan dan mengungkapkan perasaanmu sebagai anak pertama. Anggota keluarga tidak akan tahu apakah kamu sebagai anak pertama sedanga mengalami kesulitan, stres, dan sebagainya.
Seperti yang dikatakan Ibu Dini kepada Ian dan Uta ketika akhirnya mengetahui suaminya sudah meninggal, bahwa ia juga memiliki hak untuk tahu kondisi suaminya. Ia tidak suka dibohongi dan menjunjung kejujuran dalam keluarganya.
5. Belajar untuk Memaafkan
Belajar untuk memaafkan diri sendiri dan orang lain akan membuat diri menjadi lebih enteng dan tenang. Jangan biarkan diri untuk berasumsi. Dendam yang dipendam hanya akan menyakiti diri sendiri dan tentunya orang lain.
BACA JUGA: 10 Drama Korea Terbaru yang Tayang Tahun 2025, Wajib Masuk Watch List!
Untuk Anak Kedua
Sebagai anak kedua, Uta juga ternyata banyak menyimpan perasaan mendalam terhadap Ian. Ini beberapa pelajaran hidup untuk anak kedua dari film Perayaan Mati Rasa.
1. Perhatian Orang Tua Itu Sama
Sebagai anak kedua, Uta sering merasa perhatian orang tuanya lebih banyak diberikan pada kakaknya. Nggak salah, kok, karena ini adalah perasaan yang umum dialami bahkan pada anak pertama juga. Pahami juga orang tua akan selalu berusaha untuk memberikan perhatian yang sama untuk semua anaknya.
2. Membangun Identitas
Sering hidup di bawah bayang-bayang kakak pertama, anak kedua juga bisa menemukan identitas dan keunikannya sendiri. Sebab, setiap anak pasti memiliki bakat dan potensi uniknya tersendiri.
3. Saling Mendukung
Persaingan antar saudara pasti bisa muncul. Alangkah baiknya untuk sama-sama saling mendukung dan menjaga persaingan sehat yang bisa menjadi sumber dukungan terbesar untuk sukses.
Foto: Instagram @posterfilm.id
Untuk Orang Tua
Menjadi orang tua tentu merupakan tanggung jawab yang besar dan berat. Dari film Perayaan Mati Rasa, ini beberapa pelajaran hidup yang bisa Mommies dan Daddies pahami dan terapkan.
1. Memberi Perhatian yang Sama
Jika memiliki anak lebih dari satu, pastikan untuk berikan perhatian yang seimbang dan sama pada semua anak. Meski salah satu anak bisa saja lebih menonjol, tapi orang tua tetap punya kewajiban untuk memberikan kasih sayang dan perhatian yang sama. Anak juga punya hak untuk menerima kasih sayang dan perhatian yang sama dari kedua orang tuanya.
2. Bangun Kedekatan dan Komunikasi yang Terbuka
Agar anak mau bercerita secara terbuka pada orang tua, bangunlah kedekatan yang baik sejak anak masih kecil, terutama saat anak remaja. Ciptakan suasana yang nyaman dan waktu yang tepat untuk selalu berkomunikasi dengan anak-anak setiap harinya. Dengarkan keluh kesah mereka tanpa langsung menghakimi supaya anak tidak trauma untuk bercerita lagi.
3. Jangan Memaksakan Keinginan pada Anak
Sebagai orang tua, sudah seharusnya Mommies dan Daddies mendukung mimpi dan tujuan masing-masing anak. Jangan pernah memaksakan keinginan dan mimpi orang tua pada anak. Sebab, yang menjalani bukan orang tua, tapi anak. Sebaiknya, dukung mimpi dan cita-cita anak selama itu hal yang positif dan membawa kebaikan pada dirinya.
4. Menjadi Contoh yang Baik
Ingin anak-anak saling mencontohkan hal baik untuk satu sama lain harus dimulai dari orang tua. Sering kali orang tua hanya menyuruh anak berkelakuan baik, meminta anak pertama harus jadi contoh untuk adiknya, sedangkan orang tua tidak memberi tahu dan menjelaskan bagaimana caranya. Tunjukkan dan ajarkan anak bagaimana cara membangun hubungan yang sehat satu sama lain dan cara menghadapi masalah dengan baik dan tenang.
5. Luangkan Waktu bersama Anak
Meski sibuk bekerja, selalu usahakan untuk luangkan waktu bersama anak meski hanya sebentar. Saat libur bekerja, luangkan juga waktu berkualitas bersama anak untuk membangun kenangan indah yang akan terus diingat.
BACA JUGA: Ini Bahayanya Jika Orang Tua Enggan Memberikan Pendidikan Seks kepada Anak
Film Perayaan Mati Rasa yang juga disutradarai oleh Reka Wijaya, serta para penulis Junisya Aurelita, Santy Diliana, dan Yusuf Jacka mengajarkan tentang pentingnya keluarga, komunikasi, dan pengampunan diri dan orang lain. Setiap individu dalam keluarga memiliki peran penting. Saling mendukung juga menjadi bagian penting dalam keluarga agar bisa saling menguatkan dalam mengatasi segala kesulitan dalam hidup.
Apalagi di saat kehilangan yang tiba-tiba terjadi, belajar untuk menerima kenyataan dan perlahan bangkit kembali. Selalu ingat untuk meluangkan waktu dan menikmati setiap momen berharga bersama orang-orang yang kita cintai.
Cover: YouTube Sinemaku Pictures
Share Article


POPULAR ARTICLE


COMMENTS