Amandel ternyata bisa terjadi pada anak. Apa saja penyebab, gejala, dan kapan anak harus pergi berobat ke dokter? Ketahui penjelasannya di sini.
Sebagai orang tua, Mommies tentu sangat memperhatikan kesehatan anak-anak. Salah satu masalah kesehatan yang sering muncul pada anak-anak adalah amandel bengkak. Ketika Mommies melihat anak tiba-tiba rewel, tidak nafsu makan, atau mengeluhkan sakit tenggorokan, ini bisa jadi tanda bahwa amandel mereka bermasalah.
Apa sebenarnya yang terjadi ketika amandel bengkak? Dalam artikel ini, Mommies Daily akan mengupas tuntas tentang amandel dari penyebab, gejala, hingga perawatan pasca-operasi jika diperlukan. Mari kita simak bersama!
Melansir laman Detik Health, amandel adalah dua gumpalan jaringan lunak berbentuk oval yang terletak di kedua sisi tenggorokan. Mommies mungkin tidak pernah memperhatikan keberadaan amandel ini, tetapi mereka memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Amandel berfungsi sebagai pertahanan pertama yang membantu melawan virus dan bakteri yang masuk melalui mulut. Ketika amandel terinfeksi, mereka akan membengkak sebagai respons tubuh untuk melawan infeksi. Kondisi ini sering disebut tonsilitis atau radang amandel.
Amandel bengkak umumnya disebabkan oleh infeksi, baik virus maupun bakteri. Berikut adalah beberapa penyebab utama yang perlu Mommies ketahui:
Ini adalah penyebab paling umum dari amandel bengkak. Biasanya disebabkan oleh infeksi virus, gejala yang menyertainya bisa berupa demam, sakit kepala, bau mulut, dan kehilangan nafsu makan. Amandel bisa bengkak di satu sisi atau keduanya.
Infeksi bakteri, terutama oleh Streptococcus, dapat menyebabkan radang tenggorokan dan amandel bengkak. Gejala lain mungkin termasuk sakit perut dan demam.
Selain virus yang biasa, seperti flu dan pilek, virus Epstein-Barr yang menyebabkan mononukleosis juga dapat menginfeksi amandel, menyebabkan gejala demam dan kelelahan yang berkepanjangan.
Ini terjadi ketika sisa makanan dan bakteri terjebak di celah amandel, membentuk penumpukan keras yang bisa menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan.
Debu, polusi, dan alergi lainnya dapat menyebabkan peradangan pada tenggorokan dan amandel, terutama jika disertai dengan infeksi sinus.
Ketika asam lambung naik ke tenggorokan, ini dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan pada amandel.
BACA JUGA: Hindari, 7 Benda Ini Bisa Menjadi Penyebab Pneumonia pada Anak!
Mommies perlu mengenali gejala amandel bengkak agar bisa mengambil langkah yang tepat. Berikut adalah beberapa gejala umum:
Operasi amandel, atau tonsilektomi, mungkin diperlukan dalam kondisi tertentu. Mommies sebaiknya mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter jika:
Jika amandel bengkak disebabkan oleh infeksi virus, biasanya kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya seiring meningkatnya sistem imun. Namun, untuk meredakan gejala, Mommies dapat melakukan beberapa langkah berikut:
Jika gejala berat, Mommies mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat yang tepat. Beberapa pilihan termasuk:
Setelah menjalani operasi amandel, perhatian terhadap pola makan dan perawatan sangat penting. Berikut adalah beberapa panduan makanan untuk anak setelah operasi:
Makanan yang Boleh Dimakan:
Makanan yang Harus Dihindari:
BACA JUGA: Anak Bau Badan? Jangan Panik! Ini Penyebab dan Solusinya
Amandel bengkak sering terjadi pada anak-anak dan bisa menjadi perhatian serius jika tidak ditangani dengan baik. Mommies perlu mengenali gejala dan memahami kapan harus berkonsultasi dengan dokter. Dengan pengetahuan ini, Mommies dapat lebih siap menghadapi dan merawat anak saat mengalami masalah amandel, sehingga anak dapat segera kembali ceria dan sehat. Jangan ragu untuk bertindak cepat demi kesehatan buah hati.
Penulis: Nazla Ufaira Sabri
Cover: Freepik