banner-detik
BEHAVIOR & DEVELOPMENT

Ketika Anak Meniru Perilaku Buruk Temannya, Ini Cara Mengatasinya dengan Tenang dan Bijak

author

Mommies Daily13 Nov 2024

Ketika Anak Meniru Perilaku Buruk Temannya, Ini Cara Mengatasinya dengan Tenang dan Bijak

Anak bisa saja meniru perilaku buruk temannya saat bermain. Tenang, ini cara efektif mengatasi perilaku ini dengan pendekatan yang positif dan konsisten.

Melihat anak meniru perilaku buruk teman memang bisa bikin khawatir. Sering kali kita bertanya-tanya, kenapa perilaku tersebut muncul tiba-tiba. Apakah ini kebetulan, atau sekadar fase anak mencoba hal-hal baru yang ia lihat dari lingkungannya?

Sebagai orang tua, penting untuk peka dan menanggapi perilaku ini dengan tenang. Berikut beberapa cara yang bisa Mommies lakukan ketika si kecil meniru perilaku buruk temannya.

BACA JUGA: 6 Mainan Edukasi Anak untuk Tingkatkan Kreativitas, Mulai Rp50 Ribu

1. Lakukan Pendekatan dengan Rasa Ingin Tahu

Pertama-tama, coba ajak anak berbicara baik-baik. Hindari langsung menegur atau memarahinya, karena anak mungkin hanya mencoba memahami reaksi orang dewasa terhadap perilaku yang ia tiru. Tanyakan dengan santai, misalnya, “Kok sekarang kamu suka melakukan ini, sayang? Dari mana belajarnya?” Dengan begitu, anak merasa didengar dan cenderung lebih terbuka bercerita.

2. Cari Tahu Akar Masalahnya

Jika anak mengaku meniru teman atau melihat sesuatu dari video, cari tahu lebih dalam. Jika itu dari teman, tidak perlu menyalahkan anak lain atau lingkungan. Fokuslah untuk membantu anak memahami apa yang ia lakukan. Bila ini berhubungan dengan tontonan, Mommies bisa mulai membatasi atau mengatur jenis tontonan yang ia konsumsi.

3. Berikan Pemahaman yang Bijak

Jelaskan secara sederhana kenapa perilaku tersebut sebaiknya tidak ditiru. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak. Misalnya, jika anak tiba-tiba sering melakukan kedipan yang aneh, bisa katakan, “Sayang, kamu punya mata yang sehat. Kalau terus berkedip-kedip begitu, nanti matamu bisa jadi sakit atau nggak nyaman, lho.” 

Foto: pikisuperstar on Freepik

4. Buat Aturan dengan Konsisten

Jika perilaku tersebut tetap berulang, Mommies bisa memberlakukan aturan yang jelas dan konsisten. Misalnya, dengan mengatakan bahwa perilaku itu akan berdampak pada hak istimewanya, seperti waktu layar atau aktivitas favoritnya di akhir pekan. Penting untuk tegas menjalankan aturan ini, meski anak mungkin merengek atau protes. Anak akan belajar bahwa ada konsekuensi dari tindakannya.

5. Gunakan Teknik Refleksi Pengalaman

Ceritakan pengalaman yang bisa membuat anak mengerti dampak dari perilaku tersebut. Misalnya, “Dulu Bunda pernah punya kebiasaan seperti itu, lho. Sampai akhirnya harus ke dokter mata, dan nggak bisa melihat sementara waktu. Ternyata nggak nyaman banget.” Teknik ini, walau sederhana, bisa membantu anak memahami kenapa perilaku tersebut perlu dihindari.

6. Beri Penguatan Positif

Jika anak berhasil menghilangkan perilaku buruk yang ia tiru, berikan pujian atau apresiasi. Penguatan positif ini akan membuat anak merasa dihargai atas usahanya dan lebih semangat mempertahankan perilaku baik.

7. Tetap Sabar dan Konsisten

Menghadapi anak yang meniru perilaku buruk memang membutuhkan kesabaran ekstra. Terus ingatkan dengan lembut dan ulangi arahan yang sama jika diperlukan. Sering kali anak hanya membutuhkan waktu untuk benar-benar memahami apa yang baik dan buruk untuknya.

BACA JUGA: 7 Penyebab Anak Tidak Dekat dengan Ayah, Ini Solusi dari Psikolog

Mengatasi anak yang meniru perilaku buruk temannya memang bisa jadi tantangan tersendiri. Namun, dengan komunikasi yang baik, aturan yang konsisten, dan kesabaran, Mommies bisa membantu anak memahami nilai-nilai positif. Ingat, Mommies adalah role model terpenting dalam hidup si kecil, jadi tunjukkan juga sikap tenang dan tegas dalam menyikapi hal ini.

Apakah Mommies pernah mengalami hal serupa? Yuk, bagikan pengalaman atau tips lain yang mungkin bisa membantu orang tua lain di sini.

Cover: Freepik

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan