Balita suka memainkan alat kelaminnya ternyata merupakan bagian perkembangannya. Orang tua perlu khawatir jika balita kerap menunjukkan 13 perilaku ini.
Saat anak balita Mommies kedapatan menyentuh alat kelaminnya, jangan keburu punya pikiran buruk bahwa perilaku itu aneh dan menyimpang. Jangan khawatir apalagi stres karena menurut Nadya Pramesrani, M.Psi., Psikolog, CoFounder dari Rumah Dandelion, yang juga seorang Psikolog Keluarga dan Pernikahan, “Pada usia 2-6 tahun, perilaku ini normal, sebagai bentuk eksplorasi dan pengenalan anak terhadap bagian-bagian tubuhnya. Perlu dipahami bahwa perilaku ini bukan mengindikasikan anak mencoba menstimulasi diri secara seksual.”
Mulai sedikit lega ya, Mommies. Balita menyentuh atau memainkan alat kelaminnya adalah bagian dari perkembangan. Balita Mommies seperti menemukan bagian-bagian tubuh yang sewaktu masih bayi tidak bisa mereka sentuh sendiri. Terlebih lagi, balita mulai belajar bahwa menyentuh alat kelaminnya dapat terasa menyenangkan.
Pada usia yang sangat muda ini, anak-anak balita mulai mengeksplorasi tubuh mereka dengan menyentuh, menarik, mengusap, atau menggosok bagian-bagian tubuh mereka, termasuk alat kelamin. Seperti yang dijelaskan psikolog Nadya tadi, jangan menganggap perilaku ini bermotif seksual.
Balita melakukan ini biasanya karena didorong oleh rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu juga dapat mendorong anak-anak balita ini untuk mencoba melihat orang lain dalam keadaan telanjang, menggesekkan tubuh mereka dengan tubuh orang lain, dan banyak bertanya tentang alat kelamin. Seiring bertambahnya usia anak balita, mereka akan membutuhkan bimbingan dalam mempelajari bagian-bagian tubuh mereka, fungsinya, serta batasan-batasan sosial dan nilai-nilai kepantasan.
Berikut adalah beberapa perilaku seksual normal pada balita dan anak prasekolah (usia 2 hingga 6 tahun):
BACA JUGA: 7 Rekomendasi Film Edukasi untuk Balita, Hiburan Seru dan Mendidik!
Pertama kali memergoki anak balita Mommies memainkan alat kelaminnya pasti bikin kaget. Tapi alih-alih bereaksi berlebihan seperti berteriak, marah, apalagi memukuli anak, Mommies bisa menerapkan beberapa saran dari Psikolog Nadya berikut ini:
Perilaku balita memainkan alat kelaminnya memang normal karena ini bagian dari perkembangan mereka, namun orang tua juga perlu mengetahui kapan perilaku seksual seorang anak mungkin lebih dari sekedar rasa ingin tahu yang tidak berbahaya dan harus ditangani oleh seorang profesional.
Menurut Psikolog Nadya bukanlah perilaku yang wajar bila anak-anak usia dini mendiskusikan perilaku seksual yang spesifik, menggunakan bahasa-bahasa seksual yang eksplisit, atau melakukan kontak seksual dengan orang lain. Bila hal ini terjadi, orang tua perlu mengambil tindakan lebih lanjut (bisa berbentuk diskusi bersama anak atau profesional), karena dikhawatirkan anak terpapar oleh informasi atau kegiatan yang seharusnya belum mereka alami.
Masalah perilaku seksual yang tidak normal dapat menimbulkan risiko terhadap keselamatan dan kesejahteraan anak balita Mommies. Hal ini juga dapat memengaruhi anak-anak lain yang bersinggungan dengannya. Beberapa perilaku yang perlu menimbulkan rasa khawatir adalah sebagai berikut:
Hal lain yang perlu orang tua ketahui adalah bayi dan balita mungkin berperilaku berbahaya secara seksual karena berbagai alasan seperti:
BACA JUGA: Mari Kenali 7 Masalah Perilaku pada Balita, Supaya Mommies Nggak Frustasi
Cover: Freepik