Masih menunggu keputusan pengadilan untuk perlindungan kebangkrutan, simak sejarah dan rahasia mengapa Tupperware sangat populer.
Sebelum muncul banyak botol minum, tumbler, hingga tempat makan yang viral saat ini dan beberapa tahun belakangan, Tupperware sudah menjadi nama yang sangat familiar, terkenal, dan banyak digunakan, khususnya bagi para ibu rumah tangga serta orang tua para generasi Z dan milenial.
Produk-produknya yang berwarna-warni dengan desain unik dan simple menjadikan Tupperware sebagai ikon penyimpanan makanan, kotak bekal, botol minum hingga gelas yang digemari di seluruh dunia.
Namun, kabar mengejutkan datang dari brand legendaris satu ini. Mengutip dari CNN Indonesia, Tupperware Brands Corporation mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 pada Selasa (17/9) untuk menentukan nasib ke mereka di masa depan. Kondisi ini disebabkan kondisi keuangan dan persaingan. Padahal, brand kesayangan ibu-ibu ini sudah beroperasi selama kurang lebih 78 tahun.
Untuk mengenal lebih dalam tentang Tupperware dan bagaimana brand ini memiliki berbagai macam produk yang sangat diminati, simak sejarah singkatnya berikut ini.
BACA JUGA: 15 Barang di Rumah Ini Harus Rutin Diganti, Bisa Jadi Sumber Penyakit
Pada 1938, Earl Silas Tupper, mendirikan usaha plastik miliknya sendiri yang bernama Earl S Tupper Company. Ia mengembangkan wadah makanan dari plastik dengan desain yang inovatif, yaitu tutup rapat, kedap udara, tahan lama, fleksibel, kuat, ringan, tidak berbau, dan aman. Inovasi ini membuat makanan tetap segar lebih lama dan tidak mudah tumpah.
Kemudian pada 1946, Tupper meluncurkan produk pertamanya yaitu wadah penyimpanan makanan bernama Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler dengan merek Tupperware. Peluncuran produk ini sangat antusias disambut pasar Amerika.
Tupper memutuskan untuk menerapkan metode pemasaran yang unik. Saat itu, ia melakukan penjualan langsung melalui demonstrasi langsung di rumah-rumah. Ia mengajak para ibu rumah tangga untuk melihat langsung bagaimana kualitas dan efektivitas produk.
Diperkenalkan pertama kali oleh Brownie Wiseman, Tupperware Home Party atau yang dikenal juga dengan sebutan Tupperware Party merupakan metode penjualan yang diciptakan secara unik, informatif, sekaligus menghibur. Konsep “party plan” yang diciptakan Wiseman ini mengajak para ibu rumah tangga berkumpul di rumah untuk melihat demonstrasi dan membeli produk.
Konsep party plan ini terbukti sangat efektif. Para ibu rumah tangga tidak hanya membeli produk, tapi juga menikmati suasana kebersamaan dan mendapatkan peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi konsultan Tupperware. Dengan informasi dari mulut ke mulut, dalam waktu singkat brand ini menjadi fenomena global bahkan juga diterapkan di Indonesia.
Pada masanya, Tupperware menjadi sangat populer. Siapa ibu rumah tangga yang tidak punya produk dari brand ini? Hingga saat ini produknya pun masih tetap banyak digunakan. Tentunya, ada rahasia mengapa brand ini begitu banyak dibeli dan dikoleksi. Beberapa di antaranya seperti:
Seperti dijelaskan di awal artikel ini, brand ini dikenal dengan kualitasnya yang sangat baik. Bahan plastik yang digunakannya aman, tahan lama, tidak mudah pecah, tutupnya rapat dan membuat bahan makanan lebih tahan lama.
Desain produk yang menarik dan unik membuat produk ini lebih dari sekadar wadah tempat penyimpanan makanan dan tempat minum, tapi juga bisa dikoleksi.
Dengan berbagai macam produk yang memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang berbeda-beda, brand ini menjadi jawaban yang bisa memenuhi berbagai kebutuhan penyimpanan bahan makanan dan minuman.
Konsep penjualan party plan tidak hanya sekadar melihat demonstrasi dan membeli produk, tapi juga menciptakan komunitas yang kuat di antara para penggunanya.
Tidak hanya sekedar produk, brand ini juga menjadi bagian dari gaya hidup para ibu rumah tangga serta keluarga.
Tentu saja Tupperware terus beradaptasi dengan perubahaan zaman. Desain produk dibuat semakin modern dan beragam, serta terus mengembangkan inovasi baru untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumen.
Laurie Goldman, CEO Tupperware saat ini masih terus berusaha menyelamatkan brand dari kebangkrutan. Pada 2023 lalu, ia dan jajaran brand melakukan restrukturisasi utang. Mereka juga menandatangani perjanjian dengan bank investasi untuk upaya mencari alternatif yang strategis.
Meski begitu, mereka juga menghadapi sejumlah tantangan. Di era modern saat ini, banyak sekali jenis produk kompetitor yang saling bersaing. Dari bentuk, desain, hingga kualitas produk ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan bahkan sekedar untuk melengkapi perubahan “gaya hidup” konsumen.
Nasib Tupperware akan ditentukan dari hasil keputusan pengadilan. Jika pengadilan menyetujui perlindungan kebangkrutan, maka Tupperware tetap bisa menjual produk sambil merencanakan strategi penjualan di masa depan.
BACA JUGA: 10 Ide Hadiah untuk ART dan Supir di Momen Spesial, Bisa untuk Inspirasi
Cover: Tupperware