Sorry, we couldn't find any article matching ''
Arkan Fadhil Kautsar, Berhasil Diterima di 14 Universitas Top Dunia
Memiliki mimpi sejak kecil dan berhasil mewujudkannya menjadi pengalaman hidup terbaik bagi Arkan Fadhil Kautsar. Simak cerita selengkapnya, yuk!
Lolos di berbagai universitas top dunia, Arkan Fadhil Kautsar sudah giat belajar sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Selain belajar, Arkan juga rajin mengikuti berbagai olimpiade pendidikan untuk mengasah kemampuannya.
Sejak SMP, Arkan yang saat ini berusia 18 tahun ternyata sudah memiliki mimpi untuk masuk dan mendapatkan beasiswa di universitas top dunia. Arkan yang sudah lulud SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan pada 2023 lalu, ternyata juga aktif dalam program-program pendidikan lainnya. Salah satunya yaitu program Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Kemendikbudristek Tahun 2024.
Mommies Daily pun berkesempatan untuk bertanya langsung kepada Arkan mengenai perjuangan dan tips belajar, mencapai mimpi, hingga bisa mendapatkan beasiswa di universitas luar negeri impian.
Apa hal yang membuat Arkan senang belajar dan mata pelajaran yang paling Arkan sukai?
Saat SD dulu, aku diajak oleh guruku untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN), sebuah ajang olimpiade sains paling bergengsi di Indonesia, di bidang IPA jenjang SD tahun 2017 yang diadakan oleh Kemendikbudristek. Aku berhasil lolos seleksi OSN tingkat Kota Tangerang Selatan (Peringkat 1), seleksi OSN tingkat Provinsi Banten (Peringkat 2), dan aku berkesempatan untuk mengikuti OSN tingkat Nasional 2017 di Pekanbaru.
Pada tahap tersebut, aku tersadar bahwa anak-anak lain di sekitarku ternyata telah belajar lebih giat dibanding diriku. Hal tersebut berimbas pada kegagalanku dalam meraih medali di tingkat nasional.
Sejak saat itu, aku terpacu untuk selalu lebih giat lagi dalam belajar atau mengerjakan pekerjaan apapun. Aku juga belajar, bahwa dalam mengerjakan segala sesuatu, kita harus terlebih dahulu menyukai apa yang kita kerjakan. Dengan begitu, pekerjaan terasa lebih ringan dan penyerapan materi oleh otak juga berlangsung lebih cepat.
BACA JUGA: 5 Ciri Orang Tua yang Hanya Melihat Anak dari Nilai Akademik dan Apa Kata Psikolog
Berbekal pelajaran dari pengalaman pahit dan peningkatan belajar, aku mencoba untuk mulai senang belajar. Karena di dalam benakku, dengan belajar secara giat, mimpi-mimpiku akan semakin mungkin untuk tercapai.
Memasuki SMP, aku mulai menemukan interest di bidang sains, khususnya Fisika. Aku suka melihat Fisika sebagai sebuah permainan puzzle, dimana kita harus memilih postulat atau teori fisika yang tepat untuk menyelesaikan berbagai persoalan.
Setelah menerapkan pelajaran-pelajaran yang aku peroleh dari pengalaman-pengalaman pahit dan manis, Alhamdulillah aku berhasil mendapatkan beberapa medali saat SMP seperti Medali Emas Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2020 bidang IPA, serta saat SMA seperti Medali Emas OSN Fisika 2022 dan Medali Perak OSN Astronomi 2023 yang diadakan oleh Kemendikbudristek.
Jadi, aku mencoba mencari tujuan awal untuk belajar, lalu belajar untuk menyukai proses belajar itu sendiri.
Siapa saja support system Arkan dalam mencapai prestasi?
Tentunya keluargaku sendiri. Ada Mama, Papa, Adik, Kakak, dan Teteh.
Foto: Dok. Istimewa
3 Hal yang Arkan sukai dari diri sendiri?
Pertama, berani bermimpi besar. Kedua, pekerja keras dan tidak gampang menyerah. Ketiga, menikmati belajar
Pernah merasa capek dan bosan ketika belajar? Kalau iya, apa yang Arkan lakukan agar bisa happy lagi untuk belajar?
Pastinya pernah. Tapi, aku punya satu pemikiran: semua hal bisa dilakukan, asal kita memiliki tujuan awal yang jelas. Ketika kita memilih untuk melakukan sesuatu dengan tujuan yang kuat, maka saat kita capek, down, atau burnout, akan lebih mudah untuk mulai belajar kembali.
Biasanya, aku rehat sejenak dan melakukan hal yang membuat aku rileks. Setelah sudah cukup ter-refresh, aku coba memulai kembali pekerjaan yang sebelumnya terhenti, dengan mengingat lagi apa tujuan awalku melakukan hal tersebut.
BACA JUGA: 10 Cara Efektif Bantu Anak dengan Gaya Belajar Visual, Maksimalkan Potensinya
Selain belajar, apa kegiatan yang Arkan sering lakukan bersama keluarga dan teman-teman?
Kegiatan rutinku bervariasi tergantung pada “dengan siapa aku menghabiskan waktuku”. Kalau dengan Mama, biasanya menemani belanja bahan makanan. Dengan Papa, menonton sepak bola di televisi. Dengan adik, menonton dan berdiskusi tentang balap Formula 1. Dengan kakak, menonton film horor. Dengan teteh, berdiskusi tentang review buku dan film.
Foto: Dok. Istimewa
Lolos di banyak universitas dunia, akhirnya Arkan memilih universitas mana dan apa alasannya?
Alhamdulillah, aku berhasil diterima di 14 universitas dunia. Di antaranya University of Pennsylvania, University of California, Berkeley, National University of Singapore, Johns Hopkins University, University of British Columbia, Astralian National University, dan 8 universitas lainnya sebagai peraih Beasiswa Indonesia Maju S1 Luar Negeri.
Aku memilih untuk melanjutkan studi S1 di University of Pennsylvania (UPenn), fakultas School of Engineering and Applied Science karena banyaknya oportunitas yang tersedia di kampus tersebut. UPenn sendiri merupakan salah satu anggota Ivy League (perkumpulan 8 universitas top di Amerika Serikat & di dunia) dan saat ini menempati peringkat 11 kampus di dunia menurut QS World University Rankings 2025. Salah satu alumnus ternama yang pernah bersekolah di UPenn adalah Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX.
Seperti kampus-kampus Ivy League lainnya, kesempatan untuk bisa menempuh pendidikan di UPenn sangatlah jarang. Terhitung, persentase penerimaan mahasiswa S1 internasional/non-warga-AS UPenn berkisar pada angka 3.1% (Data tahun 2019). Terlebih, sebagai seorang siswa dari SMA Negeri, hal ini merupakan emas bagiku untuk bisa menempuh pendidikan top dunia dengan kultur kampus yang mengedepankan akademik, sosial, dan praktik lapangan.
Foto: Dok. Istimewa
Tips belajar ala Arkan agar bisa masuk universitas impian?
Saat duduk di bangku SD, setiap ada ulangan harian, mama selalu mengajari aku dengan cara yang cukup unik. Kami akan mengeksplorasi satu bab buku pelajaran, kemudian mama akan menanyakan jawaban dari setiap latihan soal secara lisan. Ketika ada satu saja kesalahan, maka aku akan diminta membaca ulang bagian tersebut hingga aku menjawab dengan benar.
Meskipun terkadang melelahkan, tapi aku senang bisa belajar sambil berdiskusi karena aku juga merupakan orang dengan tipe belajar audio. Kultur belajar ini masih aku lanjutkan hingga sekarang secara individu. Jadi, carilah metode belajar yang paling cocok untuk diri kita agar penyerapan pembelajaran jadi semakin efektif,
Pesan untuk teman-teman seumuran atau yang sedang berjuang masuk universitas impian?
Jangan menunda-nunda pekerjaan, konsisten dalam mengerjakan berbagai tugas, dalam dan mulai belajar sedini mungkin, terutama jika mengincar universitas di Amerika Serikat, Inggris, dan Asia. Selain belajar, beberapa universitas juga memerlukan esai, wawancara, portfolio ekstrakurikuler, skor tes standarisasi, perysaratan Bahasa Inggris (TOEFL, IELTS), hingga sertifikat penghargaan nasional atau internasional. Selagi masih ada waktu, mulailah riset persyaratan kampus dan mempersiapkan hal-hal terkait secara matang.
BACA JUGA: Tips Optimalkan Gaya Belajar Auditori Anak Menurut Psikolog Pendidikan
Cover: Dok. Istimewa / Arkan Fadhil Kautsar
Share Article
COMMENTS