Sorry, we couldn't find any article matching ''

How To Make Millions Before Grandma Dies, Refleksi Diri dan Pelajaran yang Dipetik!
Film How to Make Millions Before Grandma Dies menjadi topik bahasan hangat sejak mulai ditayangkan di bioskop. Sudah sempat nonton, kah, Mommies?
Tentunya film How To Make Millions Before Grandma Dies menjadi topik hangat karena temanya sangat dekat dengan kehidupan berkeluarga, yang seringkali terjadi di kehidupan nyata, termasuk kita. Sinopsis film ini berkisah tentang tokoh nenek Meng Ju/Ammah yang sakit keras dan hubungan yang dimilikinya di sisa usianya dengan anggota keluarga lain, yaitu sang cucu (M) dan anak-anaknya.
Poin yang menjadi highlight dari film yang ditulis oleh Pat Boonnitipat dan Thodsapon Thiptinnakorn ini termasuk kisah warisan, perselisihan antar anggota keluarga, permasalahan dan ekspektasi sosial, serta kasih sayang tulus yang seharusnya menjadi jawaban.
BACA JUGA:
Pelajaran dari Film How To Make Millions Before Grandma Dies
Setelah menontonnya, film yang penuh keharuan ini juga menjadi wadah refleksi yang tepat untuk saya. Apa saja pengingat dan pelajaran yang bisa didapatkan setelah menonton film ini? Ini dia daftarnya!
1. Kasih sayang tidak selalu diucapkan melalui kata-kata (walaupun penting untuk didengar)
Rasa sayang dan kebanggaan akan seseorang tidak selalu diucapkan, terutama di budaya timur. Di film ini sangat terlihat kasih sayang tulus seorang Ibu dan nenek yang terkesan galak serta kaku, tetapi mencintai anak dan cucunya dengan sepenuh hati dan berharap yang terbaik untuk mereka.
Mulai dari ungkapan Nenek Meng Ju/Ammah soal salah satu anaknya yang bermasalah, “lebih baik dia tidak datang karena berarti dia baik-baik saja” yang sangat dalam maknanya. Menggambarkan kekuatan hati ibu yang walaupun sedih dan kecewa, karena hanya didatangi ketika anak susah, tetapi tetap berharap hal terbaik untuk anaknya.
Juga usaha Ammah mempersiapkan diri setiap hari Minggu untuk menyambut kedatangan keluarga tercinta, hingga masih berdaya dan berjualan di usia tua agar tetap mandiri serta tidak menjadi beban anak cucu. Last but not least, surprise di akhir film yaitu sesuatu yang disiapkan Ammah untuk M.
Walaupun rasa sayang Ammah kepada keluarganya tercurah melalui tindakannya tapi sebenarnya rasa sayang tetap perlu diungkapkan dan perlu didengar oleh orang terkasih kita, termasuk orangtua, anak, atau saudara, dan sahabat.
Foto: Instagram/cinema.21
2. Kesadaran tidak dibangkitkan dari kemarahan tapi melalui cinta dan penerimaan tak bersyarat
Ketika Ammah mengetahui hal buruk yang dilakukan M, alih-alih memarahi atau menegurnya, Ammah malah membelikan sesuatu dan mendoakan hal baik terjadi pada M. Hal itu akhirnya membuat M merasa disayangi, diterima, dan diperhatikan dengan tulus. Hal itulah yang kemudian mengubahnya menjadi pribadi yang lebih baik dan merawat Ammah dengan tulus.
Adegan lain, M sangat marah ketika merasa Ammah berlaku tidak adil padanya, dan Ammah sama sekali tidak membalasnya, hanya diam dan memberi waktu M untuk menyadari tindakan dan ucapannya.
Dengan penerimaan dan cinta tulus tak bersyarat, kita merasa berharga sekaligus mengisi tanki kasih sayang yang kita perlukan. Tangki yang otomatis dapat kita berikan lagi ke diri sendiri dan orang lain di sekitar.
