Anak Susah Fokus? Ini 12 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Parenting & Kids

Fannya Gita Alamanda・28 Aug 2024

detail-thumb

Anak susah fokus dan sulit konsentrasi waktu belajar? Sebelum sibuk cari solusi, Mommies harus tahu dulu tanda-tanda dan penyebabnya di sini.

Banyak anak memiliki rentang perhatian yang pendek. Perhatian mereka mudah teralihkan, kesulitan mengikuti instruksi, dan duduk diam. Menurut Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S. Psi, Psikolog Klinis Anak dan Remaja, usia anak juga berpengaruh terhadap seberapa lama mereka bisa fokus pada pelajaran. Berita bagusnya, semakin anak bertumbuh besar, rentang fokusnya juga akan bertahan lebih lama.

Anak yang sering kurang fokus bukan berarti dia bodoh. Salah satu penyebab anak yang susah konsenstrasi bisa saja karena mengidap ADHD, namun ada juga kondisi lain yang menyebabkan anak mengalami gangguan perhatian. Karena diagnosa yang keliru bisa menyebabkan anak mendapatkan bantuan yang salah, maka penting bagi orang tua untuk mencari tahu mengapa anak susah fokus.

Tanda-tanda Anak Susah Fokus

Tanda-tanda umum anak Mommies susah konsentrasi dalam belajar antara lain:

  • Menghindari tugas yang butuh usaha mental seperti menyelesaikan tugas menulis atau lainnya
  • Sulit bertahan di satu permainan, berpindah-pndah terus tanpa menyelesaikan satu permainan
  • Sering kehilangan barang
  • Sering lupa dengan aktivitas sehari-hari atau mudah lupa dengan apa yang sudah diajarkan
  • Nilai yang rendah
  • Nakal di kelas
  • Stres dan cemas setiap kali mau berangkat ke sekolah
  • Sering melamun
  • Sulit menyelesaikan tugas

BACA JUGA: 10 Tas Ransel untuk Anak dan Remaja, Kuat dan Tahan Lama

Penyebab Anak Susah Konsentrasi dalam Belajar

1. Lingkungan baru

Lingkungan baru memengaruhi fokus belajar anak kecil dan anak yang sedikit lebih besar. Hal ini biasanya terjadi setelah libur kenaikan kelas, kelulusan, dan pindah domisili.

2. Tidak paham materinya

Apa yang kelihatannya seperti kurang konsentrasi sebenarnya bisa jadi karena anak tidak memahami materi pelajaran. Ini menyebabkan anak berhenti memperhatikan dan akhirnya semakin nggak paham.

3. Kurang tertantang

Bagi sebagian anak, apa yang diajarkan di kelas kurang menantang. Anak-anak yang merasa tidak mendapatkan tantangan yang cukup tinggi dapat kehilangan minat terhadap materi dan berhenti memperhatikan sama sekali.

4. Gangguan eksternal

Ruang kelas bisa menjadi tempat yang penuh dengan gangguan, seperti teman-teman sekelas yang berisik. Kamar tidur yang berantakan juga bisa ganggu konsentrasi belajar anak. Gangguan ini membuat anak sulit fokus mendengarkan penjelasan guru dan memahami pelajaran.

5. Kurang motivasi

Dalam beberapa kasus, masalah konsentrasi anak diakibatkan masalah motivasi. Kurangnya motivasi menyebabkan anak sulit fokus dan tidak tertarik buat belajar.

6. Preferensi gaya belajar yang tidak cocok

Masing-masing anak memiliki preferensi gaya belajar yang berbeda: ada yang bisa belajar dengan melihat, ada yang belajar dengan mendengar, dan ada yang memahami pelajaran dengan melakukan. Jika guru anak Mommies menerapkan preferensi gaya belajar yang tidak sesuai dengan cara belajar anak Mommies, ini dapat mengakibatkan anak susah konsentrasi.

Foto: Katerina Holmes on Pexels

7. Kurang istirahat dan gizi tidak tercukupi

Jika anak tidak mendapatkan waktu tidur yang disarankan yaitu 8-10 jam setiap malam, mereka tidak akan memiliki energi yang dibutuhkan untuk berkonsentrasi di kelas. Melewatkan sarapan juga bisa bikin anak gagal fokus.

8. Berantakan

Seragam sekolah yang kotor, isi tas yang berantakan, dan alat tulis yang tidak lengkap dapat menjadi penyebab anak sulit fokus. Ketika pelajaran mulai dan anak malah sibuk ngubek-ngubek isi tas mencari pinsil atau materi pelajaran lain yang dibutuhkan bisa bikin mood belajarnya lenyap.

9. Cemas

Kecemasan terhadap sekolah atau nilai bisa menjadi masalah lebih serius yang menyebabkan anak kurang fokus di kelas. Siswa yang stres karena suatu mata pelajaran akan menyebabkan menurunnya nilai dan kepercayaan diri anak.

10. Masalah penglihatan dan pendengaran

Jika anak kesulitan melihat papan tulis, membaca buku teks, atau mendengar instruksi dari guru, mereka akan susah konsentrasi di kelas. Jika tidak ditangani, masalah penglihatan atau pendengaran dapat berdampak pada kemampuan anak untuk belajar dan berhasil secara akademis.

11. Kesulitan belajar

Jika anak mengalami masalah sulit konsentrasi yang terus-menerus hingga mendapatkan nilai buruk, mungkin ini saatnya orang tua melihat kemungkinan lain. Dalam beberapa kasus, anak-anak mungkin mengalami kesulitan belajar seperti ADD, ADHD, dan Disleksia.

12. Trauma yang tidak terdiagnosis

Banyak anak yang mengalami beberapa bentuk trauma, seperti menyaksikan atau mengalami kekerasan. Trauma dapat berdampak besar pada kesehatan emosional dan mental anak, jadi penting untuk mencari bantuan profesional jika Mommies melihat salah satu dari tanda-tanda ini:

  • menarik diri dari teman dan aktivitas yang dulu mereka sukai
  • perubahan kebiasaan makan dan tidur
  • rasa cemas dan khawatir berlebihan
  • kilas balik peristiwa yang membuatnya trauma
  • ledakan kemarahan dan perilaku negatif
  • murung dan apatis
  • perubahan penampilan fisik (terlihat kotor dan berantakan).

BACA JUGA: 4 Jenis Makanan yang Harus Dihindari saat Sarapan Menurut Ahli Gizi

Solusi Bantu Anak Mengatasi Masalah Susah Fokus

Untuk membantu anak mengatasi susah berkonsentrasi, ini sembilan solusi praktis dan efektif yang bisa orang tua lakukan.

1. Pastikan anak mendengar secara aktif.

Bantu anak fokus dengan meminta mereka mengulangi kembali apa yang Mommies katakan. Kemudian pastikan mereka mengingatnya.

2. Ciptakan lingkungan bebas gangguan

Anak-anak membutuhkan lingkungan yang tenang dan rapi untuk berkonsentrasi. Pastikan ruang belajar mereka minim gangguan. Jauhkan gawai, mainan, dan suara keras selama waktu belajar. Matikan TV dan rapikan kamar tidur atau ruang belajar anak. Jika memungkinkan, posisikan meja belajar jauh dari jendela.

3. Tanyakan apa yang bisa bantu mereka fokus.

Di sisi lain, ada anak yang lebih fokus ketika mereka belajar sambil mendengarkan musik atau tidak berada di dalam ruang tertutup.

4. Punya tujuan yang realistis

Anak-anak bisa merasa kewalahan jika tujuannya terlalu ambisius. Mommies bisa membagi tugas menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil dan gampang diselesaikan. Dan jika mereka berhasil, tak ada salahnya memberi sedikit hadiah untuk memotivasi.

5. Manfaatkan mainan pereda stres

Stress ball atau mainan yang bisa diremas-remas sebenarnya dapat membantu beberapa anak meredakan kegelisahan mereka, sehingga mereka bisa fokus. Namun, bagi yang lain, ini bisa menjadi pengalih perhatian. Mommies yang harus pandai membaca situasi.

6. Beri waktu istirahat

Otak juga seperti otot, dia butuh istirahat. Izinkan anak beristirahat sejenak selama beberapa waktu. Anak bisa melakukan aktivitas fisik atau sekadar bersantai. Cobalah Teknik Pomodoro, belajar selama 25 menit, lalu istirahat 5 menit.

7. Gaya hidup sehat

Pola makan yang seimbang dan olahraga teratur berpengaruh terhadap konsentrasi. Pastikan anak mendapatkan nutrisi yang tepat, termasuk makanan yang meningkatkan kinerja otak seperti buah-buahan, sayuran,biji-bijian, ikan kaya omega-3, protein tanpa lemak, dan yogurt dapat membantu anak tetap fokus sepanjang hari. Aktivitas fisik juga perlu karena dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan fungsi kognitif.

8. Cukup tidur

Kurang tidur sangat memengaruhi konsentrasi. Tetapkan rutinitas tidur yang konsisten untuk anak dan pastikan mereka mendapatkan jam tidur yang sesuai dengan usia. Anak yang cukup istirahat dapat fokus lebih baik.

9. Gunakan sinyal untuk meminta anak kembali fokus

Ketika anak mulai melamun, Mommies perlu mengingatkan mereka untuk kembali fokus, Gunakan kode misalnya kata atau gesture tubuh tertentu.

BACA JUGA: Fenomena Joki Tugas, Ini 3 Penyebab hingga Cara Mencegahnya Menurut Psikolog

Cover: Yan Krukau on Pexels