Sering membantu anak saat ia dihadapkan sesuatu bisa membuat anak tidak mandiri. Ini cara yang orang tua bisa lakukan untuk melatih anak berpikir kritis.
Perkembangan teknologi dan informasi yang cukup cepat, mengakibatkan adanya perubahan baik pada pola perilaku maupun cara berpikir masyarakat, tidak terkecuali pada Si Kecil.
Oleh karena itu, kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kompetensi yang perlu dimiliki oleh anak dan diajarkan sedari dini. Berpikir kritis sendiri kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi permasalahan, ide, ataupun gagasan untuk memastikan keakuratan fakta serta solusinya.
Keterampilan ini penting untuk dimiliki oleh anak sehingga dapat membantu mereka untuk berpikir logis, membentuk opini, sampai dengan memecahkan masalah. Selain itu, berpikir kritis juga bisa membantu si kecil dalam melatih kreativitas yang dapat mendorong rasa ingin tahunya.
Mommies tak perlu khawatir, mengajarkan anak untuk berpikir kritis bisa dilakukan dengan mudah dan bisa dilakukan pada kegiatan sehari-hari.
Berikut beberapa cara yang dapat Mommies lakukan untuk melatih anak sehingga dapat berpikir kritis dalam kehidupannya sehari-hari.
Pernah dengan dengan istilah perilaku anak merupakan cerminan dari kepribadian orang tuanya? Bahkan sudah sejak bayi, mereka menirukan perilaku orang tua. Mulai dari ekspresi, cara berbicara, sampai dengan bersosialisasi dengan orang lain.
Pastikan agar Mommies dan Daddies dapat mempraktikkan cara berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari, terutama di rumah. Hal ini dapat dilakukan dengan meneliti hal yang baik maupun tidak baik yang disertai dengan pernyataan baik itu mendukung dan tidak mendukung.
BACA JUGA: Cara Meningkatkan IQ Anak dengan Mudah, Ini Penjelasan Pakar!
Siapa disini yang terkadang suka merasa lelah ketika menjawab rentetan pertanyaan random Si Kecil? Memang melelahkan bukan, Mommies? Tapi justru hal tersebut sangat baik untuk dilakukan oleh anak.
Pasalnya, dengan pertanyaan-pertanyaan dasar yang diajukan tersebut merupakan dasar agar anak memiliki pemikiran kritis. Bahkan, Mommies juga bisa tidak memberikan jawaban secara langsung, sehingga anak terus penasaran dan dapat menggali pengetahuan lebih dalam.
Cara selanjutnya yang bisa Mommies lakukan dalam mengasah kemampuan berpikir kritis pada anak adalah dengan melatih mereka dalam menentukan pilihan. Segala sesuatu dalam hidup pasti selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan, mulai dari mudah sampai dengan yang rumit.
Hal ini dapat membuat anak untuk bisa menentukan keputusannya sendiri dan menjadikannya pribadi yang lebih mandiri. Seperti contohnya, Mommies bisa mengajarkan anak bagaimana cara mereka memanfaatkan waktu, mengelola uang saku sekolah, sampai dengan ajakan untuk bermain atau belajar dimana si Kecil bisa mempertimbangkan konsekuensi serta manfaat atas keputusan yang mereka pilih.
Latihan brainstorming merupakan cara efektif lainnya dalam melatih cara berpikir kritis pada anak. Misalnya, Mommies dapat memberikan tantangan kepada mereka untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain tanpa menggunakan tangan. Dengan hal ini, mereka bisa memutar otak dan memutuskan untuk menggunakan anggota tubuh lainnya, seperti kaki.
Cara lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pertanyaan sederhana namun sedikit rumit sehingga Si Kecil dapat berpikir lebih kritis dalam menemukan jawaban serta solusi yang berasal dari pandangannya masing-masing.
Pada cara ini memang sedikit menantang bagi sebagian orangtua, terlebih hal ini berbalik kembali pada jawaban anak yang berdasarkan pada pandangan yang menurut mereka benar adanya. Eits, tapi justru hal ini menjadi fondasi yang penting untuk dilakukan lho, Mommies!
Dengan berpikir terbuka, anak dapat mengevaluasikan ide maupun gagasan miliknya namun tetap bisa mengesampingkan penilaian serta asumsinya sendiri. Mommies bisa menanyakan hal-hal seperti “Mengapa kamu berpikir seperti itu?” atau “Kalau menurut kamu bagaimana?”.
Adanya gadget tentu mempengaruhi kehidupan Si Kecil, terutama pada penggunaan media sosial. Segala informasi dapat dilihat secara bebas dan terkadang terdapat informasi yang kurang maupun tidak layak untuk dilihat oleh anak serta belum dipastikan kebenarannya.
Maka dari itu, Mommies dan Daddies bisa mengajari si kecil tentang bagaimana cara untuk mengevaluasi informasi dengan membandingkan informasi hoax yang ada pada berita dengan informasi yang sudah dipastikan keakuratannya baik itu pada surat kabar, majalah, maupun media online.
Cara berikutnya yang tidak kalah penting dalam melatih anak berpikir kritis adalah dengan membantu mereka dalam menentukan minatnya masing-masing. Mommies bisa bertanya kepada anak terkait hal yang menjadi ketertarikannya dan tidak memaksakan kehendak kita pribadi.
Selain itu, dalam membantu anak mengetahui apa yang menjadi minatnya, dapat dilakukan dengan membebaskan mereka bereksplorasi dalam mencoba banyak hal, sehingga mereka dapat melihat kembali batas kemampuan serta kelebihan yang dimiliki.
Ketika anak berbuat salah ataupun hal yang tidak sesuai dengan aturan yang ada, hindari untuk memarahi dan menghakimi mereka secara langsung ya, Mommies. Justru, hal ini bisa menjadi salah satu cara dalam menggali pola pikir kritis yang dimiliki oleh anak.
Mommies bisa tanyakan terlebih dahulu terkait mengapa mereka melakukan kesalahan tersebut. Langkah ini bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan sehingga tidak membuat Si Kecil seperti diinterogasi dan membuat mereka takut untuk menyampaikan alasannya.
BACA JUGA: Tips Parenting dari 7 Ayah Selebriti dalam Membesarkan Anak Perempuan
Proses pembentukan pola pikir kritis pada anak membutuhkan peran lingkungan sekitar yang dapat mendukung, terutama orang tua. Sejumlah cara di atas tadi bisa dijadikan referensi oleh Mommies dalam melatih si kecil untuk berpikir kritis. Semoga membantu!
Ditulis oleh: Nariko Christabel
Cover: Freepik