banner-detik
SELF

9 Kebiasaan Pola Makan Sehat di Usia 50-an agar Tetap Bugar saat Lansia

author

Fannya Gita Alamanda22 Jul 2024

9 Kebiasaan Pola Makan Sehat di Usia 50-an agar Tetap Bugar saat Lansia

Dengan sembilan kebiasaan pola makan sehat di usia 50-an ini kita jadi punya peluang menikmati masa lansia yang dinamis dan aktif.

Saat menginjak usia 50, kita mungkin mulai menyadari bahwa tubuh kita tidak mencerna makanan seperti saat kita masih muda karena seiring bertambahnya usia, metabolisme tubuh pun melambat. Ini membuat upaya untuk menjaga berat badan dan tetap sehat sangat nggak mudah.

Inilah sebabnya kita perlu memiliki kebiasaan pola makan yang sehat. Membuat pilihan makanan sehat dapat membantu kita merasakan masa lansia terbaik.

BACA JUGA: Rekomendasi Skincare Drugstore Untuk Usia 50 Tahun-an

Kebiasaan Pola Makan Sehat di Usia 50-an

Kami punya beberapa tips untuk bantu Mommies dan Daddies memutuskan apa yang akan dimakan dan diminum demi kesehatan yang lebih baik dan jangka panjang.

1. Mengonsumsi lemak sehat

Kita sudah tahu bahwa lemak jenuh berdampak buruk bagi arteri dan kesehatan jantung kita. Lemak jenuh juga dapat merusak konsentrasi dan memori kita. Jadi segera kurangi mengonsumsi daging merah, mentega, dan makanan sejenis lainnya.

Sebaliknya, tambahkan lebih banyak ikan berlemak dan lemak nabati, seperti biji rami dan kacang-kacangan ke dalam daftar makan makanan sehat Mommies dan Daddies. Lemak sehat ini memiliki manfaat ekstra untuk jantung dan otak kita.

2. Hanya makan makanan sehat dan minum banyak air

Buat rencana, dan jalankan, untuk menyantap hanya makanan sehat demi menjaga berat badan dan mengurangi risiko mengalami penyakit kronis. Sering minum air tapi jangan minuman bersoda, ya. Ganti pilihan minuman dengan memasukkan susu rendah lemak atau bebas lemak. Sebagian sumber kalsium untuk tulang dan minumlah jus sayur dan buah yang murni 100%.

3. Jangan berteman akrab dengan natrium (sodium)

Apakah tekanan darah lebih tinggi dari sebelumnya? Dengan bertambahnya usia, itu memang bukan hal yang aneh dan akan cenderung meningkat. Karena natrium dapat meningkatkan tekanan darah, segera kurangi garam dalam makanan Mommies dan Daddies. Sumber terburuk natrium adalah makanan siap saji dan makanan kemasan.

Batasi makanan dan minuman dengan tambahan gula atau garam berlebihan, seperti makanan olahan. Roti dan roti gulung juga mengandung banyak garam.

Ingin tetap makan enak tapi lebih sehat dan alami? Cobalah makan lebih banyak buah-buahan, sayur-sayuran, ikan, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Alih-alih menggunakan garam meja, bumbui masakan Mommies dengan rempah-rempah, cuka, dan perasa rendah sodium lainnya.

4. Bersahabatlah dengan sayur-mayur

Saat memasak, sertakan sayur-mayur aneka warna (termasuk yang berwarna gelap), rasa, dan tekstur. Sayuran kaya akan nutrisi dan merupakan sumber serat yang baik. Seraya usia bertambah, metabolisme kita melambat dan tubuh membutuhkan lebih sedikit kalori. Jadi, hitunglah apa yang Mommies dan Daddies masukkan ke dalam tubuh.

Makanlah buah-buahan juga. Makanan yang diperkaya – seperti sereal dengan vitamin B12 dan susu dengan vitamin D – juga dapat membantu. Kurangi kalori kosong (kalori yang berasal dari tambahan gula dan lemak padat serta beberapa minyak olahan). Ini termasuk: makanan berbahan dasar karbohidrat, seperti kue, cookies, biskuit, donat, muffin, dan granola batangan.

Foto: Freepik

5. Jika perlu, konsumsi Vitamin dan suplemen

Kita membutuhkan vitamin dan mineral agar tubuh dapat berfungsi sepenuhnya. Vitamin dan suplemen membantu tubuh kita bekerja dengan lebih baik. Menambahkan vitamin dan suplemen dapat meningkatkan kesehatan tubuh Mommies dan Daddies, memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

6. Lupakan minuman manis dan bersoda

Ucapkan selamat tinggal pada soda, minuman energi, jus buah berpemanis, dan minuman manis berpengawet lainnya. Sambutlah air putih dan teh tanpa pemanis. Keduanya menghidrasi tubuh tanpa mengurangi gula. Jika Mommies dan Daddies perlu memulai dengan perlahan, ganti satu minuman manis dengan air putih setiap hari, hingga Mommies dan Daddies benar-benar tidak mengonsumsi minuman manis. Jangan lupa, sediakan botol air untuk diisi ulang setiap jam atau lebih.

7. Tahu seberapa banyak yang harus disantap

Penting untuk mengetahui ukuran porsi makan kita. Saat memesan makanan di restoran, sisakan setengah dari makanan Mommies dan Daddies untuk dimakan nanti (dibawa pulang). Banyak hidangan restoran yang porsinya cukup untuk dua kali makan (atau bahkan lebih).

8. Hanya menyantap makanan dan minuman yang segar dan aman

Hindari makanan yang berisiko terhadap kesehatan tubuh kita, seperti makanan olahan susu yang tidak dipasteurisasi. Makanan lain yang bisa berbahaya adalah makanan mentah atau kurang matang, termasuk telur, ikan, kerang, daging, dan unggas.

9. Tidak melewatkan jam makan

Sesekali melewatkan waktu makan boleh-boleh saja,tetapi jika melakukannya terlalu sering ini sama dengan membatasi kalori yang masuk ke dalam tubuh secara berlebihan, dan itu bukan tindakan yang sehat. Ahli gizi menyarankan orang-orang yang berusia di atas 50 tahun untuk makan tiga kali sehari, atau bisa lebih sering dengan membagi makanan menjadi 5 porsi lebih kecil.

Memasuki usia 50-an adalah fase penting dalam kehidupan pria dan wanita. Tubuh mengalami banyak perubahan metabolik dan hormonal. Jika seseorang mampu menjaga kesehatannya pada tahap ini, beberapa dekade berikutnya pasti akan menjadi tahun-tahun yang lebih mudah. Tidak perlu olahraga bak atlet. Cukup 30 menit setiap hari dan diet sehat dapat mencegah kita bersahabat karib dengan sebagian besar penyakit. Tambahkan beberapa makanan kaya nutrisi ke dalam diet Mommies dan Daddies. Ini membantu memperlambat penuaan.

Foto: Freepik

Itu dia kebiasaan pola hidup sehat yang sudah harus diterapkan bagi para anggota keluarga yang sudah memasuki usia 50-an. Silahkan dicoba!

BACA JUGA: 10 Suplemen Terbaik untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Bikin Bugar dan Berenergi

Cover: Freepik

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan