banner-detik
PARENTING & KIDS

Bisa Terjadi pada Anak, Kenali 10 Gejala hingga Penyebab Mata Juling

author

Mommies Daily22 Jun 2024

Bisa Terjadi pada Anak, Kenali 10 Gejala hingga Penyebab Mata Juling

Selain pada dewasa, mata juling juga bisa terjadi pada bayi dan anak. Ini gejala, penyebab, hingga mata juling, cara mengobatinya. Yuk, tangani sedari dini!

Pada setiap aktivitas dan kesibukan yang dilakukan sehari-hari, tentu tidak lepas dari peran mata sebagai indra penglihatan. Sepasang organ kecil ini memiliki peran yang sangat penting karena berfungsi untuk menerima informasi berupa gambaran sesuatu yang dapat dilihat dan dikirimkan ke otak. Namun, seringkali kita melupakan betapa pentingnya menjaga kesehatan mata. 

Apabila mata tidak dijaga dengan baik, dapat menimbulkan masalah mata, seperti katarak, rabun dekat, dan rabun jauh. Selain masalah mata yang umum terjadi tersebut, ternyata ada juga loh masalah mata lainnya yang berdampak cukup serius, yakni mata juling. Lalu, apa penyebab dan gejala timbulnya mata juling? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan dari Dr. Maria Magdalena Purba, SpM mengenai mata juling di bawah ini yuk, Mommies!

Apa itu Mata Juling?

Mata juling atau dalam istilah medis dikenal dengan Strabismus merupakan suatu kondisi dimana mata tidak sejajar atau bergerak bersama-sama secara normal serta melihat ke arah yang berbeda. Kondisi ini disebabkan karena adanya gangguan koordinasi pada otot penggerak bola mata. 

Akibatnya, mata tidak dapat fokus melihat objek yang sama dan seringkali salah satu mata melihat objek satu arah dan mata yang lainnya melihat objek di arah yang berbeda. Sebagian orang menganggap kondisi ini tidak serius dan sebagai masalah estetika saja, akan tetapi apabila tidak ditangani, mata juling justru dapat menimbulkan sejumlah komplikasi, salah satunya kebutaan. 

Jenis-Jenis Mata Juling

Mata juling terbagi menjadi dua klasifikasi, yakni berdasarkan arah mata melihat dan frekuensi kejadian serta bagian mata yang terdampak. 

1. Jenis mata juling berdasarkan arah mata melihat

Terdapat empat jenis mata juling berdasarkan klasifikasi arah mata melihat, yakni:

  • Esotropia: kondisi dimana mata juling bergeser ke arah dalam.
  • Eksotropia: kondisi mata juling yang bergeser ke arah luar.
  • Hipertropia: kondisi mata juling yang bergeser ke atas. 
  • Hipotropia: kondisi dimana mata juling bergeser ke arah bawah. 

BACA JUGA: Autoimun Bisa Sembuh? Kenali Jenis, Penyebab, dan Gejalanya

2. Jenis mata juling berdasarkan frekuensi kejadian dan bagian mata yang terdampak

Selain pergerakan mata, jenis mata juling juga dapat dibedakan berdasarkan frekuensi kejadiannya dan bagian mata mana yang terdampak. 

Accommodative Esotropia

Jenis mata juling yang pertama ini merupakan jenis yang paling sering serta umum ditemukan, terutama pada anak yang berusia 2 tahun atau lebih. Selain itu, biasanya jenis mata juling ini sering terjadi pada seseorang yang mengalami rabun dekat atau hipermetropi. 

Accommodative Esotropia ditandai dengan satu mata yang melihat ke depan, sementara mata lainnya melihat ke arah dalam. Kondisi ini menyebabkan mata membutuhkan usaha yang lebih agar dapat fokus melihat benda yang berada di dekatnya. 

Esotropia pada Bayi

Esotropia umumnya ditemukan pada bayi yang berusia di bawah 6 bulan. Biasanya, Esotropia pada bayi ini ditandai dengan kedua mata yang bergerak ke arah dalam. Memang pada mulanya pergerakan ini hanya terjadi sesekali saja, namun seiring waktu berjalan akan berlangsung permanen.

Intermittent Exotropia

Jenis mata juling berikutnya adalah Intermittent Exotropia, yakni kondisi yang menyebabkan kedua mata tidak dapat bergerak secara bersamaan. Hal ini membuat salah satu mata fokus pada objek tertentu, sedangkan mata lainnya bergerak ke arah lain yang berbeda. Intermittent Exotropia dapat terjadi pada semua kalangan usia. 

Penyebab Mata Juling pada Anak

Foto: Freepik

Belum diketahui secara pasti mengapa otot mata anak tidak dapat bekerja secara cepat, namun terdapat hal lain yang dapat menjadi penyebab mata juling pada anak, yakni kelainan genetik. Selain kelainan genetik, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan risiko mata juling pada anak.

  1. Kelahiran prematur
  2. Gangguan refraksi yang tidak dikoreksi sehingga mata menjadi malas (amblyopia)
  3. Cerebral Palsy (lumpuh otak)
  4. Trauma kepala
  5. Infeksi virus pada congenital rubella syndrome yang menyebabkan katarak bawaan lahir ataupun infeksi parasit toxo pada congenital ocular toxoplasmosis
  6. Kelainan genetik, seperti down syndrome.
  7. Kelainan kelopak tertutup (ptosis) yang terjadi sejak lahir/anak-anak dan tidak segera dikoreksi.

Penyebab Mata Juling pada Dewasa

Mata juling tidak hanya dapat terjadi pada anak-anak saja loh, Mommies, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa dan golongan usia lainnya. Berikut ini penyebab mata juling pada dewasa yang harus Mommies perhatikan!

  1. Menderita penyakit Graves (autoimun)
  2. Menderita stroke atau tumor otak
  3. Pernah mengalami cedera pada mata atau kepala
  4. Menderita mata malas (amblyopia)
  5. Menderita diabetes
  6. Kecelakaan atau cedera pada otak
  7. Gangguan refraksi yang tidak dikoreksi sehingga dapat terjadi mata malas (amblyopia)
  8. Kerusakan otot mata pada beberapa jenis operasi mata

BACA JUGA: Asma pada Anak, Ketahui Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Gejala Mata Juling

Berikut ini beberapa gejala mata juling yang perlu Mommies perhatikan apabila sudah merasakannya. Simak gejalanya di bawah ini!

  1. Posisi bola mata yang tidak sejajar
  2. Kedua mata yang melihat ke arah berbeda
  3. Penglihatan menjadi kabur atau ganda
  4. Perlu menutup satu mata agar dapat fokus pada satu objek
  5. Pergerakan mata yang tidak teratur atau terkoordinasi 
  6. Sering berkedip atau menyipitkan mata
  7. Kemampuan untuk memperkirakan jarak dari sebuah objek menurun
  8. Sakit kepala atau pusing 
  9. Mata terasa lelah
  10. Perlu memiringkan kepala untuk fokus pada suatu objek

Diagnosis Mata Juling

Apabila Mommies ataupun anak sudah mengalami gejala-gejala yang ada di atas, maka langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah segera memeriksakan diri ke dokter untuk segera dilakukan diagnosis. Dalam proses diagnosisnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada mata, meliputi.

  1. Tes corneal light reflex untuk mengecek mata juling
  2. Tes cover/uncover untuk mengetahui pergerakan mata dan keanehan pada gerakan mata
  3. Pemeriksaan retina untuk meneliti mata bagian belakang
  4. Pemeriksaan visus mata untuk memeriksa ketajaman visual sehingga dapat menentukan seberapa jauh mata dapat fokus. 

Pengobatan Mata Juling

Foto: Freepik

Pengobatan mata juling bertujuan untuk meningkatkan ketajaman serta menyejajarkan mata. Tentunya metode pengobatan yang diberikan oleh dokter disesuaikan kembali pada penyebab maupun tingkat keparahan pasien. Berikut ini beberapa jenis pengobatan mata juling, antara lain:

1. Menggunakan kacamata atau lensa kontak

Cara pengobatan pertama yang dapat dilakukan untuk mengobati mata juling adalah dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak. Penggunaan kacamata bertujuan untuk mengobati mata juling yang disebabkan oleh gangguan penglihatan, seperti rabun jauh. Biasanya langkah pengobatan ini pada kondisi mata juling yang tergolong ringan. Tujuannya untuk menguatkan otot mata dan kemampuan penglihatan. 

2. Terapi Oklusi atau Penutup Mata

Penggunaan penutup mata ini ditempelkan pada mata yang dominan dimana bertujuan untuk merangsang mata yang lebih lemah agar bekerja lebih keras. Selain itu, pengobatan dengan metode ini juga bertujuan untuk membuat mata bergerak ke arah yang sama dan menguatkan otot mata yang lemah.

3. Menggunakan obat tetes mata

Metode selanjutnya yang biasa dianjurkan oleh dokter sebagai pengobatan mata juling adalah dengan menggunakan obat tetes mata. Dokter akan memberikan obat tetes mata yang mengandung atropin untuk mengaburkan penglihatan mata yang lebih kuat sehingga kedua mata memiliki fokus yang sama, sekaligus membuat mata yang lemah bekerja lebih keras.

4. Olahraga atau latihan mata

Olahraga mata juling adalah upaya yang dapat Mommies lakukan untuk menyembuhkan gangguan ini. Selain itu, tujuan latihan mata adalah agar otot-otot yang mengendalikan pergerakan mata dapat bekerja lebih baik. Beberapa olahraga yang disarankan seperti brock string atau push up pencil

5. Operasi mata juling

Langkah terakhir yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan mata juling adalah dengan melakukan operasi. Operasi ini dapat dilakukan oleh siapa saja, baik itu anak-anak maupun dewasa. Penanganannya adalah dengan mengubah panjang atau posisi otot di sekitar mata agar tampak lurus. Operasi mata juling seringkali disertai dengan terapi penglihatan untuk meningkatkan koordinasi mata.

BACA JUGA: Kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan Akan Diganti Menjadi KRIS, Begini Aturannya

Nah Mommies, itu dia sejumlah informasi yang perlu diketahui mengenai mata juling, mulai dari jenis-jenisnya, penyebab, hingga pengobatan yang dapat dilakukan. Apabila Mommies ataupun si kecil sudah merasakan gejalanya, segera periksakan diri ke dokter ya, agar segera mendapatkan penanganan yang cepat sebelum kondisi semakin parah. Semoga bermanfaat!

Penulis: Nariko Christabel

Cover: master1305 Freepik

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan