Sorry, we couldn't find any article matching ''
Detoks Digital untuk Anak Sesuai Usia dan 13 Ide Aktivitas yang Bisa Dilakukan
Berikut lima cara membantu anak melakukan detoks digital sesuai usia agar mereka memiliki hubungan seimbang dengan teknologi.
Tidak semua aktivitas dengan gadget dan teknologi itu buruk. Ada, kok, manfaat yang bisa diperoleh anak. Selain tontonan yang menghibur dan berkualitas serta materi pendidikan, gadget juga dapat menghubungkan anak-anak dengan orang-orang tercinta yang sedang berada jauh dari mereka.
Namun, terlalu banyak waktu di depan gawai dapat menjadi masalah, terutama ketika anak-anak lebih memilih menghabiskan waktu mantengin layar gawai alih-alih aktif bermain di luar.
BACA JUGA: MD Ask the Expert: Kecanduan Gadget pada Anak, Ciri hingga Cara Atasi
Mengapa Perlu Melakukan Detoks Digital
Menurut Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog, seorang Psikolog Klinis Keluarga, kita apalagi anak-anak, butuh digital detox karena:
- Perlu lebih menyadari keberadaan kita di dunia, perlu lebih mindful. Dengan lebih mindful, kita lebih tenang dan lebih optimal dalam menjalani hidup.
- Anak-anak perlu tidur lebih lama dibandingkan orang dewasa, padahal keterikatan digital membuat anak lebih sulit tidur.
- Terhindar dari masalah kejiwaan. Apabila kita terlalu terikat dengan ponsel, kita lebih rentan untuk mengalami beragam masalah kejiwaan. Padahal, apabila mengalami masalah kejiwaan sejak usia kanak-kanak maka dampak negatifnya bisa jauh lebih lama dan lebih parah.
- Keterikatan pada ponsel dan dunia digital seringkali dikaitkan dengan berbagai masalah fisik misalnya mata kering dan problem mata lain, badan membungkuk, lebih cepat lelah, sakit kepala, obesitas dan lain lain. Lagi-lagi, kalau ada banyak masalah fisik sejak usia kanak-kanak, maka dampak negatif yang dialami bisa lebih lama dan lebih parah
- Anak masih dalam usia pertumbuhan dan perkembangan. Adanya keterikatan digital berisiko membuat anak mengalami keterlambatan perkembangan. Misalnya terlambat bicara, mengalami kesulitan bersosialisasi, kesulitan konsentrasi, dan lain lain.
Tanda-Tanda Anak Butuh Detoks Digital
Tanda-tanda anak butuh digital detox menurut pakar adalah sebagai berikut!
- Terus merasa perlu menggunakan ponsel/ tablet/ laptop lebih daripada waktu yang direkomendasikan. Rekomendasinya: Anak <2 tahun, tidak menggunakan; anak 2-6 tahun maksimal 1 jam sehari; anak >6 tahun maksimal 2 jam sehari.
- Anak rewel jika terpisah dari gawainya, bahkan marah apabila diingatkan waktunya habis.
- Anak terus mencari alasan bahwa ia butuh gawainya.
- Pola tidur terganggu, karena memikirkan apa yang ia tonton atau lakukan dengan gawainya.
- Sudah ada keterlambatan perkembangan, kurang sesuai dengan milestone yang direkomendasikan.
- Proses belajar terganggu, malas belajar, sulit berkonsentrasi.
Lima Detoks Digital yang Bisa Dilakukan Orang Tua untuk Anak
Orang tua dapat melakukan digital detox dengan cara yang sehat dan menyenangkan buat anak sesuai usia.
1. Tetapkan batasan waktu yang jelas
Mommies bahkan bisa menyetel alarm di ponsel dan perangkat anak-anak, sehingga mereka tahu kapan waktunya untuk logout.
2. Ada zona bebas gawai
Dedikasikan kamar tidur dan meja makan sebagai area tanpa gadget.
3. Jadilah contoh
Mommies, make sure you’re talking the talk! Jangan meminta anak melakukan detoks digital tapi Mommies sendiri asyik terus update status.
4. Hari bebas gadget
Sebulan sekali, adakan hari detoks digital untuk semua anggota keluarga. Sehari hidup tanpa ponsel, sulit bagi anak-anak yang kecanduan gadget. Jadi, pastikan mereka sibuk dengan aktivitas dan tugas-tugas seperti beberes rumah, membantu di dapur, dan main di luar rumah.
5. Gunakan aplikasi untuk mengurangi screen time
Ada beberapa aplikasi yang dapat membantu mengurangi screen time. Beberapa aplikasi memberikan pengatur waktu sebagai pengingat visual kapan waktunya mematikan perangkat mereka. Aplikasi lain mengunci layar ketika waktu pemakaian perangkat habis. Bahkan ada beberapa aplikasi yang melaporkan kembali kepada Mommies aktivitas waktu layar yang dilakukan anak Mommies pada hari itu.
Aktivitas Detoks Digital untuk Balita
Foto: Freepik
1. Kemping
Pergi kemping dan nikmatilah alam. Ada banyak tempat kemping yang menawarkan program, fasilitas, dan pemandanga alam yang sangat indah.
2. Jalan kaki
Ingin rute yang mudah dengan panorama alam cantik dan udara segar, Mommies bisa ajak keluarga ke kebun teh di daerah Puncak. Setelah lelah berjalan, lalu makan, yang terlintas di benak anak-anak pasti ingin buru-buru tidur nyenyak.
3. Melukis dan menggambar
Kreativitas membantu kesehatan mental, perkembangan emosional dan keterampilan motorik anak-anak.
4. Penampungan hewan
Habiskan waktu merawat hewan-hewan di tempat penampungan hewan. Anak-anak tidak hanya akan belajar tanggung jawab dan empati, tetapi juga bermain bersama anjing, kucing, dan hewan kecil yang menggemaskan.
Aktivitas Detoks Digital untuk Anak SD
Foto: Freepik
1. Bersepeda
Bersepeda keliling komplek, area sekitar tempat tinggal, atau pergilah ke hutan lindung terdekat. Pastikan selalu mengikuti peraturan dan mengenakan helm! Selain itu, berhati-hatilah saat berkendara di medan yang tidak rata. Pastikan pilih jalur ramah anak.
2. Proyek kerajinan tangan DIY
Ada banyak cara untuk mengubah barang bekas menjadi harta karun! Carilah kerajinan DIY untuk anak-anak yang akan membantu mereka mengubah barang daur ulang menjadi karya seni. Panduannya bisa didapat di youtube dan buku-buku seni mengolah barang daur ulang.
3. Board Games
Permainan seperti Monopoli, Uno, dan Scrabble sangat bagus untuk mengasah otak anak-anak. Menawarkan hiburan berjam-jam dan waktu berkualitas bersama keluarga!
4. Menulis cerita
Aktivitas ini nggak kalah asyik. Kita tahu imajinasi anak-anak sangat luar biasa. Memberi mereka kesempatan untuk membuat cerita sendiri pasti membuat mereka senang. Anak-anak juga bisa bikin gambar untuk ceritanya.
5. Baking Days
Jarang banget ketemu anak kecil yang tidak senang kue dan cookies. Mommies bisa buat hari memanggang kue bersama anak-anak. Jika ada waktu untuk mencoba resep baru seminggu sekali pasti menyenangkan.
Aktivitas Detoks Digital untuk Pra-Remaja dan Remaja
Foto: Freepik
1. Fotografi
Jika memungkinkan, ajari anak-anak cara memotret dengan kamera tradisional atau bahkan kamera sekali pakai! Mereka mungkin akan takjub melihat gambar-gambar itu setelah hasilnya dicetak. Abadikan momen bersama keluarga sambil mengajak anak-anak berburu beragam obyek foto.
2. Musik
Musik dapat mengobati hati untuk segala usia dan merupakan bahasa universal yang kita semua sukai. Dari bayi hingga remaja, musik dapat menjadi aktivitas detoks digital. Baik itu drum, gitar, piano, harmonika, atau instrumen klasik, musik adalah salah satu kegiatan terbaik tanpa screen untuk anak-anak.
3. Olahraga beregu
Mendaftar ke tim olahraga akan memberi anak Mommies kegiatan yang menyehatkan jiwa dan raga. Tubuh sehat karena beraktivitas di bawah sinar matahari dan anak-anak dapat menjalin persahabatan dengan teman-teman baru, membangun kepercayaan diri, dan mengembangkan keterampilan kerja sama.
4. Menari
Apa pun jenisnya, menari itu seru! Dengan menari, anak belajar mengekspresikan dirinya. Bonusnya, tubuh sehat, hati senang, teman dan wawasan pun bertambah.
BACA JUGA: Lahir di Era Digital, Ini 5 Tantangan Orang Tua Membesarkan Gen Alpha
Cover: Freepik
Share Article
COMMENTS