banner-detik
PARENTING & KIDS

Siap Sambut Kehadiran Gen Beta, Apa Bedanya dengan Gen Alpha?

author

Sisca Christina30 Dec 2024

Siap Sambut Kehadiran Gen Beta, Apa Bedanya dengan Gen Alpha?

Mommies yang melahirkan mulai tahun 2025, bakal mencetak generasi terbaru yaitu Gen Beta. Yuk, ketahui perbedaannya dengan Gen Alpha.

Pergantian tahun ke 2025 bukan hanya menandakan tahun yang baru, tapi juga pergantian generasi. Para ibu yang sedang menantikan kelahiran sang buah hati atau merencanakan kehamilan di tahun depan, bakal mencetak generasi baru. Bukan lagi Gen Alpha, melainkan Gen Beta.

Dalam hal kepiawaian memahami dan menggunakan teknologi, rasanya generasi terbaru ini bakal memiliki karakteristik yang sama dengan Gen Alpha; atau mungkin lebih piawai. Mereka sama-sama lahir di era di mana hidup tanpa internet itu bagikan hal yang mustahil. Otomatis, mereka sangat adaptif terhadap kemajuan teknologi.

Kalau di generasi Alpha banyak bermunculan istilah prokem (hahaha ketauan deh ya, saya generasi apa) seperti skibidi dan sigma, masih sulit dipastikan istilah-istilah apa yang akan bermunculan kelak, hingga saatnya bayi-bayi Gen Beta tumbuh dan masuk ke kehidupan sosial.

Baca juga: 5 Hal Yang Perlu Dipahami Brand Tentang Gen Alpha, Calon Konsumen Masa Depan

Lantas, Apa Perbedaan Generasi Alpha dengan Generasi Beta?

Tahun lahir dan generasi orang tua

Anak-anak Gen Alpha kebanyakan lahir dari orang tua milenial. Namun sebagian lahir dari generasi X yang lebih muda, dan umumnya adalah adik dari Gen Z. Gen Alpha lahir di rentang tahun 2010-2024.

Sementara, para bayi yang lahir per 1 Januari 2025 mendatang akan disebut warga Gen Beta. Mereka kebanyakan lahir dari orang tua Gen Z yang lebih tua dan orang tua milenial yang lebih muda. Jika bukan anak pertama, maka bayi Beta adalah adik dari Gen Alpha.

Sama-sama hidup di era digital, bedanya…

Menurut Mark McCrindle, pengamat sosial dan futurist, yang juga menciptakan penamaan Gen Alpha dan Gen Beta, seperti dilansir dari situsnya, Gen Alpha adalah generasi yang hidup di mana era digital mulai bertumbuh. Instagram dan tablet pertama kali hadir di tahun 2010. Di era ini, berbagai aplikasi juga mulai bermunculan, berkembang, hingga menjadi populer. Pada awalnya, perangkat digital digunakan oleh Gen Alpha kebanyakan untuk hiburan. Namun sejak Covid melanda, Gen Alpha yang juga disebut generasi Covid juga mulai menggunakan gadget untuk pendidikan dan kebutuhan lainnya.

Sementara itu, Gen Beta hidup di era teknologi pintar dan kemunculan AI atau Artificial Intelligence. Nantinya, AI dan otomasi bakal diutilisasi lebih optimal oleh generasi ini di berbagai aspek kehidupan; dari pendidikan, kesehatan, hiburan hingga transportasi.

Pembatasan akses digital dan teknologi

Kebanyakan orang tua milenial menggunakan teknologi sebagai fasilitas hiburan bagi anak-anak Gen Alpha-nya. Mommies dan saya mungkin salah dua orang tua yang mengenalkan Cocomelon atau Super Simple Songs kepada balita kita dulu, dan memanfaatkannya sebagai alat untuk mengatasi problematika anak susah makan, dan menyadarinya kemudian bahwa itu salah besarrrrrr, Armando! Selain hiburan, kita juga memanfaatkan teknologi untuk pendidikan dan dokumentasi perjalanan hidup anak di media sosial.

Kemungkinan besar, orang tua Gen Z, semakin menyadari dan ingin menghindari efek buruk paparan media digital terhadap anak-anak Gen Beta. Sehingga, mereka akan memastikan bahwa anak-anak memperoleh manfaat optimal dari penggunaan teknologi dan media digital, dan secara bersamaan, memberi batasan ketat dalam penggunaan screen time.

Gen Beta lebih berwawasan global

Anak-anak Beta mewarisi dunia dengan segala tantangan sosial, pergeseran budaya, perubahan iklim dan pesatnya pembangunan di segala aspek. Mereka diasuh oleh orang tua milenial dan Gen Z yang semakin sadar akan pentingnya kemampuan beradaptasi, kesetaraan dan kesadaran sosial, kesadaran lingkungan dan keberlanjutan. Ini akan membentuk Gen Beta menjadi generasi yang lebih berwawasan global dan memiliki semangat kebersamaan dan kolaborasi yang tinggi, sebagai bekal mereka dalam mengatasi tantangan masa depan.

Perbedaan hubungan sosial Gen Alpha dan Gen Beta

Gen Alpha masih sangat diarahkan orang tua untuk lebih banyak melakukan aktivitas outdoor atau mengikuti kelas atau acara yang memungkinkan anak berinteraksi langsung dengan peer group-nya. Maka tak heran, anak-anak Gen Alpha sering playdate.

Sementara, pada Gen Beta, diprediksi interaksi dan hubungan pertemanan utamanya terbentuk di dunia digital. Mungkin saja, bakal lebih banyak mabar dari pada playdate.

Namun, orang tua akan mendorong mereka untuk mewujudkan keseimbangan antara hubungan sosial secara online maupun offline. Kemungkinan besar, mereka akan memiliki pemahaman sendiri akan makna relasi: relasi tatap muka langsung dengan relasi digital di komunitas global.

Buat para calon orang tua Gen Beta: selamat mengasuh dan membesarkan anak-anak untuk masa depan generasi yang lebih baik, yaaa!

Baca juga: 6 Sifat Tangguh Gen Alpha, Kuat Hadapi Tantangan!

Cover: Freepik

Share Article

author

Sisca Christina

Ibu dua anak yang berprofesi sebagai digital nomad, yang juga suka menulis. Punya prinsip: antara mengasuh anak, bekerja dan melakukan hobi, harus seimbang.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan