banner-detik
LIFESTYLE

Mengenal Berbagai Emosi Remaja di Inside Out 2, Jadi Pelajaran untuk Orang Tua!

author

Katharina Menge21 Jun 2024

Mengenal Berbagai Emosi Remaja di Inside Out 2, Jadi Pelajaran untuk Orang Tua!

Setelah sembilan tahun, Pixar kembali membawa cerita baru lewat film Inside Out 2 yang sukses menjadi tontonan baru remja Indonesia!

Demam Inside Out 2 kini tengah melanda. Pasalnya film terbarud ari Pixar tersebut banyak mendapat pujian di sosial media karena ceritanya yang sangat dekat dengan kehidupan semua manusia, terutama anak-anak remaja.

Melanjutkan film pertamanya, Inside Out (2015), kisah utama masih berpusat pada Riley, yang kini sudah memasuki usia pra-remaja 13 tahun. Dia sedang mempersiapkan diri untuk memasuki SMA dan fokus pada olahraga hoki yang membuatnya mendapat banyak penghargaan.

Tentu saja kita diajak kembali melihat lima emosi utama Riley, yaitu Joy, Sadness, Fear, Anger dan Disgust. Namun, namanya anak remaja, ya, pasti akan memasuki yang namanya masa puber. Nah, alarm puber Riley berbunyi dan mendatangkan beberapa emosi baru.

Kedatangan empat emosi baru, yaitu Envy, Embarrassment, Ennui, dan Anxiety, ternyata mengguncang ketenangan hidup Riley yang selama ini dijaga oleh Joy cs. Peperangan di antara dua kubu itu pun dimulai yang akan menentukan masa depan Riley.

BACA JUGA: 7 Film Inspiratif tentang Orang Tua Tunggal, Single Parent Wajib Nonton!

Pelajaran dari Film Inside Out 2

Setelah menonton film terbaru Pixar ini, yang sukses membuat Momin menangis, ternyata ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kisah Riley dan beragaam emosinya tersebut. Cek di bawah ini, ya! Sstt, mengandung spoiler-nya!

inside out 2

1. Emosi remaja lebih kompleks

Lewat film ini para orang tua akan mengerti mengapa anak mereka yang dulunya kalem, patuh, dan manis bisa berubah jadi pribadi yang berbeda dan jadi menyebalkan pasca puber. Itu karena semakin banyak emosi baru yang dirasakan anak, apalagi ketika mereka memasuki dunia yang lebih luas.

Di satu sisi mereka ingin menikmati waktu bersama teman-teman, tetapi di sini lain anak ingin mencapai hal baru. Sama seperti saat Joy berpikir Riley harus fokus bersenang-senang di perkemahan, sementara Anxiety ingin dia mendapatkan tempat di tim Hokey dan mendapatkan teman baru.

2. Jadilah diri sendiri

Ketika berusaha masuk ke dalam Firehawk, salah satu hal yang dilakukan oleh Riley adalah dengan berusaha menjadi orang lain. Dia tidak mengoreksi tempat lahirnya karena takut menyinggung senior, mewarnai rambutnya seperti personer Firehawk, menjelek-jelekkan grup kesukaannya, hingga melakukan hal-hal di luar kebiasaan.

Beruntung di akhir Riley menemukan jalan keluar sehingga akhirnya dia jujur dan menjadi diri sendiri.

3. Jangan mengabaikan perasaan negatif

Joy berusaha keras membuang semua kenangan negatif yang pernah dialami Riley dan fokus membangun Riley dengan kenangan positif. Semua bertujuan supaya Riley tumbuh menjadi pribadi yang baik. Namun semuanya berubah pasca perselisahan dengan Anxiety cs.

Joy sadar bahwa Riley harus dibentuk dengan semua kenangannya, positif dan negatif. Dia tidak bisa diatur oleh emosi apa-pun, termasuk Joy atau Anxiety. Melainkan Riley sendiri yang harus mengatur emosinya.

Ini adalah salah satu momen yang banyak membuat penonton tersentuh, bahwa semua emosi itu valid dan bisa dirasakan oleh setiap pribadi. Orang tua bisa belajar untuk tidak memaksa anak merasa terus bahagia, melainkan mengenalkan berbagai emosi ke anak dan mengajari mereka mengontrol hal tersebut.

4. Rasa cemas bisa membuat anak melakukan apa saja

Karena tidak tahu akan masa depannya di grup hoki Firehawk, Riley membiarkan rasa cemas menggerogotinya hingga membuat dia melakukan hal yang tidak baik dan mengancam masa depan.

Dari hal tersebut, orang tua bisa membantu memberikan pendampingan pada anak-anak ketika mereka merasa cemas dan berusaha menenangkan. Validasi perasaan mereka baru kemudian barikan bantuan agar anak tidak mengambil langkah yang salah.

5. Penting berdamai dengan diri sendiri

Ketika Riley mampu menerima semua emosi dirinya, dia menemukan ketenangan dan bisa berpikir jernih. Hubungannya dengan sekelilingnya pun menjadi lebih baik. Hal yang sama juga bisa dilakukan oleh anak Mommies, dan orang dewasa lainnya. Bahwa berdamai dengan diri dan memahami perasaan sendiri akan membuat hidup jadi lebih tenang.

Intinya, film Inside Out 2 dari Pixar ini sangat cocok jadi tontonan keluarga, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Jadi, buat yang belum nonton wajib banget segera ke bioskop, ya!

BACA JUGA: 6 Rekomendasi Film dan Series Juni 2024, di Netflix dan Bioskop

Foto: Pixar

Share Article

author

Katharina Menge

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan