Sorry, we couldn't find any article matching ''
Hati-hati, Ini 30 Istilah Daging Babi yang Jadi Bahan Baku dalam Makanan
Kenali istilah-istilah daging babi yang sering digunakan dalam kemasan makanan untuk menghindari bahan yang tidak sesuai dengan kebutuhan Mommies.
Mommies, tahukah bahwa tidak semua produk makanan mencantumkan kata “babi” secara langsung dalam komposisi mereka?
Sebagai orang tua, kita selalu ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga, terutama dalam hal makanan. Namun, semakin hari, kita dihadapkan dengan berbagai pilihan makanan kemasan yang tak jarang membuat kita bingung. Salah satu hal yang sering menjadi perhatian adalah kandungan bahan dalam produk makanan, khususnya yang berhubungan dengan bahan-bahan yang tidak diinginkan seperti babi.
Beberapa produsen menggunakan istilah lain atau nama lain yang mungkin kurang familiar bagi kita. Hal ini membuat kita perlu lebih jeli dalam membaca label kemasan makanan agar tidak salah dalam memilih produk yang aman untuk dikonsumsi.
Bagi kita yang peduli dengan asupan makanan untuk keluarga, penting sekali untuk teliti dalam memeriksa label dan komposisi produk makanan yang kita beli. Apalagi bagi umat Muslim, mengetahui apakah suatu makanan mengandung bahan-bahan yang tidak halal, seperti babi, adalah hal yang sangat penting. Ternyata, istilah babi dalam kemasan makanan tidak selalu jelas dan bisa tersembunyi di balik berbagai nama yang kurang familiar.
BACA JUGA: 12 Rekomendasi Es Kopi Susu Favorit di Bawah Rp30 Ribu, Enak dan Murah!
Istilah Lain Babi yang Sering Terlewatkan
Mommies, mengetahui istilah-istilah ini sangat penting untuk menjaga agar makanan yang kita konsumsi tetap halal dan aman bagi keluarga.
Babi yang diolah menjadi bahan makanan memiliki banyak istilah yang mungkin belum semua Mommies ketahui. Dengan memahami berbagai istilah ini, Mommies dapat lebih berhati-hati saat memilih produk makanan untuk keluarga tercinta. Berikut ini adalah beberapa istilah babi dalam berbagai bahasa dan konteks yang perlu Mommies kenali agar tidak salah pilih.
1. Pig
Pig merujuk pada seekor babi muda dengan berat kurang dari 50 kilogram. Walaupun mungkin jarang terlihat di label makanan, penting untuk mengetahui istilah ini sebagai pengetahuan dasar.
2. Hog
Hog adalah babi dewasa yang beratnya melebihi 50 kilogram. Istilah ini juga mungkin tidak sering muncul di kemasan, tetapi tetap relevan untuk dikenali.
3. Boar
Boar atau babi liar sering disebut juga sebagai celeng atau babi hutan. Walaupun tidak umum ditemukan dalam produk makanan sehari-hari, tetap baik untuk mengetahui istilah ini.
4. Pork
Pork adalah istilah yang paling umum digunakan untuk merujuk pada daging babi dalam masakan. Mommies mungkin sudah familiar dengan istilah ini, tapi perlu diingat bahwa pork bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti pork belly (daging perut babi), yang sering digunakan dalam hidangan tertentu.
5. Pig Feet atau Trotters
Pig feet atau trotters adalah kaki babi yang sering dimasak dan disajikan dalam berbagai masakan, termasuk masakan Tionghoa dan Barat. Jika Mommies menemukan istilah ini di label makanan, berarti produk tersebut mengandung bahan dari babi.
6. Pig Ears
Pig ears atau telinga babi juga merupakan hidangan yang populer dalam beberapa masakan. Telinga babi ini bisa ditemukan dalam bentuk yang sudah diolah atau sebagai camilan siap saji.
7. Pig Skin
Pig skin atau kulit babi sering digunakan sebagai bahan dasar dalam berbagai produk makanan, termasuk keripik kulit babi. Kulit babi juga digunakan dalam produk yang tampak tidak berbahaya seperti gelatin, yang banyak ditemukan dalam permen dan jeli.
8. Lard
Lard adalah lemak babi yang sering digunakan dalam pembuatan minyak masak, sabun, dan produk makanan seperti roti, kue, dan pastry. Lemak babi ini mungkin tidak selalu disebutkan sebagai lard di label produk, jadi periksa baik-baik komposisi makanan, terutama yang dibuat di luar negeri.
9. Bacon
Bacon adalah daging babi yang diiris tipis dan biasanya diambil dari bagian perut atau punggung babi. Bacon sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam berbagai hidangan, terutama masakan Barat.
10. Ham
Ham adalah potongan daging yang diambil dari paha babi. Potongan ini sering dipanggang atau direbus dan disajikan sebagai irisan tipis untuk hidangan atau sandwich.
Foto: KamranAydinov on Freepik
11. Lapchiong
Lapchiong adalah sosis yang terbuat dari daging babi, biasanya dengan cita rasa manis dan aroma khas. Sosis ini sering disajikan dalam hidangan nasi goreng atau mie goreng.
12. Samcan
Samcan adalah daging babi yang terdiri dari lapisan daging dan lemak, biasanya diolah dengan cara digoreng atau dipanggang. Samcan atau pork belly ini sering dianggap sebagai bagian paling enak dari babi karena rasanya yang gurih.
13. Gelatin
Gelatin dibuat dari tulang, kulit, dan jaringan hewan, termasuk babi. Gelatin banyak ditemukan dalam permen, jeli, marshmallow, dan produk lainnya. Bagi umat Muslim, penting untuk memastikan gelatin yang digunakan berasal dari sumber yang halal.
14. Sekba
Sekba adalah hidangan khas Tionghoa yang terbuat dari jeroan babi. Jeroan tersebut direbus dalam kuah kecap dengan rempah-rempah. Sekba bisa ditemukan di berbagai restoran Tionghoa dan merupakan hidangan yang cukup populer.
15. Porcine
Porcine adalah istilah yang merujuk pada sesuatu yang berasal atau berkaitan dengan babi, dan istilah ini sering ditemukan dalam obat-obatan.
16. Char Siu
Char siu adalah istilah untuk menyebut daging babi panggang dengan bumbu merah khas Canton. Hidangan ini dikenal dengan sebutan barbeque manis dan biasanya dipanggang kering.
17. Tonkatsu
Tonkatsu adalah irisan daging babi dalam kuliner Jepang. Hidangan ini biasanya disajikan dengan saus tonkatsu dan nasi.
18. Tonkotsu
Tonkotsu adalah ramen yang dilengkapi dengan daging babi, sebuah hidangan populer dalam masakan Jepang.
19. Yakibuta
Yakibuta adalah istilah Jepang untuk babi panggang. Hidangan ini biasanya disajikan dalam bentuk potongan daging babi yang dipanggang dengan bumbu tertentu.
20. Khinzir
Khinzir adalah istilah dalam bahasa Arab dan Melayu untuk babi. Istilah ini sering digunakan dalam label makanan di negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim.
BACA JUGA: Wajib Follow! 15 Akun Instagram Resep Makanan Praktis untuk Inspirasi!
21. Enzim
Beberapa produk keju dan roti mengandung enzim yang digunakan dalam proses pembuatannya. Enzim ini kadang-kadang berasal dari babi. Meskipun tidak selalu dijelaskan dari mana asal enzim tersebut, Mommies bisa memilih produk yang mencantumkan enzim dari sumber non-hewani atau yang sudah memiliki sertifikasi halal.
22. Rennet
Rennet adalah bahan yang digunakan dalam pembuatan keju. Meskipun rennet bisa berasal dari berbagai sumber, ada rennet yang diambil dari perut babi. Sebaiknya, Mommies mencari keju yang menggunakan rennet mikroba atau nabati untuk memastikan keamanan konsumsi bagi keluarga.
23. Natural Flavoring
Natural flavoring atau perisa alami adalah istilah yang sangat umum ditemukan dalam berbagai produk makanan. Namun, istilah ini bisa merujuk pada bahan dari babi. Memastikan asal usul perisa alami ini sangat penting, terutama jika Mommies tidak mengonsumsi produk berbahan dasar babi.
24. B2
B2 adalah sebutan populer di Indonesia untuk makanan yang berbahan dasar daging babi. Istilah ini sering digunakan dalam berbagai konteks kuliner, terutama di daerah-daerah yang memiliki tradisi memasak dengan daging babi. Sebutan “B2” biasanya digunakan sebagai kode atau eufemisme untuk menyebut babi dalam makanan, sehingga tidak langsung menyebutkan “babi” dalam percakapan.
25. Kakuni
Kakuni adalah hidangan khas Jepang yang terbuat dari perut babi yang direbus secara perlahan hingga empuk. Daging perut babi ini dimasak dalam campuran kecap, mirin, sake, dan gula, yang memberikan rasa manis dan gurih yang khas. Kakuni biasanya dimasak dalam waktu yang lama agar bumbu meresap sempurna dan daging menjadi sangat lembut.
Hidangan ini sering disajikan dengan nasi putih dan sayuran sebagai pelengkap. Kakuni adalah salah satu contoh masakan Jepang yang menonjolkan teknik slow-cooking untuk menghasilkan tekstur dan rasa yang kaya.
26. Baikwan
Baikwan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut iga babi. Iga babi ini sering diolah dalam berbagai masakan, terutama dalam kuliner Asia seperti sup, panggangan, atau dimasak dengan bumbu khas tertentu.
Itu dia daftar istilah babi dalam makanan yang perlu umat Muslim ketahui. Waspadalah terhadap komposisi dalam makanan dengan selalu memeriksa label atau kandungan bahan yang tercantum. Semoga informasi ini membantu!
27. Sow
Istilah ini digunakan untuk menyebut babi betina dewasa. Babi betina ini biasanya sudah mencapai usia dewasa dan sering kali digunakan dalam proses reproduksi untuk menghasilkan anak babi.
28. Sow Milk
Susu babi atau sow milk adalah susu yang diproduksi oleh babi betina dewasa. Meskipun susu babi tidak umum dikonsumsi oleh manusia, istilah ini penting untuk dikenali, terutama dalam konteks bahan makanan atau produk yang mungkin mengandung turunan susu dari hewan yang tidak halal.
29. Bakut
Bakut adalah sebutan untuk iga babi. Di Indonesia, bakut juga diolah menjadi hidangan berkuah yang khas, sering kali dimasak dengan sayur asin (sayuran yang diasamkan). Potongan iga babi, baik yang pendek (short ribs) maupun panjang, dimasak dalam kuah yang asam gurih dan segar karena tambahan sayur asin. Hidangan ini memiliki cita rasa yang kaya dan seimbang antara gurih dan asam, menjadikannya sajian yang disukai banyak orang.
Bagian iga ini biasanya digunakan dalam berbagai hidangan sup. Salah satu sajian terkenal yang menggunakan bakut adalah bak kut teh, sup yang populer di Singapura dan Malaysia. Sup ini memiliki kuah yang sedikit keruh dengan potongan iga babi yang dimasak hingga empuk dan gurih.
30. Zhu Rou
Zhu Rou adalah istilah dalam Bahasa Mandarin yang berarti daging babi. Istilah ini digunakan secara umum dalam konteks kuliner Tiongkok untuk merujuk pada daging dari babi, yang merupakan bahan dasar dalam banyak masakan tradisional Tiongkok. Dalam menu restoran atau resep, “zhu rou” sering kali digunakan untuk menunjukkan bahwa hidangan tersebut mengandung daging babi.
Foto: KamranAydinov on Freepik
Bagaimana Memastikan Keamanan Produk Makanan?
Dengan banyaknya istilah yang digunakan, Mommies mungkin merasa bingung dan khawatir. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memastikan produk yang Mommies beli aman dan sesuai dengan kebutuhan keluarga:
1. Cari Sertifikasi Halal
Produk dengan sertifikasi halal sudah pasti tidak mengandung bahan dari babi. Sertifikasi ini memberikan rasa aman karena produk tersebut telah melalui proses verifikasi yang ketat.
2. Baca Label dengan Seksama
Jangan ragu untuk meluangkan waktu lebih lama di toko untuk membaca label produk dengan teliti. Jika menemukan istilah yang kurang familiar, Mommies bisa melakukan pencarian cepat untuk mengetahui asal usul bahan tersebut.
3. Hubungi Produsen
Jika Mommies masih ragu dengan komposisi suatu produk, Mommies bisa langsung menghubungi produsen. Banyak produsen yang dengan senang hati memberikan informasi lebih lanjut mengenai bahan-bahan yang digunakan dalam produk mereka.
4. Gunakan Aplikasi Pendeteksi Bahan Haram
Saat ini sudah banyak aplikasi yang dapat membantu Mommies memindai barcode produk dan memberikan informasi apakah produk tersebut mengandung bahan dari babi atau tidak. Ini sangat memudahkan terutama saat berbelanja dalam waktu yang terbatas.
BACA JUGA: 8 Restoran Tradisional Hit dan Viral di Jakarta, Wajib Datang!
Memahami istilah babi dalam kemasan makanan adalah langkah penting untuk memastikan keluarga Mommies terhindar dari konsumsi bahan yang tidak diinginkan. Dengan pengetahuan ini, Mommies bisa lebih tenang dan yakin saat memilih produk makanan untuk keluarga tercinta.
Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Mommies dalam menjaga kualitas makanan keluarga. Tetap waspada dan bijak dalam memilih, ya, Mommies!
Penulis: Kalamula Sachi
Cover: Cats Coming on Pexels
Share Article
COMMENTS