3. Jujur dengan perasaan sendiri (dan sampaikan pada orang lain)
Saya terhenyak di sebuah percakapan Ammah dengan salah satu anaknya. Ketika ditanya, “Siapakah yang paling Ibu sayang?” Ammah menjawab, “Aku tidak tahu, tetapi aku tahu aku ingin bersamamu.”
Kadangkala kita tidak nyaman dengan perasaan sendiri. Being vulnerable, jujur dengan perasaan diri sendiri tanpa “tameng”m apalagi menyampaikannya ke orang lain mungkin bukan hal mudah untuk dilakukan. Terutama jika kita tidak terbiasa terbuka dengan perasaan, bingung dalam memaknai perasaan, punya masa lalu yang membuat kita denial, dan takut terlihat lemah serta terbiasa menutupi perasaan sendiri.
Padahal dengan bersikap jujur kita menjadi lebih tenang dan dapat memberikan ungkapan rasa sayang, penerimaan, penghargaan, serta kepedulian kepada diri dan orang lain. Jawaban jujur Ammah itu menjadi hal yang dibutuhkan oleh anaknya, Chew, serta berhasil memperbaiki hubungan mereka berdua.
4. Tanggung jawab memenuhi kebutuhan termasuk kebahagiaan diri sendiri
Film ini juga pengingat buat, kalau kitalah yang bertanggungjawab penuh atas diri, termasuk urusan finansial, mengurus diri baik fisik maupun mental, hingga memenuhi kebahagiaan. We should be fully responsible to ourselves, it’s not responsibility of our parents, siblings, partner, or children.
Termasuk juga menyelesaikan masalah di masa lalu serta masalah pribadi atau trigger lain yang menjadi pemicu kondisi kita atau mempengaruhi hubungan kita dengan orang lain. Itu karena kita punya kekuatan dan kendali untuk mengubah keadaan, bukan hanya sekedar korban atau objek atas kondisi yang terjadi di kehidupan kita.
Inilah yang ditunjukkan karakter Ammah dan Chew, yang berusaha semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan diri sendiri, walaupun dengan beragam keterbatasan dan tidak berharap pada warisan semata, seperti yang ditunjukkan karakter Khiang.
Pesan pentingnya, mulailah untuk hidup lebih baik sejak dini , termasuk mempersiapkan dana pensiun untuk hari tua, membuat perencanaan diri dan keluarga dengan penuh pertimbangan. Contohnya adalah dalam menentukan jumlah anak, sumber pemasukan suami atau istri, dan mengatur semuanya sesuai kemampuan dan keadaan, bukan karena ekspektasi sosial.
5. Tunjukkan kasih sayang dan terapkan disiplin positif pada semua anak, tanpa kecuali
Sebagai orangtua terkadang tanpa sadar kita membedakan dan membandingkan antara anak yang satu dengan yang lain. Ada kalanya malah kita cenderung “memberi kelonggaran” kepada anak yang kita anggap kurang mampu dan memberi tekanan atau harapan lebih ke anak yang kita rasa mampu.
Padahal mereka memiliki perasaan yang sama, yaitu ingin disayang, dihargai, serta diterima dengan tulus oleh orangtuanya, tanpa kecuali. Hingga ketika dewasa, meruncinglah perselisihan diantara kakak dan adik karena perlakuan yang dirasa tidak adil dari orangtua. Akhirnya muncullah karakter egois dan self centered akibat diistimewakan, juga karakter anak yang burn out karena menjadi “cleaner” akibat seringkali menanggung masalah dari perilaku saudaranya.
Foto: Amazon
Kalau menurut Mommies, apa lagi pesan penting yang disampaikan melalui film How to Make Millions Before Grandma Dies ini?
BACA JUGA:
Cover: YouTube/CGV Kreasi
Share Article


POPULAR ARTICLE


COMMENTS