banner-detik
#MOMMIESWORKINGIT

10 Kalimat Pembuka Presentasi yang Menarik, yang Bukan Sekadar Gimmick

author

RachelKalohin 4 hours

10 Kalimat Pembuka Presentasi yang Menarik, yang Bukan Sekadar Gimmick

Buat Mommies yang sering presentasi, cobain 10 kalimat pembuka yang menarik berikut ini, supaya mood audience terbangun dari awal.

Entah itu bicara soal strategi bisnis, training, atau kebetulan lagi jadi dosen tamu, Mommies pasti ingin, dong, bisa membawa sesi presentasi yang menarik dari awal hingga akhir. Tentunya, yang menjadi penentu menarik atau tidaknya presentasi kita adalah cara kita menyampaikannya. Sesulit apapun atau setidak menarik apapun materi yang kita sampaikan akan tetap bisa diterima dengan baik dan dimengerti oleh audiens bila kita tahu cara tepat untuk menyampaikannya. Salah satunya dengan treatment kalimat pembuka yang menarik.  

Siapa saja audiens kita?

Sebelumnya, kita perlu memahami dulu tentang audiens kita, mereka hadir dalam sesi presentasi kita karena alasan-alasan ini:

(1) Punya kepentingan. Ini yang terjadi dalam sebuah meeting strategi bisnis pada umumnya, mereka perlu pemaparan materi yang matang dan kita sebagai source bertugas menjelaskan apa yang kita punya. 

(2) Diwajibkan datang. Pelatihan atau training biasanya menghadirkan sebagian audiens yang “diwajibkan” datang, artinya, mereka belum tentu punya interest sebesar orang yang memang memilih untuk datang dengan mendaftarkan diri. Tugas kita adalah membuat mereka pulang dengan perasaan tidak menyesal, bahkan merasa bahwa sesi ini adalah sesuatu yang memorable. 

(3) Datang atas keinginan sendiri. Biasanya, mereka tertarik dengan materi yang akan disampaikan. Di satu sisi, kehadiran mereka tidak terpaksa, tetapi membuat mereka pulang dengan sesuatu yang mereka inginkan, bahkan di luar ekspektasi, itulah yang jadi tugas kita. 

“You’re either remarkable or invisible. The world is full of boring stuff-brown cows- which is why so few people pay attention…. A purple cow… now that would stand out. Remarkable marketing is the art of building things worth noticing.”

Seth Godin, dalam buku Best Seller-nya, Purple Cow, 2002

Kalimat Pembuka Presentasi yang Menarik

Tugas kita sekarang adalah menyampaikan materi dengan semenarik mungkin. Nggak perlu 100% lawak yang isinya pantun dan penuh gimmick, sih, yang penting kita memahami audiens kita. Salah satu caranya, dengan menyajikan kalimat pembuka berupa hook, yang dapat mencuri perhatian audiens dari pertama kali kita menampakkan diri di depan panggung. Cek contohnya berikut ini. 

“Kalau disuruh pilih cinta dan ambisi, Anda pilih yang mana?”

Kalimat ini merupakan pertanyaan terbuka, yang biasanya akan berbeda-beda jawabannya, tergantung pendapat masing-masing. Namun, Anda bisa menggunakan kalimat ini misalnya ketika topik Anda adalah seputar passion dalam karir atau misalnya ketika berhadapan dengan para entrepreneur.

“Jodoh itu di tangan Tuhan atau di tangan kita?”

Kita bisa lanjut dengan jawaban dari salah satu audiens, atau kita bisa menjelaskan tentang hasil dari usaha. Bahwa ketika manusia berusaha, alam semesta akan mendukung usahanya, tapi kalau hanya duduk diam saja, alam semesta juga tidak akan tiba-tiba mempertemukan kita dengan jodoh maupun keberhasilan.  

“Teman-teman di sini pasti punya Instagram. Pernahkah menghitung berapa banyak waktu yang Anda habiskan dalam satu waktu untuk mengecek Instagram?  Nah coba kalikan 30, lalu kalikan lagi dengan 12. Total berapa banyak waktu yang terbuang? Jika dinilai dengan uang akan setara dengan sekian persen keuntungan di perusahaan XX”

Kalimat ini cocok buat Anda yang sedang membuka obrolan yang berhubungan tentang kesuksesan individu, maupun tentang keuntungan dari sebuah perusahaan. 

“Tahukah Anda, rata-rata penduduk dewasa Indonesia diperkirakan memiliki utang Rp16,8 juta dengan rata-rata kekayaan bersih Rp278 juta per orang.”

Kalimat pembuka presentasi seperti ini merupakan penjabaran data yang cukup menarik (fun fact dengan sumber yang kredibel) untuk diketahui. Cocok untuk menjadi kalimat pembuka bila topik presentasi Anda adalah seputar finansial, seperti tips mengelola keuangan, atau cara untuk bebas dari jeratan hutang, dan semacamnya.

“Waktu itu saya ingat lagi di hari Minggu, sore, langit cerah sekali, entah bagaimana saya memutuskan untuk berkendara ke sebuah tempat yang daerahnya sangat tidak familiar buat saya.”

Semua orang senang mendengar cerita, apalagi real story. Akan sangat menarik bila salah satu cerita kita bisa menjadi pembuka dari materi yang akan kita sampaikan, entah itu tentang perjalanan menuju kesuksesan, mencari jodoh, bertemu passion, bertemu orang yang punya peranan penting terhadap Anda saat ini, apapun itu, layak untuk dijadikan kalimat pembuka. 

“Kalau sampai waktuku, ‘Kumau tak seorang ‘kan merayu, Tidak juga kau…” ada yang tahu ini puisi karya siapa? Bukan karya Rangga, lho, ya!”

Kalimat ini bisa menjadi ice breaker ketika misalnya materi yang akan kita sajikan cukup serius. Namun, pastikan topiknya sesuai dan relate dengan materi Anda, misalnya Anda akan presentasi tentang perfilman di Indonesia, atau personal branding (di mana Anda bisa mengaitkan image seseorang dengan karakter yang kuat dalam film, seperti Rangga di AADC), atau Anda sedang menjadi dosen tamu di Fakultas Sastra, misalnya. 

Baca juga: Kenali Cara Kerja Setiap Generasi, Mulai dari Baby Boomers hingga Gen Z

“Sebelum saya mulai, saya mau ajak teman-teman untuk memejamkan mata, lalu bernapas sesuai dengan arahan saya. Tarik napas…. Buang napas! Tarik, buang! (lakukan pernapasan 10 kali)

Teknik bernapas secara sadar ini merupakan salah satu cara paling mudah untuk mengembalikan fokus seseorang. Terutama ketika sesi presentasi kita sudah di tengah hari (setelah makan siang atau di jam-jam rawan ngantuk). Latihan bernapas ini juga akan membantu orang lain merasa lebih relaks dan jauh dari ketegangan.

“Kita sudah seringkali mendengar tentang perubahan iklim, tetapi apa yang sebenarnya dapat kita lakukan untuk membantu?”

Sebetulnya, meski topik ini sangat mengacu pada lingkungan, kita bisa menggunakannya dalam berbagai kesempatan. Misalnya, pada materi tentang self growth, atau menjelaskan bisnis yang nilai utamanya adalah peduli lingkungan, karena pertanyaan ini merupakan ajakan untuk menunjukkan kepedulian kita sebagai manusia yang hidup di bumi, yang sayangnya hingga kini cara yang bisa dilakukan masih tidak terbayangkan, bahkan pun muncul di benak semua orang.

“Tulis dalam sebuah kertas: 3 kelebihan Anda yang menurut Anda paling bisa dibanggakan!”

Kalimat ini juga bersifat ice breaking karena Anda akan meminta audience untuk menulis dalam sebuah kertas (atau mengetik di hp-nya masing-masing). Kalimat ini cocok buat pembicaraan seputar self growth dan personal branding karena bisa menjadi tools untuk seseorang dalam menemukan keunggulannya

“Memakai dasi dapat mengurangi aliran darah ke otak hingga 7,5 persen.”

(Fakta: Sebuah penelitian pada tahun 2018 menemukan bahwa mengenakan dasi dapat mengurangi aliran darah ke otak hingga 7,5 persen, yang dapat membuat Anda merasa pusing, mual, dan sakit kepala. Dasi juga dapat meningkatkan tekanan pada mata jika terlalu ketat dan sangat mudah membawa kuman). Fakta menarik ini (dan juga banyak fakta menarik lainnya) sangat bisa membuat audiens memusatkan perhatiannya pada Anda, terutama kalau fakta tersebut sangat berkaitan dengan keseharian mereka. 

Terakhir, kalimat pembuka yang kebanyakan pasti bisa mengundang perhatian adalah: Pembahasan pertandingan sepak bola semalam, pembahasan film atau kejadian yang lagi viral, dan gosip artis beken. Kalau dirasa cocok dengan audiens Anda, silakan dicoba!

Image by freepik

Share Article

author

RachelKaloh

Ibu 2 anak yang hari-harinya disibukkan dengan menulis artikel dan content di media digital dan selalu rindu menjalani hobinya, menjahit.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan