banner-detik
PARENTING & KIDS

Cyberbullying pada Anak: Dampak Mengerikan dan Cara Melawannya

author

Mommies Daily10 Jul 2024

Cyberbullying pada Anak: Dampak Mengerikan dan Cara Melawannya

Cyberbullying bisa menyerang siapa saja, mulai dari orang dewasa hingga pada anak anak. Pelajari ciri-ciri, dampak, dan cara mencegahnya menurut pakar di sini!

Perkembangan teknologi di Indonesia berhasil mengubah dan memudahkan kehidupan manusia, terutama dengan munculnya berbagai smartphone canggih yang hadir dalam berbagai fitur dan inovasi baru. Sayangnya, ada banyak orang yang masih menyalahgunakan fungsi dari perkembangan teknologi ini. Salah satu contohnya yaitu maraknya kasus online harassment atau yang dikenal dengan cyberbullying pada anak khususnya remaja.

Online harassment atau cyberbullying adalah salah satu jenis bullying yang umumnya terjadi di media sosial, game, dan platform online lainnya dengan tujuan untuk menakut-nakuti atau mempermalukan target sasaran. Adapun beberapa tindakan yang sering dilakukan pelaku, seperti menyebarkan kebohongan di media sosial, mengunggah foto atau video memalukan korban di media sosial, hingga mengancam korban melalui chat dengan kalimat yang kasar dan menyakitkan.

Tindakan-tindakan tersebut nantinya bisa sangat merugikan korban dan berdampak buruk pada kondisi emosional dan psikologisnya. Meski sudah sering terjadi, masih banyak orang tua yang belum menyadari bahwa tindakan online harassment ini semakin berkembang dan harus segera ditangani.

Untuk mengatasi hal tersebut, Mommies Daily pun berkesempatan untuk bertanya pada Praktisi Psikologi Anak, Aninda, S.Psi, M.Psi.T. mengenai ciri-ciri, dampak, dan cara mencegah cyberbullying pada anak. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.

Kasus Cyberbullying yang Sering Terjadi pada Anak

Berikut beberapa kasus online harassment atau cyberbullying yang sering terjadi pada anak.

1. Diancam Melalui Platform Game Online

Platform game online yang semakin populer di kalangan anak-anak ini sering menjadi tempat terjadinya kasus online harassment pada anak. Di platform game ini, anak-anak saling mengirim chat bahkan bisa sambil teleponan dalam jarak jauh. Nah, dari komunikasi jarak jauh ini bisa menjadi salah satu sumber terjadinya tindakan bullying di dalam permainan tersebut, seperti dikucilkan oleh lawan mainnya atau diancam dengan kalimat yang kasar.

2. Muncul Berita Hoaks Terkait Dirinya di Media Sosial

Media sosial juga sering menjadi sarang terjadinya kasus online harassment pada anak, seperti muncul berita hoaks terkait dirinya yang diunggah oleh orang lain sambil menjelek-jelekkan namanya atau ada orang yang meng-impersonate atau mengaku-ngaku sebagai dirinya di media sosial.

3. Mendapat Kalimat Ancaman

Pada platform messaging, anak bisa saja mendapatkan kalimat ancaman atau kalimat-kalimat yang kurang baik dari orang yang dia kenal maupun orang yang tidak dikenalnya sama sekali.

BACA JUGA: 12 Aplikasi dan Website Ini Bisa Berbahaya untuk Anak, Waspada!

Ciri-ciri Anak yang Mengalami Cyberbullying

Cyberbullying bisa memengaruhi kondisi fisik dan psikis anak. Untuk cabang fisik sebenarnya adalah perpanjangan dari psikis dan biasanya muncul jika terjadi sesuatu di area psikis anak, seperti anak terlihat kelelahan atau kurang segar dan bisa juga anak merasa sakit perut atau sakit kepala. 

Kondisi fisik ini berkaitan dengan psikisnya, secara psikis mungkin anak merasa marah tetapi tidak bisa tersalurkan dengan baik. Selain itu, ada juga rasa malu atau kesal yang akhirnya membuat anak menjadi kurang interest untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya ia suka. 

Kondisi fisik dan psikis seperti penjelasan di atas, bisa jadi tanda atau ciri-ciri anak mengalami cyberbullying. 

Dampak Cyberbullying pada Kesehatan Mental Anak

Cyberbullying bisa memengaruhi kesehatan mental anak. Berikut dampak panjang yang bisa dirasakan anak.

1. Menarik Diri dari Lingkungannya

Untuk hal ini mungkin sebagian orang melihatnya sebagai seorang introvert, tetapi sebenarnya ada sesuatu yang dirasakan anak dan tidak bisa diungkapkan secara langsung karena tidak ingin orang lain atau orang tuanya tahu kondisi dia yang sebenarnya.

2. Merasa Dirinya Pantas Diperlakukan Buruk

Selanjutnya, anak jadi merasa kecil dan pantas diperlakukan buruk oleh orang lain atau anak jadi merasa tidak bisa melakukan hal baik untuk dirinya sendiri. Nantinya, hal ini sangat memengaruhi kepercayaan dirinya.

3. Memutuskan untuk Mengakhiri Hidup

Pada kasus-kasus online harassment, sering kali korban menyakiti dirinya sendiri bahkan sampai  memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Jadi, online harassment ini memang perlu ditangani dengan serius, baik dari keluarga, guru, atau lingkungan untuk mencegah hal-hal atau kejadian yang tidak diinginkan.

Foto: Freepik

Cara Membantu Anak yang Menjadi Korban Cyberbullying

Biasanya anak-anak yang menjadi korban cyberbullying merasa takut untuk melakukan tindakan, karena mereka merasa sebagai korban tidak bisa melawan pelakunya. Nah, Mommies sebagai orang tua bisa bantu block atau report account yang melakukan tindakan cyberbullying pada anak Mommies. Selain itu, Mommies juga jangan berhenti untuk terus menemaninya sampai mereka merasa aman dan berani untuk speak up mengenai masalah yang dialaminya.

Cara Mencegah Cyberbullying pada Anak

Pada kasus cyberbullying, anak Mommies bisa jadi sebagai korban atau pelaku. Cara yang bisa Mommies lakukan untuk mencegahnya adalah dengan memeriksa media sosialnya secara berkala, cek chat dengan teman-temannya, dan platform game yang digunakannya. Dari sini Mommies bisa melihat perilaku anak saat bermain, bersosial media, dan berhubungan dengan teman-temannya seperti apa.

Jika ada indikasi anak Mommies sebagai korban atau pelaku, Mommies jadi tahu bagaimana cara untuk menyelesaikannya. Selain itu, Mommies juga bisa berdiskusi dengan anak terkait peraturan untuk memeriksa ponselnya secara berkala karena masih dia tetap berada di bawah didikan Mommies. Dengan cara ini juga Mommies bisa memberikan konsekuensi kepada anak jika ada chat yang dihapus atau hal-hal lain yang bikin Mommies curiga.

Peraturan ini memiliki tujuan agar anak memahami dan mengetahui kapasitasnya dalam menggunakan ponsel. Mommies juga punya hak untuk memeriksa ponselnya kapan pun.

Cara Mengajarkan Keamanan dan Etika Menggunakan Internet pada Anak

Sangat penting untuk mengajarkan keamanan dan etika saat menggunakan internet pada anak. Mommies bisa melakukannya dengan cara berdiskusi dengan anak dan bertanya kebiasaannya selama ini saat menggunakan media sosial, main game, atau chat seperti apa. Setelah itu, Mommies bisa cek ponsel mereka untuk memastikan kebenarannya.

Selesai diskusi dan memeriksa ponsel, Mommies bisa langsung memberikan nasihat mengenai etika menggunakan internet dan cara agar anak aman saat bermain media sosial atau internet. Meski anak remaja terlihat sudah besar, tetapi mereka masih perlu Mommies berikan nasihat terkait keamanan dan etika menggunakan internet.

BACA JUGA: 7 Alasan Kenapa Orang Tua Harus Datang ke Event Rising Generation Alpha

Nah, itu dia informasi mengenai ciri-ciri, dampak, dan cara mencegah cyberbullying pada anak. Bagi Mommies yang masih penasaran dan ingin mengulik informasi lebih lanjut mengenai cyberbullying, Mommies bisa ikutan talkshow Rising Generation Alpha Mommies Daily yang diadakan di Senayan Park Jakarta pada tanggal 26 dan 27 Juli 2024. 

Selain ada narasumber yang keren, Mommies juga bisa mendapatkan materi yang super insightful terkait cyberbullying atau online harassment pada anak. Untuk informasi selengkapnya, Mommies bisa pantau akun Instagram @mommiesdailydotcom. Jangan lupa daftar dan ikutin rangkaian acara seru lainnya ya, Mommies!

Penulis: Shandya Pricilla

Cover: Freepik

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan