banner-detik
EDUCATION

10 Cara Efektif Bantu Anak dengan Gaya Belajar Visual, Maksimalkan Potensinya

author

Fannya Gita Alamanda20 May 2024

10 Cara Efektif Bantu Anak dengan Gaya Belajar Visual, Maksimalkan Potensinya

Sebagian besar anak belajar lebih efektif dengan gaya belajar visual. Bagaimana kita bisa bantu anak dengan tipe pembelajar ini?

Apa sih yang dimaksud dengan Gaya Belajar Visual? Pembelajaran visual adalah pembelajaran dengan metode menggunakan grafik, bagan, peta, dan diagram.

“Pembelajar visual lebih mudah belajar atau menangkap informasi yang tampil dalam bentuk gambar, grafik, video, dan sebagainya. Kelemahannya, apabila materi hanya ditampilkan dalam bentuk audio atau penjelasan tanpa alat bantu visual, anak akan kesulitan menangkap atau mempertahankan fokusnya,” jelas Binky Paramitha I., M.Psi., Psikolog, Psikolog Pendidikan dari Rumah Dandelion.

Diperkirakan 65% orang adalah pembelajar visual. Persentase ini mungkin saja lebih tinggi lagi karena banyak siswa yang tidak sadar bahwa mereka adalah pembelajar visual. Guru dan siswa sering berasumsi bahwa setiap anak akan belajar dengan lebih efektif melalui pengajaran auditori dan ekspresi verbal. Faktanya, banyak siswa belajar lebih efektif melalui pendekatan pembelajaran campuran yang menggabungkan pengajaran visual dan auditori.

BACA JUGA: Mengenal 3 Gaya Belajar Anak Menurut Psikolog Pendidikan, untuk Optimalkan Potensinya!

Ciri Anak dengan Gaya Belajar Visual

Jika anak Mommies memiliki rentang fokus yang pendek dan kerap kesulitan mengikuti arahan, kemungkinan besar anak Mommies adalah pembelajar visual. Seorang anak dengan gaya belajar visual cenderung lebih mengingat apa yang mereka lihat, bukan apa yang mereka dengar.

Seorang anak dengan gaya belajar visual biasanya punya ciri-ciri di bawah ini!

Foto: Freepik

1. Lebih tertarik dengan gambar

Pembelajar visual biasanya lebih suka melihat dan mengamati daripada hanya mendengar informasi tentang berbagai hal. Anak dengan gaya belajar visual sering terlihat asyik dengan buku gambar, terpesona oleh diagram berwarna-warni, dan menonton video dengan penuh perhatian. Mereka lebih memahami informasi bila disajikan dalam bentuk bagan, grafik, diagram.

2. Lebih mengingat wajah daripada nama seseorang

Anak dengan gaya belajar visual lebih mudah mengingat wajah, daripada nama. Ini karena mereka cenderung mengandalkan isyarat visual untuk mengingat memori.

Anak Mommies mungkin dapat mengenali kerabat yang ditemuinya beberapa tahun lalu, bahkan jika dia tidak ingat nama orang itu. Dia akan ingat gambar dan warna sebuah sampul buku tetapi lupa judul bukunya.

3. Jago bermain puzzle dan games

Pembelajar visual sering unggul dalam kegiatan yang membutuhkan penalaran spasial dan persepsi visual. Kegiatan ini mencakup jigsaw puzzles, building blocks, dan video game yang memerlukan perencanaan strategis dan pemecahan masalah visual. Ketika anak Mommies adalah pembelajar visual, Mommies akan melihatnya asyik dengan kegiatan-kegiatan tadi.

4. Mudah mengingat lokasi dan arah

Anak visual memiliki kemampuan alami untuk mengingat lokasi dan arah. Mereka sering membuat peta mental tempat-tempat yang mereka kunjungi dan mampu kembali ke sana bahkan jika mereka hanya pernah ke sana sekali. Ini karena memori spasial mereka yang kuat.

5. Lebih suka membaca informasi daripada mendengarnya

Pembelajar visual lebih suka membaca informasi daripada mendengarkannya. Ketika informasi disajikan secara lisan, mereka harus berjuang untuk fokus mendengarkan. Namun, jika informasi yang sama disajikan dalam format visual seperti buku, infografis atau diagram, mereka dapat memahami dan mengingatnya dengan lebih efektif.

Preferensi itu disebabkan oleh kemampuan mereka untuk memproses dan mengingat informasi secara visual. Membaca memungkinkan mereka untuk memvisualisasikan kata-kata dan konsep, yang membantu mereka memahami dan mengulang kembali ingatan mereka.

6. Berkomunikasi menggunakan bahasa visual

Pembelajar visual sering berkomunikasi menggunakan bahasa visual. Mereka mungkin akan mengatakan “Saya lihat kamu paham apa yang saya maksud” atau “Coba deh kamu lihat permasalahannya dari sudut pandang si A”. Ekspresi ini menunjukkan kecenderungan mereka untuk memproses informasi secara visual.

Saat menjelaskan sesuatu, mereka mungkin menggunakan tangan mereka untuk memberi isyarat atau menggambar diagram untuk mengilustrasikan maksud mereka. Mereka mungkin juga memiliki bakat untuk bercerita atau menjelaskan sesuatu dengan runut dan jelas, serta melukiskan gambaran mental dengan kata-kata mereka.

7. Punya selera yang bagus tentang warna dan desain

Pembelajar visual mungkin menunjukkan minat pada seni, kerajinan tangan, atau aktivitas apa pun yang melibatkan kreativitas visual. Mereka bisa memiliki mata yang tajam untuk kombinasi warna, pola, dan detail estetika.

Anak Mommies mungkin menikmati kegiatan seperti melukis, mewarnai, mendesain kamar, atau membuat proyek sekolah yang menarik secara visual. Mereka punya perhatian khusus tentang estetika barang-barang dan ruangan pribadi mereka.

Bantuan untuk Anak dengan Gaya Belajar Visual

Orang tua yang baik akan selalu mencari cara baru dan kreatif untuk mengajar anak-anak mereka. Bagi orang tua yang memiliki anak dengan gaya belajar visual, di bawah ini Binky memberikan beberapa strategi pembelajaran visual, yang efektif dalam membantu anak Mommies menerima, mencerna, dan memahami pelajaran:

Foto: Freepik

1. Gunakan alat bantu visual berupa gambar, video, chart, diagram, dan sebagainya. Ingat, anak dengan gaya belajar visual lebih mengingat gambar daripada kata-kata.

2. Apabila anak perlu membaca catatan yang cukup banyak, berikan bantuan dengan memberi highlight dengan warna-warna berbeda pada kalimat-kalimat penting. Penggunaan warna juga dapat membantu anak dengan gaya belajar visual lebih terlibat pada materi.

3. Menulis catatan. Ini membantu anak-anak dengan gaya belajar visual untuk mengingat. Minta anak menulis catatan yang sangat sederhana berulang kali untuk membantunya mengingat.

4. Apabila orang tua dan guru hanya bisa memberikan penjelasan tanpa presentasi visual, gunakan body language atau menggunakan demonstrasi fisik agar anak dapat lebih terlibat.

5. Minta anak menggambarkan secara visual (mem-visualisasikan ide) untuk memberikan review materi yang telah ia pelajari.

6. Menambahkan gambar. Selain menulis kata, mintalah anak Mommies menambahkan gambar sederhana untuk membantunya memicu memori. Ini bagus untuk latihan kosakata. Sekali lagi, anak-anak dengan gaya belajar visual mengingat gambar, bukan kata-kata.

7. Untuk melatih kosakata, tulis setiap kata pada flash card. Tambahkan gambar. Gunakan spidol berwarna, atau kartu catatan berwarna. Untuk kata-kata yang lebih panjang, Mommies bisa coba meminta anak Mommies menggunakan warna-warna berbeda untuk setiap suku kata.

8. Rekam lalu dengarkan. Banyak anak mengingat dengan baik saat mereka mendengarkan. Catatlah informasi yang perlu dipelajari oleh anak Momies. Usahakan catatan Mommies ringkas dan jelas. Jika bisa buatlah menarik. Biarkan anak Mommies juga mendengarkan rekamannya berulang kali, sampai dia mengerti.

9. Ikut kelas seni seperti melukis dan musik. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang berpartisipasi dalam kegiatan seni mendapatkan nilai yang lebih baik saat ujian. Seni membantu anak dengan gaya belajar visual mengembangkan observasi, pola, diferensiasi dan sejumlah keterampilan belajar lainnya.

10. Mengunjungi museum dan berbagai ragam pameran. Pengalaman visual dalam kehidupan nyata, seperti mengunjungi museum dan pameran, dapat menstimulasi pikiran anak dengan gaya belajar visual.

BACA JUGA: Tips Optimalkan Gaya Belajar Auditori Anak Menurut Psikolog Pendidikan

Cover: Freepik

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan