Sorry, we couldn't find any article matching ''
Anak Majikan Bunuh Satpam di Bogor, hingga Edukasi Pencegahan Narkoba dari Orang Tua
Anak majikan tega bunuh satpam di rumah mewah Bogor setelah cekcok ternyata positif narkoba. Bagaimana peran orang tua mencegah anak menggunakan narkoba?
Tragedi memilukan terjadi di sebuah rumah mewah di kawasan Lawang Gintung, Kota Bogor, pada Jumat pagi, 17 Januari 2025. Seorang satpam bernama Septian (37) ditemukan tewas dengan luka tusukan di kepala dan dada di dalam pos satpam tempat ia bertugas.
Pembunuhan ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena pelaku adalah anak majikan korban. Peristiwa tragis ini bermula dari sebuah cekcok antara korban dan Abraham Michael (26), anak dari seorang pengacara terkenal, Farida Felix, yang menjadi majikan korban.
BACA JUGA: Cara Mengetahui dan Bantu Remaja yang Terlibat Alkohol dan Narkoba
Kronologi Kejadian: Cekcok yang Berujung Maut
Menurut laporan polisi, kejadian itu bermula dari sebuah laporan yang dibuat oleh Septian. Sebagai satpam yang bertugas menjaga rumah mewah tersebut, Septian bertanggung jawab untuk mencatat semua aktivitas keluar-masuk penghuni rumah, termasuk Abraham, sang anak majikan. Diketahui bahwa Abraham sering pulang larut malam, yang kemudian menjadi bahan laporan Septian kepada ibu Abraham, Farida Felix.
“Abraham merasa terganggu karena ibunya tahu dia sering pulang malam. Setelah mengetahui bahwa satpam melaporkannya, dia langsung mengumpulkan semua pekerja rumah tangga, termasuk Septian,” jelas Kompol Aji Riznaldi Nugroho, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, seperti dilansir dari Detikcom.
Cekcok antara Abraham dan Septian terjadi pada Jumat malam, yang berlanjut pada dini hari. Pada subuh harinya, ketegangan memuncak, dan Abraham menyerang Septian dengan pisau, menyebabkan luka tusukan fatal yang akhirnya merenggut nyawanya.
Foto: detikNews
Motif Pembunuhan: Tidak Terima Dilaporkan Pulang Larut Malam
Motif pembunuhan ini terungkap setelah penyelidikan dilakukan oleh pihak kepolisian. Abraham mengaku bahwa ia kesal dengan Septian yang melaporkan kebiasaannya pulang larut malam kepada ibunya, Farida Felix. Hal ini membuatnya merasa tertekan dan akhirnya memunculkan kekesalan yang mengarah pada aksi kekerasan.
“Yang bersangkutan kesal karena dilaporkan pulang malam kepada ibunya. Satpam ini diminta mencatat siapa saja yang pulang, jam berapa,” ujar Kombes Pol Eko Prasetyo, Kapolresta Bogor Kota, dalam konferensi pers, Minggu (19/1/2025).
Hasil Tes Urine: Pelaku Positif Narkoba
Dalam perkembangan kasus ini, penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan fakta mengejutkan; Abraham ternyata positif menggunakan narkoba. Hasil tes urine yang dilakukan oleh kepolisian menunjukkan bahwa Abraham mengonsumsi narkoba jenis “sinte” (sabu), yang diduga berperan dalam memperburuk kondisinya saat melakukan tindakan kekerasan tersebut.
“Sudah dites urine, hasilnya positif sinte,” ungkap Kombes Pol Eko Prasetyo, menambahkan bahwa tes dilakukan segera setelah Abraham ditangkap dan dibawa ke Mapolresta Bogor Kota.
