Sorry, we couldn't find any article matching ''
Tips Komunikasi Efektif dengan Anak Sesuai Usia, Ini Kata Psikolog
Komunikasi yang kuat merupakan kunci keeratan hubungan orang tua dan anak. Yuk, pahami tips komunikasi yang efektif sesuai usia anak di sini!
Setiap orang tua pasti menginginkan agar hubungannya bersama anak terjalin dengan baik dan kuat. Kunci keeratan hubungan orang tua dan anak dipengaruhi oleh bentuk komunikasi yang yang efektif. Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak menjadi faktor penting dalam membangun hubungan yang positif.
Selain dapat melatih kemampuan mereka untuk menyampaikan pendapat dan terbuka, komunikasi yang terjaga dengan baik dengan anak juga bisa membuat mereka merasa lebih dihargai dan dicintai. Agar hal tersebut bisa tercapai, hal pertama yang perlu Mommies lakukan adalah mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengan anak sesuai usia mereka masing-masing.
Hal ini disebabkan karena tahap perkembangan anak yang berbeda-beda. Lantas, bagaimana tips berkomunikasi dengan anak sesuai usia mereka? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Mommies Daily berkesempatan untuk bertanya kepada Firesta Farizal, M.Psi., Psikolog Klinis Anak dan Remaja untuk menjelaskan tentang manfaat komunikasi dengan anak sesuai usia berikut tipsnya. Intip penjelasan lengkapnya di sini!
Manfaat Menjaga Hubungan Komunikasi antara Anak dan Keluarga
Komunikasi yang terjalin secara efektif dan baik dengan anak tentu akan memberikan dampak yang positif pada proses tumbuh kembang mereka. Menurut Psikolog Firesta, pada saat hubungan komunikasi orang tua dan anak terjalin secara baik, manfaat yang didapatkan cukup banyak dan tentunya hal ini mempengaruhi proses tumbuh kembang si kecil.
Sehingga apabila bentuk komunikasi terjalin secara baik, maka kualitas hubungan bersama anak pasti akan baik pula. Selain itu, manfaat lainnya yang didapatkan adalah hubungan orang tua dengan anak semakin erat, mendukung perkembangan, serta kepercayaan diri anak.
BACA JUGA: Cyberbullying pada Anak: Dampak Mengerikan dan Cara Melawannya
Alasan Komunikasi dengan Anak Harus Sesuai dengan Usia
Foto: Freepik
Bentuk komunikasi yang hendak dijalankan dengan si kecil harus menyesuaikan usia mereka masing-masing. Pasalnya, tentu cara berkomunikasi dengan anak prasekolah dan remaja pasti akan berbeda pula. Berikut ini beberapa alasan mengapa komunikasi anak harus disesuaikan dengan usianya masing-masing, antara lain.
1. Tahapan perkembangan berbahasa anak berbeda
Tahapan perkembangan berbahasa anak terbagi menjadi beberapa tahapan. Tentunya tahapan yang dimaksud terjadi secara konsisten. Tahapan tersebut dimulai dari tahap pralinguistik, tahap linguistik, tahap pengembangan bahasa, hingga tahap tata bahasa.
2. Tahapan perkembangan kognitif yang berbeda
Selain berbahasa tahapan perkembangan kognitif anak tentu berbeda-beda dan hal ini akan berubah seiring dengan pertambahan usia. Tahap perkembangan kognitif anak juga dibagi menjadi beberapa tingkatan, yakni tahap sensorimotor (18-24 bulan), tahap praoperasional (2-7 tahun), tahap operasional konkret (7-11 tahun), hingga tahap operasional formal (12 tahun keatas).
Tips Berkomunikasi dengan Anak Usia 0-2 Tahun
Berbicara tentang berkomunikasi, cara komunikasi tidak hanya dapat dilakukan secara verbal saja, tetapi juga dapat dilakukan secara non verbal. Pada tahapan usia pertama, yakni bayi 0-2 tahun, memang mereka belum bisa berbicara dan memberikan respon. Namun, Mommies tetap harus melakukan komunikasi dengan mereka sebagai salah satu bentuk tonggak penting dalam perkembangan komunikasi si kecil.
Menurut Psikolog Firesta, cara membangun komunikasi yang baik dengan anak usia bayi adalah dengan mengutamakan komunikasi non verbal, seperti dengan sentuhan, mengusap, menggendong, hingga pelukan. Selain itu, jangan lupa juga untuk selalu memperhatikan mimik wajah, nada suara, serta intonasi yang ekspresif. Hal ini disebabkan karena pada anak usia bayi, mereka sudah mulai mengenali ekspresi wajah, seperti tersenyum pada saat orang tua tersenyum, atau bahkan mencari wajah orang tua ketika sedang bersembunyi.
Tips Berkomunikasi dengan Anak Usia 2-3 Tahun
Pada usia anak 2-3 tahun, bentuk komunikasi tentunya semakin berkembang. Perkembangan komunikasi pada usia ini adalah dapat merangkai kata menjadi kalimat-kalimat yang sederhana, dimana terdiri dari 3-4 kata serta menjadi satu kalimat. Oleh karena itu, pada rentang usia ini, si kecil dapat diajak mengobrol dengan menggunakan kata-kata yang jelas dan mudah untuk dipahami anak.
Selain itu, Mommies juga bisa mulai mengajarkan kata-kata yang baru kepada si kecil. Pasalnya, pada usia mereka saat ini, anak sangat mudah untuk menyerap kata-kata yang baru mereka dengar. Sehingga pada saat berbicara dengan anak usia 2-3 tahun, Mommies dapat berbicara layaknya sehari-hari, tetapi dengan pengucapan yang jelas dan jangan menggunakan gaya bicara cadel kepada mereka.
BACA JUGA: Bahaya Game Sakura Simulator pada Anak, Ada Unsur Pornografi!
Tips Berkomunikasi dengan Anak Usia 4-5 Tahun
Anak dengan rentang usia 4-5 tahun cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan selalu mencoba hal-hal yang baru. Pertanyaan-pertanyaan yang kerap kali mereka lontarkan seperti, apa, kapan, bagaimana, serta mengapa? Oleh karena itu, Mommies harus selalu bisa untuk menanggapi pemikiran serta pertanyaan yang mereka berikan.
Bentuk komunikasi seperti di atas penting untuk dilakukan, agar si kecil mengetahui bahwa pertanyaan serta pernyataan mereka dianggap penting. Usahakan agar Mommies selalu memberikan perhatian, menanggapi dengan baik pertanyaan yang dilontarkan oleh si kecil, serta memberikan jawaban yang sesuai dengan kebutuhan mereka, bukan hanya seadanya saja.
Tips Berkomunikasi dengan Anak Usia 6-11 Tahun
Foto: Freepik
Pada anak usia sekolah yakni 6-11 tahun, tentu pengalaman dan pengetahuan mereka akan semakin bertambah banyak. Tips berkomunikasi dengan anak usia sekolah dasar ini adalah dengan mendiskusikan banyak hal terkait situasi sehari-hari. Saat si kecil pulang sekolah, Mommies bisa mengobrol dan bertanya kepada anak tentang bagaimana hari mereka selama di sekolah atau apa saja hal yang menyenangkan serta lucu yang terjadi hari ini di sekolah.
Selain itu, Mommies juga bisa menanyakan tentang dengan siapa anak bermain di sekolah. Pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu dibangun orang tua karena meskipun anak sudah semakin besar, Mommies tetap bisa menjaga hubungan komunikasi dengan mereka untuk memberikan kesempatan kepada mereka dalam menyampaikan perasaan serta pemikirannya. Oleh karena itu, pada tahap usia ini Mommies memperbanyak ruang diskusi bersama anak, seperti bercanda dan tertawa bersama, dan tidak hanya menanyakan hal-hal terkait edukasinya saja.
Tips Berkomunikasi dengan Anak Usia 12-18 Tahun
Dalam penjelasannya, Psikolog Firesta mengungkapkan bahwa berkomunikasi dengan anak usia remaja 12-18 tahun cukup tricky, karena mereka sudah memiliki dunianya sendiri dan cenderung lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengobrol bersama teman-temannya. Namun, hal ini bukan berarti membuat hubungan Mommies menjadi renggang, tetapi justru pada usia ini peran orang tua sangatlah penting dan dibutuhkan dalam membantu memberikan arahan.
Oleh karena itu, usahakan agar Mommies tetap mengajak mereka untuk berkomunikasi dan menghindari bentuk pembicaraan yang bersifat menegur atau menasihati saja. Orang tua juga disarankan untuk perbanyak aktivitas bersama dengan anak, sehingga bentuk komunikasi yang terjalin tetap terjalin baik.
Jangan lupa juga untuk Mommies agar bisa untuk memperbanyak knowledge tentang kehidupan anak remaja yang saat ini sedang trending itu apa saja, sehingga orang tua dapat tetap mengobrol dan beraktivitas bersama dengan tujuan membangun tingkat kenyamanan dan kepercayaan anak kepada Mommies.
BACA JUGA: Anak Tantrum di Tempat Umum, Ini Cara Mengatasinya Menurut Ahli
Itu dia sederet manfaat dalam menjaga hubungan komunikasi orang tua dan anak serta tips berkomunikasi dengan anak sesuai usianya masing-masing. Mulai sekarang, coba sesuaikan bentuk komunikasi yang terjalin dengan si kecil sesuai usia mereka masing-masing yuk, Mommies!
Penulis: Nariko Christabel
Cover: Lifestylememory on Freepik
Share Article
COMMENTS