Berhubungan Intim saat Sekamar dengan Balita, Ini 20 Tipsnya

Sex & Relationship

Fannya Gita Alamanda・03 Oct 2024

detail-thumb

Keterbatasan ruangan kerap jadi kendala pasangan suami istri leluasa berhubungan seks. Apalagi kalau harus tidur sekamar dengan anak balita mereka.

Punya kehidupan seks yang memuaskan tetap sama pentingnya setelah Mommies dan Daddies memiliki anak. Tapi bagaimana mau leluasa bercinta kalau kondisi mengharuskan Mommies dan Daddies tidur sekamar dengan anak balita kalian? Langkah-langkah sederhana bisa diambil untuk memastikan anak-anak tidak akan memergoki kedua orang tuanya berhubungan seks.

Psikiater anak Dr V Jayanthini menyarankan, “Jika masih ada kamar tidur lain, sebaiknya orang tua harus berusaha membuat anak-anak mereka tidur di kamar lain, terutama setelah menginjak usia empat tahun. Tapi anak-anak juga perlu tahu bahwa meskipun tidur di kamar terpisah dengan orang tua mereka, mereka bisa datang ke kamar orang tua mereka kapan saja. Pastikan orang tua tidak lupa mengunci kamar saat berhubungan seks untuk menghindari anak-anak  tiba-tiba masuk kamar dan lupa mengetuk pintu.”

Tapi jika tidur di kamar berbeda dengan anak masih belum bisa dilakukan, di bawah ini ada 20 tips yang bisa Mommies dan Daddies andalkan.

Tips Berhubungan Seks saat Masih Sekamar dengan Balita

Memiliki anak di bawah usia lima tahun dapat menjadi tantangan bagi orang tua yang tetap ingin menikmati kehidupan seksual yang memuaskan. Sulit menemukan waktu yang pas dan menjaga privasi. Namun dengan sedikit kreativitas, Mommies dan Daddies tetap bisa menikmati kehidupan seks yang memuaskan saat masih tidur sekamar dengan anak balita. Simak saran dari beberapa orang pakar:

Rebekah Beneteau, seorang sex dan intimacy coach, yang juga pendiri Pleasure Evolution, menawarkan 3 saran ini:

  1. Mommies bisa meletakkan bayi atau anak balita Mommies di keranjang bayi atau tempat tidur yang aman di ruangan lain, selama Mommies dan pasangan bercinta di kamar.
  2. Bercintalah dengn wajah saling berhadapan dan ‘sumpal’ bibir pasangan atau mungkin bibir Mommies dengan ciuman ketika salah satu kelihatan ingin berteriak atau melenguh dengan suara keras.
  3. Gunakan kata-kata tertentu untuk saling berkomunikasi, alih-alih menggeram atau melenguh keras saat merasakan nikmat.

BACA JUGA: Posisi Seks dan Gaya Bercinta Berdasarkan Zodiak, Kamu yang Mana?

Sex dan kink educator Cassie Fuller, yang juga salah seorang pendiri perusahaan Pendidikan dewasa, Touch of Flavor menyarankan 3 hal ini:

  1. Harus diakui ya, suara ranjang yang berdecit setiap kali Mommies atau Daddies bergerak itu ganggu banget dan bisa bikin gairah menguap, Jadi, upayakan mengurangi suara berisik itu. Jika ranjang besi, minyaki engsel, sekrup, baut, atau rangkanya. Atau pindahkan ranjang Mommies agak menjauhi dinding agar tidak berbenturan. Letakkan keset di bawah kaki tempat tidur agar tidak mudah bergeser.
  2. Cobalah posisi berdiri atau pindah posisi dari area tempat Mommies dan Daddies bercinta. Gunakan kursi yang lebih kokoh atau gelar selimut tebal di lantai.
  3. Nah, kamar mandi bisa dijadikan pilihan. Jika ada shower, suara gemericik air bisa menyamarkan suara-suara Mommies dan Daddies.

Terapis seks Vanessa Marin mengatakan, “Suami dan istri seharusnya menganggap quiet sex sebagai tantangan yang seru, bukan penghilang gairah:

  1. Anggap sebagai kompetisi kecil antara Mommies dan pasangan. Siapa yang paling tenang akan jadi pemenang dan berhak atas ‘hadiah’ ekstra.
  2. Mommies atau Daddies juga bisa menonjolkan sisi dominan atau submisif dengan ‘memaksanya’ tetap senyap atau minta pasangan membungkam mulut Mommies dengan tangannya.

Ingin posisi yang aman untuk berhubungan seks saat satu kamar dengan anak balita Mommies? Sex educator Nikki Alfred menyarankan ini:

  1. Spooning atau posisi di mana wanita berbaring tengkurap sementara pria melakukan penetrasi dalam-dalam dari belakang. Posisi ini juga bisa dilakukan dengan menyamping (Mommies dan Daddies berbaring di salah satu sisi) untuk menghindari gerakan heboh yang akan menyebabkan tempat tidur semakin berguncang.

Foto: cottonbro studio on Pexels

Resident Sexologist dari Astroglide, Dr. Jess punya beberapa saran ini:

  1. Cobalah bergerak perlahan untuk meminimalkan tempat tidur berderit karena setiap kali tubuh merasakan sesuatu yang menyenangkan, si pemilik tubuh akan otomatis bereaksi dengan cara yang paling eksplosif. Seiring meningkatnya sensasi, orgasme Mommies dan Daddies juga akan meningkat.
  2. Nah, yang ini seru banget. Goda, rangsang, dan lakukan segala upaya untuk membuat pasangan Mommies meliar. Lalu saksikan perjuangannya untuk tetap tenang, menahan erangan dan rintihan agar anak-anak tidak terbangun.
  3. Lakukan kontak mata. Gunakan ekspresi wajah untuk mengomunikasikan keinginan dan rasa senang satu sama lain. Perhatikan juga perubahan fisik (misalnya jari kaki atau punggung melengkung, daerah panggul menegang) untuk mengukur seberapa nikmat yang dia rasakan.
  4. Sekali-sekali kinky boleh, lho. Jika Mommies atau Daddies ‘hobi’ mengeluarkan terlalu banyak suara saat sedang bersenang-senang, coba gunakan ‘sumbat’. Tidak perlu beli. Mommies bisa memanfaatkan benda-benda yang ada di rumah seperti gulungan kaus kaki bersih. Ketika salah satu mulai kelihatan kesulitan menahan erangan, gunakan sumbat DIY ini.
  5. Minta bantuan kakek-nenek, kakak adik, teman baik yang paling dipercaya oleh Mommies dan Daddies, atau pengasuh bayi untuk mengawasi anak-anak di rumah mereka, atau mengajak anak-anak jalan-jalan sehingga Mommies dan Daddies punya waktu untuk berduaan di rumah.
  6. Lakukan reservasi di hotel Mommies dan Daddies tidak perlu menginap kok.
  7. Masih tidur sekamar dengan anak balita memang butuh kreativitas ketika menyangkut urusan memenuhi kebutuhan seksual. Carilah waktu saat anak-anak tidur siang, sekolah, atau bermain di rumah temannya.
  8. Ini penting. Jalur komunikasi tidak boleh mampet. Bicarakan kebutuhan dan keinginan satu sama lain agar kebutuhan masing-masing dapat dipenuhi.

Erose Coaching menyarankan 3 tips di bawah ini

  1. Masih tidur sekamar dengan anak balita butuh sikap fleksibel karena kondisinya sulit diprediksi. Ketika anak balita Mommies tidur, Mommies mungkin berharap dia bakal tidur pulas dan lama. Belum tentu. Ekspektasi Mommies harus disesuaikan. Jika anak terbangun di tengah-tengah waktu intim Mommies dan Daddies, jangan kecewa. Mommies dan Daddies bisa coba lagi di lain waktu.
  2. Buatlah kesepakatan tentang batasan-batasan tertentu agar Mommies dan Daddies dapat berhubungan seks dengan nyaman dan aman saat satu kamar dengan anak balita kalian. Bicarakan secara terbuka tentang apa yang membuat masing-masing merasa nyaman dan Pastikan kedua belah pihak menghormati batasan satu sama lain.
  3. Manfaatkan teknologi. Ini maksudnya, monitor bayi. Gunakan monitor bayi untuk memantau keamanan anak balita Mommies yang berada di ruangan berbeda sementara Mommies dan Daddies bercinta di ruangan lain. Mommies dan Daddies juga dapat memanfaatkan aplikasi video call seperti Zoom, FaceTime, dan Whatsapp untuk tetap terhubung dengan pasangan meskipun berada di ruangan bahkan wilayah berbeda.

BACA JUGA: 10 Kondom Unik Wajib Coba, dari Aroma Durian sampai Sensasi Panas Dingin!

Cover: Anastasia Shuraeva on Pexels