Kisruh donasi Agus Salim yang menyeret Pratiwi Noviyanthi dan Denny Sumargo akhirnya berujung permintaan maaf Agus. Simak kronologi lengkap dan edukasi penting seputar donasi di sini.
Kisruh seputar donasi untuk Agus Salim, seorang korban penyiraman air keras, telah menjadi sorotan publik selama beberapa bulan terakhir. Penggalangan dana yang awalnya bertujuan mulia justru memicu konflik antara Agus, Pratiwi Noviyanthi (Novi), dan Denny Sumargo. Perselisihan ini bahkan menyeret ketiga pihak ke ranah hukum.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi? Berikut kronologi lengkap dan pelajaran penting mengenai pengelolaan donasi serta cara memilih lembaga donasi yang tepercaya.
Pada 1 September 2024, Agus Salim mengalami insiden penyiraman air keras yang membuatnya kehilangan sebagian penglihatan. Kisah pilunya viral di media sosial, memancing simpati dari masyarakat. Pratiwi Noviyanthi, seorang YouTuber yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial, berinisiatif membuka penggalangan dana untuk membantu pengobatan Agus.
Novi mengajak Denny Sumargo, selebritas sekaligus YouTuber, untuk mempromosikan donasi melalui kanal YouTube-nya, Curhat Bang Denny Sumargo. Berkat promosi tersebut, donasi untuk Agus mencapai angka fantastis, yaitu Rp1,5 miliar. Dana ini diharapkan dapat membiayai pengobatan Agus agar ia dapat kembali melihat.
BACA JUGA: Jung Woo Sung Akui Punya Anak di Luar Nikah dengan Moon Gabi
Setelah penggalangan dana ditutup, perselisihan mulai muncul. Novi menuding Agus telah menyalahgunakan dana donasi untuk kebutuhan pribadinya, bukan untuk pengobatan sebagaimana tujuan awal. Sementara itu, Agus menganggap dana tersebut adalah haknya karena telah masuk ke rekening pribadinya.
Ketidaksepahaman ini memicu konflik besar. Novi meminta Agus mengembalikan dana ke rekening yayasan, sementara Agus bersikeras mempertahankan dana tersebut. Publik yang sebelumnya bersimpati kepada Agus mulai mempertanyakan tindakannya. Konflik ini kemudian berujung pada laporan polisi oleh Agus terhadap Novi atas tuduhan pencemaran nama baik.
Pada 26 November 2024, Agus dan Novi mencoba menyelesaikan konflik melalui mediasi yang difasilitasi pengacara Krisna Murti. Namun, mediasi ini gagal karena Novi mendadak meninggalkan pertemuan. Ia meminta Denny Sumargo turut masuk dalam kesepakatan damai, namun hal ini tidak disetujui pihak Agus.
Melihat konflik yang semakin memanas, Kementerian Sosial (Kemensos) memanggil Novi dan Denny untuk dimintai keterangan pada 29 November 2024. Menteri Sosial, Saifulla Yusuf, berencana memediasi pihak-pihak yang berseteru agar konflik tidak berlarut-larut.
Di tengah polemik, Denny Sumargo menawarkan bantuan pribadi senilai Rp300 juta kepada Agus untuk pengobatan. Sayangnya, tawaran ini ditolak Agus, yang mengaku membutuhkan biaya lebih besar untuk berobat ke Singapura. Penolakan ini memicu kritik dari berbagai pihak, termasuk pengacara Agus, Farhat Abbas, yang menilai langkah Denny sebagai bentuk suap.
BACA JUGA: Waktu yang Tepat untuk Resign Menurut HRD, Lewat Tanda-tanda Ini!
Setelah kisruh berlangsung selama dua bulan, polemik mulai mereda. Agus Salim akhirnya meminta maaf secara terbuka kepada para donatur dan mengakui kesalahannya dalam menggunakan dana donasi. Dalam sebuah acara televisi, Agus menyampaikan rasa terima kasih kepada para donatur dan berjanji akan menggunakan sisa dana sesuai tujuan awal, yaitu pengobatan.
“Mohon maaf, saya salah menggunakan uang itu karena ketidaktahuan saya,” ujar Agus. Ia juga menegaskan komitmennya untuk memanfaatkan dana tersebut untuk pengobatan mata dan luka bakar akibat insiden air keras.
Kisruh ini menjadi pengingat penting bahwa uang donasi memiliki tujuan khusus yang harus dipertanggungjawabkan. Berikut poin-poin penting mengenai donasi.
Donasi adalah pemberian dana atau barang secara sukarela untuk membantu orang lain atau kegiatan tertentu. Donasi biasanya dikelola oleh lembaga atau individu yang bertanggung jawab.
Uang donasi yang diterima wajib digunakan untuk membiayai kebutuhan spesifik yang sudah disepakati, seperti pengobatan, pendidikan, atau bantuan darurat. Penting diketahui bahwa uang donasi tidak boleh digunakan untuk kebutuhan pribadi yang tidak berkaitan sama sekali dengan tujuan donasi.
Setiap pihak yang mengelola donasi wajib memberikan laporan transparan mengenai penggunaan dana, termasuk bukti pembayaran atau alokasi pengeluaran.
Agar Mommies tidak khawatir saat ingin berdonasi, berikut tips memilih lembaga donasi yang tepercaya:
BACA JUGA: Cara Aktifkan Parental Control di Instagram, TikTok, dan YouTube
Kisruh donasi Agus Salim adalah pelajaran penting tentang pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana donasi. Bagi masyarakat yang ingin membantu sesama, memilih lembaga donasi tepercaya adalah langkah pertama yang harus dilakukan.
Semoga kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk menjaga niat baik dan amanah demi membantu mereka yang membutuhkan.
Penulis: Nazla Ufaira Sabri