Siapa yang Harus Orgasme Duluan? Perempuan atau Laki-laki?

Sex & Relationship

Fannya Gita Alamanda・15 Aug 2024

detail-thumb

Karena banyak yang egois di atas tempat tidur, banyak juga suami dan istri jadi bertanya-tanya “Siapa sih yang seharusnya klimaks dan orgasme duluan?”

Seks dalam rumah tangga seharusnya bisa membuat suami dan istri sama-sama senang, sama-sama menikmati apa yang mereka lakukan terhadap satu sama lain. Dan, keduanya harus bisa sama-sama puas. Masalahnya, nggak semua pasangan suami istri paham bagaimana memperlakukan pasangan mereka di tempat tidur.

Kadang, bukan disengaja melainkan karena mereka murni nggak tahu caranya. Salah satu hal yang harus dimengerti oleh pasangan suami dan istri ketika membahas soal seks dan orgasme adalah siapa ya yang seharusnya klimaks duluan? Suami? Atau Istri?

Komunikasikan dengan Pasangan

Terkadang, saking cintanya, mudah sekali untuk kita lebih memikirkan dan memprioritaskan kesenangan orang lain di atas kesenangan kita sendiri. Segala cara dilakukan demi menyenangkan pasangan. Dari mengenakan kostum dan pakaian dalam seksi, merawat tubuh, hingga selalu mengutamakan dia supaya orgasme duluan. Biarpun setelahnya, pasangan yang baik hati ini hanya bisa nelangsa gegara yang orgasme duluan langsung bobok manis.

Mengutamakan kesenangan pasangan memang baik, tapi jika itu berarti mengorbankan perasaan dan kebutuhan kita, apalagi kalau selalu begitu dan dianya juga nggak pernah sadar, cobalah bicara dengan pasangan. Sampaikan apa yang Mommies inginkan. Ingat ini, tindakan yang benar adalah seks seharusnya menjadi kesenangan untuk kedua belah pihak.

BACA JUGA: Ingin Hebat di Ranjang? Ini 6 Hal yang Harus Dilakukan!

Jadi, Siapa yang Seharusnya Klimaks Duluan?

Suami atau istri? Mommies mungkin kesal tapi kasihan ketika setelah orgasme duluan, suami langsung sibuk dengan ponsel atau laptopnya, atau tertidur pulas. Di sisi lain, mungkin saja ada para Daddies yang merasa bersalah karena keburu klimaks duluan, sementara untuk langsung melakukan putaran kedua dan gantian memuaskn istri, badan sudah keburu capek.

Agar bisa sama-sama enak, coba simak ulasan dari Inez Kristianti M.Psi., Psikolog, yang sering menjelaskan mengenai hubungan seks suami istri di Instagram

Mengutip dari laman Instagram Inez, psikolog klinis yang memiliki ketertarikan dalam bidang seksualitas, kesehatan reproduksi, pernikahan, dan isu gender ini menjelaskan bahwa secara fisik, perempuan bisa orgasme berkali-kali dalam waktu dekat (multiple orgasm). Sedangkan setelah satu kali orgasme, laki-laki nggak bisa langsun orgasme lagi.

Jadi, kalau laki-laki sudah keluar (orgasme) duluan, dia butuh waktu untuk istirahat dulu (refractory periode). Baru setelah itu dia bisa lanjut lagi. Padahal, pasanganya mungkin masih kepingin lanjut lagi karena belum orgasme.

Apa solusinya? Inez Kristianti menyarankan agar fokus ke pasangan perempuannya dulu. Setelah istri bisa menikmati orgasme, barulah fokus untuk menyenangkan suami. Tapi, saran ini nggak mutlak harus dilakukan karena kondisi setiap pasangan bisa berbeda-beda.

Foto: jcomp on Freepik

Buat Para Daddies, Apa Maksudnya Memprioritaskan Diri?

Saat pria menjalin hubungan jangka panjang, mudah untuk melupakan bahwa pasangannya membutuhkan perhatian yang sama seperti di awal hubungan. Nah, untuk menjadikan istri Daddies sebagai prioritas, Daddies perlu mencoba mengembalikan fase bulan madu dalam hubungan kalian.

Salah satunya adalah mengutamakan kebutuhan seks istri secara adil. Memperlakukan istri seperti prioritas, terutama soal seksbukanlah pilihan tapi keharusan. Ini adalah cara terbaik untuk membuatnya merasa dicintai.

Jangan pernah berpikir bahwa setelah bertahun-tahun menikah, istri pasti sudah tahu kalau dirinya adalah prioritas dalam hidup Daddies. Mungkin dia tahu, tapi mungkin juga karena ‘urusan ranjang’ yang berat sebelah alias hanya satu pihak yang selalu puas dan yang satu merasa diabaikan, istri Daddies nggak merasa dirinya adalah prioritas.

Jika Daddies termasuk golongan yang sering orgasme duluan lalu sulit memuaskan istri yang belum sempat orgasme karena Daddies keburu kecepaken, ada baiknya simak baik-baik penjelasan Inez Kristianti tadi.

Fokus pada Kesenangan, Bukan pada Orgasme Semata

Di sisi lain, jika Mommies dan Daddies berpikir bahwa orgasme adalah bagian paling penting dari seks, kalian justru melewatkan bagian terbaik dari seks. Bagi banyak orang, seks adalah kegiatan15 menit yang membosankan atau biasa-biasa saja, dengan hanya 5, maksimal 7 detik kesenangan di bagian akhir. Tidak ada orgasme yang cukup menyenangkan ketika itu justru dijadikan target utama.

Untuk lebih menikmati seks, fokuslah justru pada bagian sebelum orgasme, yaitu foreplay yang tidak buru-buru. Tentu hasilnya akan lebih baik lagi jika diawali dengan ngobrolin apa yang satu sama lain inginkan dari pasangannya.

BACA JUGA: Tips Pemanasan sebelum Melakukan Hubungan Intim, Semakin Bergairah

Cover: yanalya on Freepik