Foto: detikNews
Latar Belakang Keluarga Abraham: Anak Pengacara Terlibat Kasus Pembunuhan
Fakta lain yang mencuat adalah latar belakang keluarga Abraham. Rumah mewah tempat pembunuhan itu terjadi ternyata tidak hanya menjadi kediaman keluarga Farida Felix, ibu Abraham, tetapi juga menjadi kantor pengacara terkenal tersebut. Hal ini menambah dimensi baru dalam kasus ini, mengingat status sosial dan kekayaan keluarga pelaku yang kontras dengan tindakan brutal yang dilakukan oleh Abraham.
Selain itu, polisi mengungkapkan bahwa sebelum peristiwa pembunuhan, Abraham sempat mengancam ibunya sendiri. Farida Felix pun mengungkapkan bahwa Abraham pernah mengancam akan mencekiknya, namun Septian berhasil melindunginya. Dewi, istri korban, juga mengungkapkan bahwa suaminya (Septian) sering kali harus melindungi Farida dari ancaman Abraham.
BACA JUGA: Ini Dia Tipe Anak yang Rentan Terkena Narkoba Menurut Psikolog
Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua Saat Mengetahui Anak Menggunakan Narkoba?
Kasus ini mengingatkan kita pada pentingnya perhatian orang tua terhadap perilaku anak-anak mereka, terutama terkait dengan penggunaan narkoba. Jika seorang anak terindikasi menggunakan narkoba, orang tua harus segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya. Salah satunya adalah mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau konselor, yang dapat membantu anak mengatasi ketergantungannya.
Penting bagi orang tua untuk menciptakan komunikasi yang terbuka dengan anak-anak mereka, sehingga mereka merasa nyaman untuk berbicara mengenai masalah yang mereka hadapi. Mengajak anak untuk mengikuti program rehabilitasi juga bisa menjadi langkah penting untuk menghindari dampak lebih jauh dari penyalahgunaan narkoba.
Foto: Instagram @detikcom
Peran Orang Tua dalam Mencegah Penggunaan Narkoba Sejak Dini
Pencegahan penyalahgunaan narkoba sebaiknya dimulai sejak dini. Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing anak-anak mereka untuk mengenali bahaya narkoba dan menjauhi pergaulan yang buruk. Beberapa langkah yang bisa diambil oleh orang tua antara lain:
- Pendidikan yang Tepat: Ajarkan anak-anak tentang bahaya narkoba sejak usia dini, baik melalui sekolah maupun di rumah.
- Contoh yang Baik: Orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anak mereka dengan menunjukkan perilaku yang sehat dan tidak terlibat dalam penggunaan narkoba.
- Perhatian pada Pergaulan: Pastikan anak-anak bergaul dengan teman-teman yang positif dan jauhkan mereka dari pergaulan yang bisa mempengaruhi mereka untuk mencoba narkoba.
- Komunikasi Terbuka: Jaga komunikasi yang baik dengan anak, sehingga mereka merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi, termasuk pengaruh buruk dari teman-teman mereka.
Harapan untuk Keadilan
Kasus pembunuhan ini meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga korban, terutama Dewi, istri Septian, yang harus kehilangan suaminya secara tragis. Namun, keluarga korban juga berharap agar proses hukum berjalan dengan adil dan transparan. “Kami hanya ingin keadilan untuk suami saya. Semoga kasus ini bisa segera terungkap dengan transparan,” ujar Dewi.
Pihak kepolisian kini tengah mendalami kemungkinan pembunuhan berencana dalam kasus ini. Abraham Michael telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. Selain itu, pihak kepolisian juga akan mendalami lebih lanjut mengenai penggunaan narkoba yang ditemukan pada diri pelaku, yang dapat menjadi faktor pemberat dalam proses hukumnya.
Tragedi ini mengingatkan kita akan pentingnya peran keluarga, terutama orang tua, dalam membimbing dan melindungi anak-anak mereka dari pengaruh buruk yang bisa merusak masa depan mereka.
BACA JUGA: Orang Tua, Kenali Tanda-tanda Anak Terkena Narkoba
Penulis: Nazla Ufaira Sabri
Cover: detikcom
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS