Sorry, we couldn't find any article matching ''
Makin Pintar dan Kreatif, Ini 10 Kegiatan Terbaik untuk Gen Alpha
Mencari kegiatan untuk Gen Alpha tidak selalu harus melibatkan gadget, karena ada berbagai ide aktivitas yang berguna. Ini rekomendasinya berdasarkan usia.
Setiap generasi memiliki karakteristik sendiri, termasuk Gen Alpha yang saat ini merupakan generasi termuda. Meskipun definisinya berbeda-beda, istilah Generasi Alpha mengacu pada kelompok individu yang lahir antara tahun 2013 dan 2025. Ini adalah generasi setelah Gen Z.
Sebagai generasi yang lahir di era digital, seringkali mereka tidak bisa dipisahkan dengan gadget. Hal ini bisa membuat Mommies khawatir karena mayoritas aktivitas mereka hanya di depan layar, entah itu TV, laptop, atau smartphone.
“Mereka memiliki akses ke lebih banyak informasi dan perspektif yang beragam sejak usia muda, yang telah menumbuhkan rasa kemandirian dan suara yang kuat,” kata Kelly Oriard, Co-Founder dan Chief Therapeutic Officer at Slumberkins, and penulis All Feelings Welcome: Parenting Practices for Raising Caring, Confident and Resilient Kids, seperti dikutip dari Parents.
Meskipun gadget tidak sepenuhnya salah, karena ada juga hal positif yang bisa Mommies dan anak ambil dari perkembangan teknologi. Untuk itu, kami memberikan beberapa rekomendasi aktivitas menyenangkan dan menarik yang akan membantu Mommies menjalin ikatan dengan anak-anak Gen Alpha dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
BACA JUGA: Edukasi Anak Cara Menghargai Diri Sendiri, Terapkan 10 Tips Ini!
Aktivitas untuk Gen Alpha Sesuai Usia
Yuk, cari tahu apa saja kegiatan untuk generasi Alpha yang akan membuat mereka menjadi pribadi yang kuat dan pintar.
1. Bermain di luar rumah
(Usia 2-5 tahun)
Menghabiskan waktu di alam terbuka adalah cara yang tepat untuk menjalin ikatan dengan anak-anak Gen Alpha sekaligus berolahraga. Mommies bisa mengajak anak-anak berjalan-jalan di taman dekat rumah serta nikmati udara segar, keajaiban alam, atau sekadar piknik di lapangan.
Tidak hanya akan menghabiskan waktu berkualitas bersama, tetapi Mommies juga akan mengajari anak-anak tentang pentingnya alam dan lingkungan.
2. Membacakan cerita
(Usia 2 tahun)
Bagi anak berusia 2-3 tahun yang kebanyakan belum bisa membaca, Mommies bisa mengenalkan mereka dengan literatur dengan cara mendongeng atau membacakan cerita. Sebaiknya ini dilakukan dengan cara tradisional dengan buku, meskipun bisa juga melalui platform digital. Namun jika Mommies ingin mengurangi screentime sejak dini, lebih baik mendongeng melalui buku.
Selain itu, dorong juga anak untuk menceritakan tentang hari-hari mereka yang akan mendorong kemampuan komunikasi dan juga empati anak.
Foto: Monstera Production on Pexels
3. Belajar seni dan kerajinan tangan
(Usia 2-5 tahun)
Seni dan kerajinan tangan adalah cara yang bagus untuk mendorong kreativitas dan imajinasi pada anak-anak Generasi Alpha. Siapkan area khusus di rumah untuk perlengkapan seni dan kerajinan tangan dan biarkan anak-anak mengeksplorasi sisi artistik mereka.
Mommies juga dapat menemukan banyak ide kerajinan tangan secara online yang mudah dan menyenangkan untuk dilakukan bersama seluruh keluarga.
4. Belajar bahasa baru
(Usia 3 tahun)
Untuk generasi yang lahir di era digital, keterbukaan akan bahasa yang baru sangat luas. Apalagi jika di rumah Mommies sudah berlangganan TV kabel dan aktif menggunakan internet. Setidaknya bahasa Inggris menjadi bahasa asing yang sudah dikenal oleh anak.
Belajar bahasa baru bisa membuka kecerdasan yang baru bagi anak. Selain itu juga bisa meningkatkan kognitif otak mereka. Mulailah dengan menyanyi lagu anak dalam bahasa asing dan juga mengenalkan cara pelafalan huruf dalam bahasa asing.
5. Belajar instrumen musik
(Usia 3,5 tahun)
Kreativitas Gen Alpha terutama sekitar usia 3 tahun akan semakin meningkat jika Mommies mengenalkan mereka dengan instrumen musik. Belajar musik, terutama yang memiliki instrumen, akan membuat kognitif otak meningkat, membuat memori anak terpacu, dan meningkatkan keseimbangan tangan dan mata.
Aktivitas ini juga membuat anak belajar untuk sabar dan melatih mereka disiplin, karena biasanya mereka dihadapkan pada beberapa tahapan sebelum ahli menguasai instrumen musik.
BACA JUGA: 10 Tempat Wall Climbing Terbaik di Jabodetabek, Aman dan Seru
6. Memasak dan Baking
(Usia 5 tahun)
Memasak dan baking atau membuat kue bukan hanya kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak Generasi Alpha, tetapi juga mengajarkan keterampilan hidup yang penting. Mulailah dengan resep sederhana seperti kue kering atau kue mangkuk dan biarkan anak-anak membantu menakar bahan, mencampur, dan menghiasnya.
Mereka tidak hanya akan merasa bangga dengan hasil kreasi mereka, tapi juga belajar tentang mengikuti arahan, matematika, dan sains. Hal yang paling menyenangkan adalah Mommies akan mendapatkan makanan lezat yang dapat dinikmati bersama keluarga.
7. Eksperimen sains
(Usia 5 tahun)
Anak-anak secara alami memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan eksperimen sains memberikan jalan keluar yang sempurna bagi pikiran mereka yang selalu ingin tahu. Dengan menjelajahi dunia di sekitar mereka melalui eksperimen langsung, anak-anak dapat belajar tentang alam dengan cara yang menyenangkan dan mengasyikkan.
Mereka dapat melakukan pengamatan, mengajukan pertanyaan, dan membuat prediksi, sambil memuaskan hasrat bawaan mereka untuk memahami cara kerja sesuatu.
8. Board games
(Usia 6 tahun)
Foto: Suzy Hazelwood on Pexels
Board games atau permainan papan dan teka-teki adalah cara yang bagus untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan anak-anak Gen Alpha sekaligus meningkatkan keterampilan kognitif mereka. Pilihlah permainan yang sesuai dengan usia mereka dan menawarkan tantangan yang menyenangkan bagi seluruh keluarga.
Ada banyak kok board games populer yang bisa Mommies coba, seperti ular tangga, monopoli, dan Scrabble.
9. Pendidikan lingkungan
(Usia 7 tahun)
Anak-anak Gen Alpha bisa memulai pendidikan lingkungan mereka di usia sekolah dasar. Nasib planet ini ada di tangan mereka, jadi sangat penting bagi mereka untuk belajar menggunakan sumber daya dengan bijak dan melakukan peran mereka dalam memerangi perubahan iklim sejak usia dini.
Tak perlu yang susah, mulai dari mengajarkan mereka pentingnya recycle barang atau menggunakan transportasi umum ke sekolah dan ke tempat-tempat lain.
10. Coding dan Programming
(Usia 7-14 tahun)
Mommies mungkin bertanya-tanya jika coding dan programming terlalu sulit untuk anak-anak. Namun, jangan meremehkan Gen Alpha yang sudah terpapar teknologi sejak mereka lahir.
Terlepas dari beberapa kesalahpahaman umum yang mungkin dimiliki oleh banyak orang tua, anak-anak sekolah dasar pun dapat mulai belajar pemrograman. Coding itu sendiri terdiri dari banyak elemen dan tugas yang berbeda, dengan berbagai tingkat kerumitan, dengan elemen yang lebih sederhana yang masih bisa dilakukan oleh anak-anak yang lebih muda.
BACA JUGA: Anak Susah Fokus? Ini 12 Penyebab dan Cara Mengatasinya
Penulis: Imelda Rahma
Cover: Freepik
Share Article
COMMENTS