Sorry, we couldn't find any article matching ''
Bantu Anak Menghadapi Stres Akademik, Lakukan 10 Cara Ini
Kecemasan dan stres akademik menjelang ujian sering kali dirasakan anak. Orang tua bisa beri dukungan emosional, agar anak lebih tenang dan percaya diri.
Saat ini, anak sekolah sedang menghadapi ujian tengah semester. Di balik tumpukan buku dan lembar soal, tekanan akademik bisa menjadi sumber stres yang besar bagi mereka.
Mommies mungkin sudah merasakan betapa cemasnya anak-anak ketika dihadapkan dengan jadwal belajar yang padat dan harapan untuk meraih nilai tinggi. Rasa khawatir ini wajar, tapi jika dibiarkan berlarut-larut, bisa berdampak buruk pada kesehatan mental mereka.
Di sinilah peran orang tua sangat penting. Selain memantau perkembangan akademik, orang tua juga perlu memastikan anak-anak merasa didukung secara emosional. Mereka butuh tempat untuk bercerita, berkeluh kesah, dan merasa dimengerti. Mari cari tahu bagaimana cara membantu anak mengatasi stres akademik dan kecemasan agar anak bisa melalui masa ujian dengan tenang dan percaya diri.
Dampak Tekanan Akademik terhadap Kesehatan Mental Siswa
Penelitian berjudul Reviewing Impacts of Academic Pressure on Mental Health Through Automatic Online Assessment mengungkapkan bahwa tekanan akademik memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental siswa. Tekanan untuk meraih nilai tinggi dan rasa takut akan kegagalan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan kelelahan, yang sering kali mengakibatkan kurang tidur dan gaya hidup tidak seimbang.
Studi lain yang melibatkan 2.465 murid remaja dari China Family Panel Studies menunjukkan bahwa tekanan akademik juga berpotensi menyebabkan perilaku menyimpang, dan dapat memicu masalah perilaku melalui konflik orangtua-anak dan kontrol diri.
Dengan wawasan ini, orang tua dan guru dapat merancang rencana dukungan yang efektif untuk membantu anak menghadapi tekanan akademik dan menjaga kesehatan mental mereka.
BACA JUGA: No Gadget untuk Siswa, Pemerintah Prancis Terapkan Larangan HP di Sekolah Mulai 2025!
Cara Bantu Anak Tetap Tenang saat Menghadapi Tekanan Akademik
Ada beberapa cara yang bisa orang tua lakukan untuk mencegah anak mengalami stres akademik, seperti:
1. Dengarkan Mereka dengan Empati
Sering kali, anak-anak merasa stres atau cemas karena mereka merasa tidak didengar atau dimengerti. Mendengarkan anak-anak dengan empati adalah langkah pertama yang bisa orang tua lakukan. Duduk bersama, biarkan anak bercerita tentang apa yang ia rasakan tanpa buru-buru memberi solusi atau nasihat. Terkadang, yang anak butuhkan hanyalah didengar.
Cobalah untuk menunjukkan empati dengan mengatakan, “Mama tahu, ujian ini pasti bikin kamu khawatir ya. Rasanya memang berat sekali harus belajar setiap hari.” Dengan cara ini, anak akan merasa bahwa perasaannya dihargai dan dipahami, yang bisa meredakan sedikit tekanan yang mereka rasakan.
2. Afirmasi Positif: Membangun Kepercayaan Diri Anak
Stres dan kecemasan sering muncul ketika anak meragukan kemampuan mereka sendiri. Mommies bisa membantu dengan memberikan afirmasi positif yang dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka. Sebagai contoh, saat mereka merasa tidak mampu mengerjakan tugas tertentu, katakanlah, “Mama percaya kamu bisa. Kamu sudah berusaha keras, dan itu yang paling penting. Hasil akhirnya tidak masalah, yang penting kamu sudah berjuang.”
Dengan memberikan afirmasi positif, kita membantu mereka melihat usaha yang telah mereka lakukan, bukan hanya fokus pada hasil. Afirmasi seperti ini tidak hanya membuat anak merasa lebih tenang, tetapi juga menumbuhkan mentalitas yang lebih positif terhadap pembelajaran dan tantangan akademik.
3. Bangun Hubungan yang Lebih Dekat
Mommies, memiliki hubungan yang hangat dan intim dengan anak-anak adalah fondasi penting untuk membantu anak menghadapi tekanan akademik. Luangkan waktu khusus untuk berbicara dan menghabiskan waktu bersama anak tanpa gangguan. Bisa saja saat makan malam, jalan-jalan sore, atau sebelum tidur. Ini adalah momen di mana anak bisa merasa nyaman untuk terbuka tentang apa yang mereka rasakan.
Hubungan yang dekat juga membuat anak merasa aman untuk berbagi kekhawatiran tanpa takut dihakimi. Anak akan tahu bahwa rumah adalah tempat yang aman, di mana ia bisa mendapatkan dukungan emosional yang mereka butuhkan.
Foto: Freepik
4. Ajak Anak Beristirahat Sejenak
Terkadang, saat anak terlalu fokus pada tugas atau belajar, ia bisa merasa lelah baik secara fisik maupun mental. Maka dari itu, penting untuk mengajarkan anak bahwa tidak apa-apa untuk istirahat sejenak. Stres dan kecemasan sering muncul ketika otak sudah terlalu lelah untuk berpikir jernih.
Ajak anak melakukan aktivitas yang menyenangkan di luar sekolah, seperti bermain, berolahraga, atau sekadar bersantai sambil menonton film favorit. Waktu istirahat ini akan membantu menyegarkan pikiran, sehingga bisa kembali belajar dengan energi dan semangat yang baru.
5. Berikan Dukungan Emosional di Masa Ujian
Saat masa ujian tiba, biasanya tingkat stres anak akan meningkat. Sebagai orang tua, dukungan emosional yang kita berikan bisa menjadi penyemangat bagi anak. Ingatkan anak bahwa nilai bukanlah segalanya dan yang paling penting adalah usaha yang dilakukan.
Katakan, “Mama bangga sama kamu, apapun hasil ujiannya nanti. Yang penting kamu sudah berusaha dan belajar sebaik mungkin.”
Kalimat-kalimat seperti ini sangat berarti bagi anak, karena akan mengurangi beban ekspektasi yang sering kali dirasakan dari lingkungan.
BACA JUGA: 10 Rahasia Kepintaran Anak-anak Finlandia, Tidak Ada Ranking!
6. Ajarkan Teknik Relaksasi
Mommies bisa mengajarkan teknik relaksasi sederhana kepada anak untuk membantu mereka mengatasi kecemasan. Latihan pernapasan dalam, meditasi singkat, atau bahkan sekadar berjalan-jalan di luar rumah bisa sangat membantu menenangkan pikiran mereka.
Mengajarkan anak bagaimana mengatur napas atau memberikan waktu untuk bersantai adalah cara efektif untuk mengatasi kecemasan. Ketika anak tahu cara menenangkan diri, ia akan lebih mampu menghadapi tekanan akademik tanpa merasa kewalahan.
7. Ciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman
Lingkungan belajar yang nyaman juga sangat penting dalam membantu anak mengatasi stres. Pastikan mereka memiliki ruang yang tenang dan rapi untuk belajar, dengan pencahayaan yang baik dan bebas dari gangguan.
Selain itu, ajak anak untuk membuat jadwal belajar yang realistis. Terlalu banyak belajar tanpa istirahat justru bisa meningkatkan stres. Bantu mereka menyusun waktu belajar yang seimbang, sehingga ada waktu untuk belajar, istirahat, dan bermain.
8. Libatkan Anak dalam Mengelola Tekanan
Mommies, penting juga untuk melibatkan anak dalam diskusi tentang bagaimana ia bisa mengelola tekanan akademik dengan lebih baik. Tanyakan pada anak, “Apa yang bikin kamu merasa paling stres? Bagaimana kalau kita cari cara supaya kamu bisa belajar lebih nyaman?”
Dengan melibatkan anak, ia akan merasa punya kontrol atas situasi yang dialami dan bisa mengurangi rasa cemas.
Foto: Freepik
9. Bantu Anak Menghadapi Rasa Takut Gagal
Kecemasan terbesar yang sering dirasakan anak adalah rasa takut akan kegagalan. Bantu anak memahami bahwa gagal bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bagian dari proses belajar. Katakan padanya bahwa setiap orang pasti pernah gagal, dan dari kegagalan itulah kita bisa belajar untuk menjadi lebih baik.
Mommies bisa memberi contoh, “Mama juga dulu pernah gagal waktu sekolah, tapi dari situ Mama belajar cara untuk lebih baik lagi.” Dengan cara ini, anak akan lebih mudah menerima kegagalan sebagai sesuatu yang wajar dan bukan sesuatu yang perlu ditakuti.
10. Jaga Kesehatan Fisik Anak
Terakhir, jangan lupakan pentingnya menjaga kesehatan fisik anak. Pastikan anak cukup tidur, makan makanan bergizi, dan berolahraga. Kesehatan fisik yang baik akan berdampak langsung pada kemampuan mereka untuk menghadapi stres.
Anak yang cukup istirahat dan makan makanan sehat akan memiliki energi lebih untuk belajar dan menghadapi tantangan akademik tanpa merasa terlalu tertekan.
BACA JUGA: 6 Tugas Sederhana Sepulang Sekolah yang Bantu Anak Lebih Mandiri
Dengan pendekatan empati, afirmasi positif, dan membangun hubungan yang kuat dengan anak, orang tua bisa membantu anak mengatasi stres dan kecemasan akibat tekanan akademik. Ingatlah, anak membutuhkan orang tuanya sebagai tempat yang aman dan penuh dukungan, sehingga anak bisa tumbuh menjadi individu yang tangguh dan percaya diri dalam menghadapi segala tantangan hidup. Teruslah menjadi pendengar yang baik dan penyemangat terbesar dalam kehidupan anak.
Penulis: Kalamula Sachi
Cover: Freepik
Share Article
COMMENTS