banner-detik
PARENTING & KIDS

Mengenal Karakter Anak Generasi Beta yang akan Lahir di Tahun 2025

author

Mommies Daily7 hours ago

Mengenal Karakter Anak Generasi Beta yang akan Lahir di Tahun 2025

Anak-anak yang lahir dari tahun 2025 dan seterusnya akan menjadi bagian dari generasi beta. Yuk, kenali karakteristik generasi beta ini.

Tak terasa sebentar lagi kita akan memasuki generasi baru, ya, Mommies. Setelah Gen Alpha, kini bersiaplah menyambut kedatangan Gen Beta yang kelahirannya dimulai dari tahun 2025 hingga 2039. Mereka akan menjadi anak-anak dari Generasi Milenial yang lebih muda dan Gen Z yang lebih tua.

Gen Beta merupakan generasi kedua yang lahir di abad ke-21, setelah Gen Alpha. Dinamai sesuai dengan huruf pertama dari alfabet Yunani, Gen Alpha adalah generasi pertama yang lahir sepenuhnya di abad ke-21. Peneliti sosial Mark McCrindle dipercaya sebagai pencetus nama tersebut.

“Ini adalah generasi pertama yang benar-benar tumbuh secara digital sejak usia muda dan generasi global di tengah masa-masa yang tidak menentu. Ini adalah awal dari realitas yang sama sekali baru dan, oleh karena itu, saya ingin beralih dari ide tersebut dan saya hanya mengedepankan konsep ‘mari kita gunakan penamaan ilmiah,’ yaitu menggunakan alfabet Yunani,” ujar McCrindle seperti dikutip dari VoA.

Sesuai dengan model alfabet Yunani, generasi yang lahir antara tahun 2025 dan 2039 akan dikenal sebagai Gen Beta, diikuti oleh Gen Gamma dan Delta.

Nah, berhubung di tahun depan sudah memulai lembaran baru bagi Gen Beta, yuk kita kenal lebih dekat dengan generasi ini.

BACA JUGA: Kenali Cara Kerja Setiap Generasi, Mulai dari Baby Boomers hingga Gen Z

Apa itu Generasi Beta?

Foto: Pexels

Seperti dijelaskan sebelumnya, Generasi Beta, yang akan lahir antara tahun 2025 dan 2039, akan memasuki dunia yang didominasi oleh kecerdasan buatan atau AI. Mereka diharapkan untuk mahir dalam menavigasi lanskap di mana konten yang dihasilkan AI lazim digunakan, Gen Beta kemungkinan besar akan merangkul keragaman dan kesetaraan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Generasi ini akan tumbuh di lingkungan perkotaan yang diperkaya dengan fasilitas canggih, sehingga akan membentuk interaksi mereka di masa depan dengan teknologi dan masyarakat. Diperkirakan bahwa generasi beta akan mewarisi kepedulian yang berkelanjutan terhadap lingkungan dari generasi alpha dan akan secara aktif mempromosikan praktik-praktik yang melindungi planet ini.

Karakteristik Generasi Beta

Meskipun ciri-ciri spesifik dari Generasi Beta masih spekulatif, pengaruh nilai, perilaku, dan sikap orang tua mereka menjanjikan generasi ini menjadi sosok mendalam dan transformatif.

1. AI akan dipergunakan Gen Beta di semua lini

Alat bantu AI (Artificial Intelligence) akan membantu Gen Beta mengeluarkan kreativitas mereka, baik dalam mendesain, bercerita, atau memecahkan masalah. Misalnya, alat pembelajaran yang dipersonalisasi dapat beradaptasi dengan kebutuhan setiap orang, juga tutor AI yang membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik.

2. Pengaruh smartphone yang mendominasi

Tumbuh dengan smartphone atau ponsel pintar membuat generasi ini akan mengandalkan aplikasi bertenaga AI untuk komunikasi dan belajar. Namun, mereka mungkin juga menghadapi stres akibat perbandingan di media sosial dan banjir informasi yang terus menerus.

3. Sulitnya memisahkan waktu kerja dan personal

Di sisi lain, AI dapat mengubah pekerjaan tradisional, yang mengarah pada pekerjaan berbasis proyek yang fleksibel. Hal ini dapat menciptakan budaya di mana orang merasa mereka harus “selalu aktif”, sehingga lebih sulit untuk memisahkan waktu kerja dan waktu pribadi.

4. Sangat peduli dengan masalah social

Melihat bagaimana teknologi mempengaruhi dunia, Gen Beta mungkin akan peduli dengan hal-hal sosial. Ini juga dipengaruhi dari orang tua mereka yang kebanyakan merupakan Gen Z. Gen Z sendiri dikenal sangat peduli dengan masalah sosial dan kesehatan mental.

Hal ini membuat Gen Beta yang sudah lebih besar, mungkin lebih suka bekerja di perusahaan yang fokus pada keberlanjutan, penggunaan data yang etis, dan membuat dampak positif kepada dunia.

5. Menghargai individualitas

Kesendirian kini dipandang bukan lagi hal yang menakutkan dan menyedihkan. Hal ini sudah mulai terlihat dalam Gen Z dan Gen Alpha yang individualis. Pada Gen Beta, mereka cenderung memiliki nilai yang mendalam untuk individualitas.

6. Berpandangan global

Di antara karakteristik lain dari Generasi Beta adalah globalisme yang dianggap wajar. Generasi ini menganggap seluruh dunia sebagai rumah mereka. Mereka bisa saja menjadi warga negara tertentu tapi tinggal dan bekerja di negara lain.

Pengasuhan kepada Generasi Beta

Orang tua dari Gen Beta adalah Milenial dan juga Gen Z. Memahami lanskap pengasuhan anak yang terus berkembang dari Generasi Milenial dan Gen Z memberikan gambaran sekilas tentang masa depan Gen Beta.

Orang tua Gen Z akan membesarkan anak-anak yang berempati, holistik, dan memiliki pemahaman yang baik tentang masyarakat global dan beragam tempat mereka tinggal. Para ahli mengantisipasi bahwa Gen Beta akan menjadi kelompok yang mudah beradaptasi, melek teknologi, dan sadar sosial, dilengkapi dengan ketahanan emosional yang kuat dan nilai yang mendalam untuk individualitas.

Generasi Beta dapat menavigasi dunia dengan kemajuan teknologi yang cepat dan konektivitas global menjadi hal yang biasa. Tentunya dipandu oleh orang tua yang memprioritaskan kemampuan beradaptasi dan kesejahteraan mental serta emosional mereka.

BACA JUGA: 6 Sifat Tangguh Gen Alpha, Kuat Hadapi Tantangan!

Ditulis oleh: Imelda Rahma

Cover: Freepik

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan