Wabah Cacar Air di SMPN 8 Tangsel: Kenali Penyebab, Gejala, dan Langkah Pencegahan!

Parenting & Kids

Mommies Daily・30 Oct 2024

detail-thumb

Wabah cacar air melanda SMPN 8 Tangerang Selatan, membuat lebih dari 20 siswa terinfeksi. Ketahui penyebab, gejala, serta langkah pencegahannya!

Baru-baru ini, SMPN 8 Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi sorotan karena wabah cacar air yang menjangkiti lebih dari 20 siswa. Sejak 17 Oktober 2024, pihak sekolah memutuskan untuk menghentikan sementara pembelajaran tatap muka dan menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) guna memutus rantai penyebaran virus.

Kegiatan belajar-mengajar di sekolah rencananya akan dimulai kembali pada 31 Oktober 2024, dengan harapan semua siswa yang terinfeksi sudah sembuh total.

BACA JUGA: Mengenal Cacar Monyet, Dari Gejala Hingga Cara Pengobatannya

Penyebab Cacar Air

Cacar air, atau dikenal juga sebagai chickenpox, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Virus ini mudah menular, terutama di lingkungan padat seperti sekolah, di mana kontak langsung antarindividu sering terjadi.

Dilansir dari Detik Health, virus varicella-zoster dapat menyebar melalui udara, terutama saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Selain itu, kontak langsung dengan cairan dari lepuhan pada kulit penderita juga bisa menjadi media penyebaran virus ini. Karena sifat penularannya yang tinggi, satu kasus cacar air saja bisa dengan cepat menular ke banyak orang di lingkungan sekitar.

Gejala Cacar Air yang Perlu Diwaspadai

Foto: Freepik

Gejala cacar air biasanya muncul sekitar 10-21 hari setelah seseorang terpapar virus. Pada awalnya, gejala yang dirasakan bisa berupa demam ringan, sakit kepala, dan perasaan lelah yang tidak biasa. Kemudian, muncul ruam merah yang menjadi tanda khas cacar ini. Ruam ini awalnya tampak seperti bintik merah, tetapi dalam beberapa jam dapat berkembang menjadi lepuhan berisi cairan yang sangat gatal. Lepuhan tersebut bisa pecah dan mengering, membentuk keropeng atau scab. Umumnya, ruam pertama kali muncul di wajah, dada, atau punggung, sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Selain ruam, gejala lain yang mungkin menyertai adalah hilangnya nafsu makan, sakit perut, dan kelelahan yang berlebihan. Anak-anak yang terpapar cacar ini sering kali merasa tidak nyaman, terutama karena gatal yang diakibatkan oleh ruam.

Langkah Pencegahan Cacar Air di Sekolah

Kasus cacar air yang terjadi di SMPN 8 Tangsel memberikan pengingat pentingnya langkah-langkah pencegahan di lingkungan sekolah. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran cacar air lebih lanjut:

1. Penyemprotan Disinfektan

Pihak sekolah melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area sekolah sebagai upaya pencegahan. Disinfektan ini membantu membunuh virus yang mungkin masih menempel di permukaan-permukaan yang sering disentuh.

2. Isolasi dan Istirahat Siswa yang Terinfeksi

Siswa yang terpapar cacar disarankan untuk tetap di rumah hingga benar-benar sembuh. Langkah ini penting untuk memastikan mereka tidak menularkan virus ke siswa lain ketika mereka kembali ke sekolah.

3. Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

Mengingat pengalaman saat pandemi COVID-19, PJJ bisa menjadi solusi sementara untuk meminimalisir interaksi langsung di sekolah. Langkah ini diterapkan untuk menghindari terjadinya penularan yang lebih luas di kalangan siswa dan staf sekolah.

4. Peningkatan Imunitas Melalui Gizi yang Baik

Salah satu cara untuk mengurangi risiko tertular penyakit menular seperti cacar air adalah dengan memperkuat imunitas tubuh. Ahli kesehatan menyarankan pentingnya asupan gizi yang baik, terutama bagi siswa di lingkungan sekolah. Dengan imunitas yang kuat, tubuh lebih mampu melawan infeksi virus.

5. Vaksinasi

Meskipun vaksin cacar air sudah tersedia dan umum diberikan pada anak-anak, masih ada sebagian yang mungkin belum divaksin. Pihak sekolah dan orang tua diharapkan lebih sadar akan pentingnya vaksinasi sebagai perlindungan tambahan terhadap virus varicella-zoster.

Dampak jika Pencegahan Tidak Dilakukan

Epidemiolog Dr. Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia menegaskan bahwa jika lockdown atau langkah pencegahan lain tidak dilakukan menurut laman Detik.com, kasus cacar air dan bahkan penyakit gondongan yang juga sempat terdeteksi di SMPN 8 Tangsel ini bisa meningkat dengan cepat.

Jika terus berlanjut, infeksi yang dibiarkan tanpa penanganan dapat menyebabkan komplikasi pada siswa yang rentan, misalnya radang otak atau infeksi bakteri pada kulit yang parah. Selain itu, peningkatan kasus juga dapat membebani fasilitas kesehatan setempat, yang harus menangani lebih banyak pasien, termasuk mereka yang mengalami komplikasi serius.

Kasus cacar air ini mengingatkan pentingnya langkah pencegahan yang serius, terutama di lingkungan sekolah. Edukasi kepada siswa tentang cara menjaga kesehatan diri dan pentingnya vaksinasi menjadi langkah kunci dalam mencegah wabah serupa di masa mendatang.

BACA JUGA: Tidak Vaksin, Bayi 11 Bulan Kena Stroke Akibat Cacar

Ditulis oleh: Nazla Ufaira Sabri

Cover: Freepik