Sorry, we couldn't find any article matching ''
Amandel pada Anak: Kenali Penyebab, Gejala, dan Perawatannya
Amandel ternyata bisa terjadi pada anak. Apa saja penyebab, gejala, dan kapan anak harus pergi berobat ke dokter? Ketahui penjelasannya di sini.
Sebagai orang tua, Mommies tentu sangat memperhatikan kesehatan anak-anak. Salah satu masalah kesehatan yang sering muncul pada anak-anak adalah amandel bengkak. Ketika Mommies melihat anak tiba-tiba rewel, tidak nafsu makan, atau mengeluhkan sakit tenggorokan, ini bisa jadi tanda bahwa amandel mereka bermasalah.
Apa sebenarnya yang terjadi ketika amandel bengkak? Dalam artikel ini, Mommies Daily akan mengupas tuntas tentang amandel dari penyebab, gejala, hingga perawatan pasca-operasi jika diperlukan. Mari kita simak bersama!
Apa Itu Amandel?
Melansir laman Detik Health, amandel adalah dua gumpalan jaringan lunak berbentuk oval yang terletak di kedua sisi tenggorokan. Mommies mungkin tidak pernah memperhatikan keberadaan amandel ini, tetapi mereka memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Amandel berfungsi sebagai pertahanan pertama yang membantu melawan virus dan bakteri yang masuk melalui mulut. Ketika amandel terinfeksi, mereka akan membengkak sebagai respons tubuh untuk melawan infeksi. Kondisi ini sering disebut tonsilitis atau radang amandel.
Penyebab Amandel Bengkak
Foto: Freepik
Amandel bengkak umumnya disebabkan oleh infeksi, baik virus maupun bakteri. Berikut adalah beberapa penyebab utama yang perlu Mommies ketahui:
1. Radang Amandel Akut
Ini adalah penyebab paling umum dari amandel bengkak. Biasanya disebabkan oleh infeksi virus, gejala yang menyertainya bisa berupa demam, sakit kepala, bau mulut, dan kehilangan nafsu makan. Amandel bisa bengkak di satu sisi atau keduanya.
2. Radang Tenggorokan
Infeksi bakteri, terutama oleh Streptococcus, dapat menyebabkan radang tenggorokan dan amandel bengkak. Gejala lain mungkin termasuk sakit perut dan demam.
3. Infeksi Virus Lain
Selain virus yang biasa, seperti flu dan pilek, virus Epstein-Barr yang menyebabkan mononukleosis juga dapat menginfeksi amandel, menyebabkan gejala demam dan kelelahan yang berkepanjangan.
4. Tonsilolith (Batu Amandel)
Ini terjadi ketika sisa makanan dan bakteri terjebak di celah amandel, membentuk penumpukan keras yang bisa menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan.
5. Alergi
Debu, polusi, dan alergi lainnya dapat menyebabkan peradangan pada tenggorokan dan amandel, terutama jika disertai dengan infeksi sinus.
6. Refluks Asam Lambung
Ketika asam lambung naik ke tenggorokan, ini dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan pada amandel.
BACA JUGA: Hindari, 7 Benda Ini Bisa Menjadi Penyebab Pneumonia pada Anak!
Gejala Amandel Bengkak
Mommies perlu mengenali gejala amandel bengkak agar bisa mengambil langkah yang tepat. Berikut adalah beberapa gejala umum:
- Sakit Tenggorokan: Anak mungkin mengeluhkan rasa sakit saat menelan atau berbicara.
- Amandel Merah dan Bengkak: Mommies bisa melihat amandel yang tampak lebih besar dan berwarna merah.
- Demam: Suhu tubuh yang tinggi bisa menyertai pembengkakan amandel.
- Kelenjar Getah Bening Membengkak: Kelenjar di leher juga bisa membesar sebagai respons terhadap infeksi.
- Bau Mulut: Bau mulut yang tidak biasa bisa menjadi tanda adanya infeksi.
- Kesulitan Menelan atau Bernafas: Jika anak kesulitan menelan makanan atau bernafas, ini adalah tanda yang perlu diperhatikan.
Kapan Harus Dioperasi?
Operasi amandel, atau tonsilektomi, mungkin diperlukan dalam kondisi tertentu. Mommies sebaiknya mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter jika:
- Anak mengalami radang amandel berulang kali, yaitu lebih dari 7 kali dalam setahun.
- Pembengkakan amandel mengganggu pernapasan atau membuat anak sulit menelan.
- Gejala tidak kunjung membaik meskipun sudah mendapatkan perawatan medis.
- Terdapat komplikasi seperti abses di sekitar amandel.
Foto: Freepik
Perawatan Amandel Bengkak
Jika amandel bengkak disebabkan oleh infeksi virus, biasanya kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya seiring meningkatnya sistem imun. Namun, untuk meredakan gejala, Mommies dapat melakukan beberapa langkah berikut:
Pengobatan di Rumah
- Istirahat yang Cukup: Pastikan anak cukup istirahat untuk mempercepat proses penyembuhan.
- Hidrasi: Berikan banyak cairan seperti air putih atau jus hangat untuk menjaga kelembapan tenggorokan.
- Minuman Hangat: Teh hangat dengan madu atau sup ayam bening dapat membantu meredakan sakit tenggorokan.
- Berkumur dengan Air Garam: Ini dapat membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit.
- Humidifier: Menggunakan humidifier dapat membantu menjaga kelembapan udara di ruangan.
Pengobatan Medis
Jika gejala berat, Mommies mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat yang tepat. Beberapa pilihan termasuk:
- Obat Pereda Nyeri: Seperti ibuprofen atau parasetamol untuk mengurangi rasa sakit dan demam.
- Antibiotik: Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik.
- Obat Sirup atau Tablet Hisap: Untuk menenangkan tenggorokan yang sakit.
Perawatan Pasca-Operasi
Setelah menjalani operasi amandel, perhatian terhadap pola makan dan perawatan sangat penting. Berikut adalah beberapa panduan makanan untuk anak setelah operasi:
Makanan yang Boleh Dimakan:
- Makanan lembut seperti yogurt, puree, dan sup hangat.
- Minuman dingin, es krim, dan smoothies untuk meredakan rasa sakit.
Makanan yang Harus Dihindari:
- Makanan keras atau tajam yang dapat melukai tenggorokan.
- Makanan pedas atau asam yang bisa menyebabkan iritasi lebih lanjut.
BACA JUGA: Anak Bau Badan? Jangan Panik! Ini Penyebab dan Solusinya
Amandel bengkak sering terjadi pada anak-anak dan bisa menjadi perhatian serius jika tidak ditangani dengan baik. Mommies perlu mengenali gejala dan memahami kapan harus berkonsultasi dengan dokter. Dengan pengetahuan ini, Mommies dapat lebih siap menghadapi dan merawat anak saat mengalami masalah amandel, sehingga anak dapat segera kembali ceria dan sehat. Jangan ragu untuk bertindak cepat demi kesehatan buah hati.
Penulis: Nazla Ufaira Sabri
Cover: Freepik
Share Article
COMMENTS