Umumnya, belajar di sekolah dan bergaul adalah dua hal menyenangkan untuk anak-anak SD tapi sayangnya bagi beberapa anak itu justru masalah.
Sebagai orang tua adalah hal yang wajar jika Mommies dan Daddies berharap anak-anak kalian yang masih duduk di sekolah dasar bisa menikmati aktivitas belajar dan berteman. Tidak harus mengalami beragam kesulitan dan kerumitan yang semakin marak dialami anak-anak SD dewasa ini. Namun sesempurna apa pun Mommies dan Daddies mempersiapkan mereka, kekhawatiran tetap ada.
Wajah tersenyum dan lambaian tangan setiap kali melepas mereka memasuki gerbang sekolah selalu dibarengi dengan berbagai petanyaan yang berlarian di kepala seperti, “Mereka senang, nggak, ya, sekolah di sini?“, “Mereka akan aman, nggak, ya, tanpa saya temani?” atau “Anak saya bakal di-bully, nggak, ya?” dan sebagainya.
Mari cermati apa saja masalah yang sering terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar dan tips mengatasinya bersama Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S. Psi, Psikolog Klinis Anak dan Remaja.
BACA JUGA: 7 Rekomendasi Youtube Channel untuk Anak Usia Sekolah Dasar
Berikut 10 masalah yang ternyata erring dialami oleh para anak-anak yang duduk di bangku SD.
Masih banyak anak-anak SD yang harus dibantu untuk melakukan aktivitas bantu diri sehingga berdampak ke penyelesaian tugas sekolah. Misalnya anak jadi kurang termotivasi untuk menyelesaikan tugas karena merasa sulit. Mereka kurang dapat mengandalkan kemampuan diri.
Rasa cemas berpisah dari orang tua merupakan hal yang lumrah ketika pertama kali masuk sekolah yang besar. Bagi banyak anak, meninggalkan lingkungan yang aman, akrab, dan nyaman di rumah, orang tua, dan teman-teman di Taman Kanak-kanak merupakan suatu hal yang sangat sulit. Anak akan merasa terintimidasi oleh ruang kelas, gedung, guru, dan teman sekelas yang baru. Di dalam kelas, anak-anak usia sekolah dasar mungkin akan merasa cemas ketika tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru.
Di sekolah anak-anak yang mengalami perundungan atau punya masalah dengan hubungan teman sebaya akan sulit mengikuti, menerima, dan memahami materi pelajaran.
Terkadang anak-anak usia sekolah dasar menyontek tugas sekolah dari teman-teman mereka karena tidak tahu caranya mengatasi kekecewaan jika mendapatkan nilai jelek. Atau mereka berbuat curang karena suatu tugas dirasa terlalu berat bagi mereka. Menyontek sesekali biasanya tidak berbahaya, tetapi jika menyontek sudah menjadi sebuah pola, orang tua perlu turun tangan.
Perbedaan pendapat dan pertengkaran di antara anak-anak sangat umum terjadi. Mereka bahkan tidak butuh alasan yang fundamental untuk berkelahi. Namun sebagai orang tua, kita tentu tak bisa membiarkan bibit kekerasan tumbuh subur di dalam diri anak-anak kita.
Tidak semua anak punya pembawaan ceria dan mudah bergaul. Tantangan lain yang mungkin dihadapi anak-anak usia SD saat mencari teman baru adalah mereka belum paham caranya mencari teman yang bisa membawa pengaruh baik, bukan kebalikannya. Masalah lain yang sering muncul di antara pertemanan anak-anak usia sekolah dasar adalah mereka mulai bergaul secara berkelompok atau membentuk geng, dan menganggap apa yang dikatakan teman-temannya lebih penting daripada yang dikatakan orang tua mereka.
Berbohong adalah bagian dari perkembangan anak usia sekolah dasar. Biasanya anak-anak akan berbohong karena takut dimarahi dan ingin disukai oleh teman-teman mereka.
Mungkin banyak dari Mommies yang sempat kaget ketika untuk pertama kalinya mendengar anak mengumpat. Biasanya ini mereka dengar dari teman-teman sepermainan baik di sekolah maupun di lingkungan rumah. Mereka melakukan itu kemungkinan karena ingin dianggap keren, meskipun beberapa dari mereka sudah ada yang menyadari bahwa perkataan kasar dapat menyakiti hati atau menyinggung perasaan orang lain.
Perubahan fisik-emosi dan seksualitas yang membuat anak menjadi resah . Ini akan menjadi tantangn tersendiri untuk orang tua yang belum siap.
Nah, ini kasus yang semakin mengkhawatirkan para orang tua. Salah satu masalah yang sering terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar adalah kecanduan gawai. Mereka masih belum bisa membatasi durasi menggunakan gadget dan tidak menyadari ada bahaya yang mengintai ketika berselancar di internet. seperti pornografi, judi online, kekerasan, dan cyberbullying.
Saat anak mengalami kesulitan, entah itu karena tugas sekolah, masalah teman sebaya, atau hal lainnya, penting bagi Mommies dan Daddies untuk tetap sabar, penuh kasih sayang, empati, dan pengertian. Anak-anak membutuhkan orang tua mereka untuk memberikan bimbingan dan perlindungan untuk bantu mengatasi masalah mereka. Caranya adalah sebagai berikut:
BACA JUGA: 23 Hal yang Wajib Diperhatikan Saat Memilih Sekolah Dasar
Cover: Freepik