Sorry, we couldn't find any article matching ''

Viral Video Pengasuh Daycare di Medan Diduga Aniaya Balita, Ini Kronologinya!
Kasus kekerasan anak di daycare terjadi lagi! Ini kronologinya. Cek juga langkah yang bisa dilakukan saat anak menerima penganiayaan di daycare di sini.
Kasus penganiayaan terhadap anak di tempat penitipan anak atau daycare kembali terjadi. Kali ini kekerasan terjadi pada balita berusia 1,3 tahun di Murni Day Care, di Kompleks Al-Abadi, Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara. Kasus ini terungkap oleh ibu korban, Cici Anastasya (28) yang mengunggah video menunjukkan dugaan kekerasan oleh pengasuh anak di tempat penitipan tersebut ke media sosial.
Video hasil rekaman CCTV yang diunggah oleh Cici memperlihatkan seorang perempuan yang sedang menyuapkan makanan menggunakan sendok secara paksa ke mulut korban. Tampak korban berusaha menolak perlakuan pelaku hingga menangis. Bahkan, terlihat dalam video, pengasuh daycare sempat menjambak rambut dan mencubit badan korban.
Setelah mendapatkan laporan dari ibu korban, polisi langsung mengamankan pelaku. Berikut Mommies Daily telah merangkum kronologi kejadian kekerasan yang terjadi pada tempat penitipan anak di Medan.
BACA JUGA: Bayi 2 Tahun Dianiaya di Daycare, Pelaku Ternyata Influencer Parenting
Kronologi Kejadian Penganiayaan
Sebelumnya, tengah viral di media sosial video rekaman CCTV yang menunjukkan seorang balita laki-laki dianiaya oleh pengasuh di daycare. Orang tua korban, Cici Anastasya mengakui bahwa anaknya baru dua bulan menitipkan anaknya di Murni Day Care. Ia juga menjelaskan bahwa saat awal menitipkan anaknya, perlakuan pengasuh masih baik-baik saja.
“Awalnya dari pertama masuk, saya cek, saya pantau, seminggu, dua minggu karena saya lihat kelakuan dari uminya ini baik, tidak ada mengarah kekerasan. Saya lepas CCTV, jadi saya nggak pantau lagi,” ungkap Cici mengutip dari detikSumut.
Selanjutnya pada 19 September 2024, Cici menerima video rekaman CCTV dari adiknya yang memperlihatkan anaknya tengah disuapi secara kasar oleh salah satu pengasuh. Namun, saat itu Cici masih memaklumi perbuatan pengasuh dan merasa hal tersebut terjadi karena anaknya enggan makan.
“Cuman saya bilang ke adik saya, mungkin anak saya ini lagi nggak mau makan atau memang lagi nggak bisa dikasih makan jadi uminya maksa gitu. Saya nggak ada lapor owner, cuman saya diamin saja dan saya kasih adik saya pengertian,” jelas Cici.
Lalu pada 1 Oktober 2024, Cici kembali mendapatkan video rekaman CCTV yang menunjukkan tanda kekerasan yang dilakukan oleh pengasuh kepada anaknya. Alhasil, Cici pun langsung menghubungi pihak daycare untuk dimintai klarifikasi. Setelah mengetahui kejadian tersebut, pemilik daycare menyebutkan bahwa pengasuh sudah diberikan SP 3 atau pemberhentian.
Keesokan harinya, Cici enggan menitipkan anaknya di daycare yang sama karena menemukan bekas memar akibat cubitan pada bagian dada korban. Akibat tidak ada itikad baik dari tempat penitipan anak, Cici pun langsung memproses laporan ke Polrestabes Medan.
Klarifikasi Pemilik Daycare
Foto: Instagram @beritakotamedan
Pada 7 Oktober 2024, pemilik daycare sempat menghubungi Cici dan meminta agar persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Tentunya Cici menolak hal tersebut dan tetap melanjutkan proses hukum atas kejadian yang menimpa anaknya. Setelah video viral dan menjadi topik perbincangan warganet, pemilik daycare pun akhirnya buka suara.
“Betul, di awal kejadian pun, orang tua si anak sudah bicara dengan kita. Sebetulnya kita di situ sudah minta maaf kan ada kejadian. Itu di luar yang kita inginkan,” ungkap Juni Azhari, pengelola Murni Day Care, Kota Medan, melansir dari detikSumut.
Dalam penjelasannya, Juni juga mengungkapkan bahwa setiap orang tua mendapatkan akses CCTV sehingga bisa membantu memantau anaknya. Ia juga menjelaskan terkait pengasuh yang melakukan penganiayaan sudah tidak bekerja lagi dan diberhentikan oleh pihaknya.
Akibat peristiwa tersebut, Cici berharap agar polisi dapat segera menindaklanjuti laporannya dan segera menangkap pelaku dugaan penganiayaan ini. Ibu dari korban itu juga berharap agar pihak Murni Day Care dapat memperhatikan kualitas pengasuh yang direkrut agar tindak kekerasan tidak terjadi lagi pada anak lainnya.
Cara Mengecek Luka pada Anak
Melihat kejadian penganiayaan terhadap anak di atas, berikut ini beberapa cara yang bisa Mommies lakukan untuk melakukan pengecekan pada luka di tubuh si kecil.
1. Menenangkan Anak Dahulu
Saat mengalami luka atau cedera, biasanya si kecil akan menangis dan merasa tidak nyaman. Penting bagi Mommies untuk menenangkan anak terlebih dahulu agar tidak mengganggu proses pengobatan selanjutnya. Mommies bisa melakukannya dengan memeluk atau mengusap kepala si kecil.
2. Membersihkan Luka
Untuk meminimalisir adanya bakteri yang berpindah ke bagian tubuh lainnya, maka langkah berikutnya yang bisa dilakukan adalah dengan membersihkan luka. Bersihkan luka menggunakan air yang mengalir atau larutan saline.
3. Menghentikan Pendarahan
Apabila si kecil mengalami luka yang terbuka, Mommies perlu segera menghentikan pendarahan terlebih dahulu. Bersihkan darah yang muncul dan tekan menggunakan kain kasa secara perlahan. Jika pendarahan tetap berlanjut, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat.
4. Mengobati Luka dan Mengamati Tanda Infeksi
Setelah selesai membersihkan luka, Mommies bisa mengoleskan antiseptik pada luka yang dialami si kecil. Antiseptik yang dapat digunakan berupa betadine dan alkohol 70%. Pantau kondisi anak setelah luka diobati, jika menemukan tanda-tanda infeksi seperti bengkak, kemerahan, atau nyeri yang meningkat maka segera konsultasikan dengan dokter.
Langkah saat Mengetahui Anak Menerima Penganiayaan di Daycare
Foto: Freepik
Melansir dari Tim Cedera, Sneed Mitchell, berikut ini langkah yang perlu dilakukan saat mengetahui bahwa anak mendapatkan perlakuan kekerasan di fasilitas penitipan anak. Yuk, ikuti cara ini, Mommies!
1. Mencari Perawatan Medis
Jika Mommies sudah memiliki dugaan bahwa anak menerima tindakan kekerasan di daycare, maka segeralah ambil tindakan. Cari penyedia perawatan medis terdekat untuk mengidentifikasi adanya tanda-tanda penganiayaan fisik dan potensi penyakit lainnya.
2. Menghubungi Pihak Berwajib
Langkah berikutnya yang perlu Mommies lakukan adalah dengan menghubungi pihak berwajib dan melaporkan semua bukti yang sudah dikumpulkan untuk dilanjutkan dengan tindakan hukum. Hal ini dapat memudahkan polisi untuk mengetahui tuduhan dan hukuman yang tepat untuk dijatuhkan pada pelaku.
3. Melaporkan Kejadian pada Departemen Pelayanan Anak
Melaporkan kejadian pada departemen pelayanan anak bertujuan untuk menginvestigasi fasilitas penitipan anak terkait dan mengumpulkan semua bukti yang ada. Selain itu, departemen pelayanan anak juga berfungsi untuk menyelidiki kesejahteraan fisik dan emosional anak sehingga bisa segera mendapatkan perawatan atas trauma yang dihadapi.
4. Berkomunikasi dengan Pemilik Tempat Penitipan Anak
Langkah ini sangat penting untuk dilakukan pada kasus penganiayaan yang tidak terlihat jelas di tempat penitipan anak. Mommies bisa bertemu langsung dengan pemilik daycare untuk membahas kecurigaan terhadap perilaku pengasuh pada anak dan mengajukan beberapa pertanyaan terkait kekhawatiran yang dimiliki. Selain itu, berkomunikasi langsung dengan pemilik daycare juga bertujuan untuk mengetahui tindakan apa yang akan mereka ambil ketika ada pengaduan.
5. Mendokumentasikan Semua Bukti
Berikutnya langkah yang penting untuk diterapkan ketika mengetahui si kecil menerima kekerasan di tempat penitipan adalah mendokumentasikan semua bukti secara menyeluruh. Bukti tersebut dapat berupa rekaman CCTV atau saksi yang dapat menguatkan tuduhan yang dilaporkan.
Nah Mommies, itulah rangkuman informasi mengenai kasus penganiayaan terhadap anak di tempat penitipan anak Kota Medan yang tengah viral belakangan ini. Semoga polisi dapat segera memproses kasus dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal, ya!
BACA JUGA: 10 Manfaat Menitipkan Anak di Daycare, Mommies Wajib Tahu!
Ditulis oleh: Nariko Christabel
Cover: Freepik
Share Article

COMMENTS