Sorry, we couldn't find any article matching ''
Stimulasi Otak Sejak Dini, Ini 7 Cara Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu Anak
Semakin besar rasa ingin tahu seorang anak, semakin banyak ia belajar. Ini cara Mommies membantu menumbuhkan rasa ingin tahu anak!
Rasa ingin tahu adalah sesuatu yang dimiliki semua anak sejak lahir. Mereka terlahir dengan dorongan untuk memahami segala sesuatu yang berlangsung di sekitar mereka. Bayi yang baru lahir mengikuti suara, wajah, dan objek yang menarik perhatian dengan matanya. Seorang anak berusia 8 bulan akan menggoyang-goyangkan mainannya, lalu memasukkannya ke dalam mulut untuk melihat apa yang akan terjadi dengan mainan itu.
Anak-anak secara alami punya rasa ingin tahu tentang segala sesuatu di sekitarnya. Memberi anak-anak kesempatan untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan mengeksplorasi lingkungannya penting untuk perkembangan dan kesejahteraan mereka. Anak-anak yang memiliki rasa keingitahuan lebih besar akan senang belajar, mencari informasi, aktif, dan berprestasi lebih baik di sekolah.
BACA JUGA: Pentingnya Menumbuhkan Kemampuan Beradaptasi pada Anak
Pentingnya Rasa Ingin Tahu bagi Perkembangan Anak
“Rasa ingin tahu sebetulnya merupakan soft skill yang sudah diberi sejak anak masih usia dini. Rasa ingin tahu membuat anak belajar hal baru yang mendorongnya untuk mengembangkan keterampilan atau kemampuan dirinya. Contoh, anak yang ingin tahu tentang mainan yang kita letakkan agak jauh darinya, akan mencoba merangkak untuk meraih mainan itu sehingga kemampuan motoriknya pun berkembang,” jelas Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S. Psi, Psikolog Klinis Anak dan Remaja.
Saat anak menemukan hal baru yang disukainya, otak melepaskan dopamin yang menghasilkan perasaan positif. Oleh karena itu, penting untuk membantu anak memiliki rasa ingin tahu. Anak jadi ingin belajar tentang lingkungannya. Mereka menjadi berdaya untuk mencari informasi secara mandiri. Ketika anak-anak menjadi tertarik untuk belajar, mereka menghadapi tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan bukan sebagai hambatan.
Di sisi lain, apakah mungkin anak sama sekali tidak punya ketertarikan untuk tahu tentang banyak hal? “Sebetulnya ini hampir tidak mungkin. Pada dasarnya anak selalu ingin tahu. Namun memang anak ingin tahu tentang hal-hal yang menarik atau ia sukai saja. Jadi tantangannya adalah bagaimana membuat sesuatu itu menarik sehingga membangkitkan rasa ingin tahu anak,” jelas Vera lagi.
Manfaat Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu pada Anak
1. Anak jadi senang belajar dan bergaul
Anak-anak yang punya rasa ingin tahu lebih cenderung senang belajar dan bergaul. Mengenal anak-anak dari latar belakang berbeda akan menumbuhkan empati, meningkatkan keterampilan pertemanan, dan mendorong hubungan sosial yang lebih sehat.
2. Tingkat kecemasan yang lebih rendah
Penelitian juga menunjukkan bahwa rasa ingin tahu dikaitkan dengan tingkat kecemasan yang lebih rendah dan kesejahteraan psikologis yang lebih baik.
3. Terbuka terhadap ide baru
Rasa ingin tahu juga memainkan peran penting dalam masa depan profesional anak. Ketika penasaran dengan ide dan tujuan orang lain, mereka menjadi lebih terbuka tentang apa yang bisa ditawarkan orang lain.
4. Cerdas mencari solusi
Rasa ingin tahu juga membantu anak mengembangkan keterampilan mencari solusi yang kreatif, sehingga membuat anak-anak lebih berpeluang sukses di dunia kerja. Keingintahuan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, karena anak-anak cenderung jadi senang bergaul dengan banyak orang dari beragam latar berlakang.
Foto: Freepik
7 Tips Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu Anak
Untuk Mommies yang ingin menumbuhkan rasa keingintahuan anak, coba lakukan stimulasi kegiatan berikut!
1. Bertualang
Ajak anak bepergian, berkemah, pergi ke museum, dan menonton pertunjukan berbagai budaya lain. Selain itu, jalan-jalan, membuat kue, piknik di taman kota, mengungjungi akuarium, pusat sains, dan pergi ke kebun binatang akan menciptakan ruang bagi anak-anak untuk mempelajari konsep dan ide baru.
Menjelajahi alam adalah cara yang bagus untuk memperluas wawasan anak. Ketika mengamati flora dan fauna yang mereka lihat, ajukan pertanyaan seperti “Menurutmu mengapa burung tinggal di sarang?” Anak Anda akan merasa terdorong untuk memikirkan jawaban dan hipotesisnya sendiri.
Yang terpenting, ikuti minat anak Anda. Jika mereka tampak tertarik pada tumbuhan atau hewan tertentu, maka catatlah.
2. Dorong anak untuk bertanya
Pertanyaan adalah cara terbaik untuk menginspirasi mereka buat terus belajar. Saat Anda menjawab pertanyaan, beri jawaban yang sederhana dan ringkas. Jika Anda tidak punya jawaban, jujurlah dan lakukan riset bersama! Ini akan membuat anak senang belajar. Banyaklah bertanya juga kepada anak dengan mengajukan pertanyaan menggunakan kata-kata seperti siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.
3. Izinkan anak memilih
Libatkan anak dalam pengambilan keputusan sederhana, seperti mau masak apa hari ini atau mau mengirim kue ke tetangga yang mana minggu ini. Beri mereka tugas sederhana seperti mencuci sayur dan mengantarkan kue ke rumah tetangga. Jika rumah tetangga hanya di sebelah atau di seberang, Mommies bisa bantu mengawasi dari jauh.
Jika harus berjalan agak jauh, Mommies bisa ikut menemaninya dari belakang. Anak akan menghargai otonomi yang Anda berikan dan lebih percaya diri dalam menyuarakan pendapatnya.
4. Mambaca banyak buku
Membuat anak-anak tertarik membaca memang sulit, namun mereka akan terkejut saat tahu bahwa kata-kata dapat membuka dunia baru dan merangsang mereka untuk berimajinasi. Ajak anak Mommies ke toko buku, pilih buku sesuai genre dan usia. Minta mereka untuk membaca dan menceritakannya kepada Mommies.
5. Biarkan anak menjadi anak-anak
Mommies tidak bisa mengawasi semua yang dilakukan anak. Sebagai orang tua, memikirkan untuk istirahat sebentar dan meninggalkan anak main sendirian mungkin menakutkan, tetapi percayalah bahwa mereka lebih tangguh daripada yang Mommies kira. Jika Mommies terlalu banyak mengeluarkan larangan, anak malah bingung dan nggak berani melakukan apa pun.
Lakukan yang bisa Mommies lakukan, seperti menyingkirkan barang pecah belah dan benda-benda yang berpotensi berbahaya sehingga anak punya ruang yang lebih aman untuk bermain.
Foto: Freepik
6. Jangan selalu jadi jaring penyelamat
Jika anak Mommies mengalami masalah dengan pekerjaan rumah, mainan favorit, atau teman bermainnya, jangan terburu-buru untuk segera membantu. Beri anak waktu untuk menyelesaikan sendiri masalahnya.
Jika anak melakukan kesalahan, jangan terpancing untuk marah. Sebaliknya, dukung anak Mommies untuk mencari solusi.
7. Dorong anak untuk berpikir
Ketika anak Mommies mempunyai pertanyaan, tanyakan pendapatnya terlebih dahulu sebelum Mommies menjawab pertanyaannya.
BACA JUGA: 8 Tips Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak Perempuan, Mommies Wajib Lakukan Hal Ini!
Cover: Freepik
Share Article
COMMENTS