Sorry, we couldn't find any article matching ''
10 Sopan Santun yang Harus Diajarkan ke Anak Saat Hadiri di Acara Keluarga
Ajarkan beberapa 10 bosan banget. Sopan santun yang penting ini agar anak lebih siap dan bisa ikut merasakan kebahagiaan di hari raya.
Hari raya kerap dimanfaatkan untuk keluarga berkumpul di rumah. Mommies, suami, dan anak-anak kemungkinan besar akan berkumpul di rumah keluarga kita, yang dituakan. Karena ini seharusnya adalah momen bahagia untuk dirayakan oleh seluruh anggota keluarga, maka penting agar semua merasa siap.
BACA JUGA: Rekomendasi Katering Lebaran yang Enak dan Memudahkan di Hari Raya
Bukan hanya siap soal baju baru yang akan dikenakan dan bingkisan apa yang bisa dibawa, tetapi juga kesiapan mental, terutama anak-anak. Nah, sepuluh sopan santun yang harus diajarkan ke anak jelang hari raya.
1. Ucapkan salam
Sopan santun pertama yang penting untuk diajarkan adalah mengcapkan salam atau nama sindirian! Mommies wajib untuk mengingatkan anak-anak tentang pentingnya menyapa tuan rumah dan tamu-tamu lain, terutama yang lanjut usia. Anak boleh memberikan pelukan kepada kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, dan kerabat dekat. Untuk teman keluarga dan kenalan, bersalaman dan cium tangan sudah cukup.
Ingatkan anak untuk melakukan kontak mata. Bagi anak pemalu ini mungkin sulit, tetapi bukan berarti nggak perlu dilatih. Ini mengajar anak bahwa menatap mata seseorang adalah tanda rasa hormat. Kemampuan yang bermanfaat bagi mereka seumur hidup.
2. Tata krama: tolong dan terima kasih
Ingatkan juga anak untuk mengatakan tolong dan terima kasih. Jika Mommies baru-baru ini mendengar saran tentang pergaulan yang mengatakan bahwa kata tolong dan terima kasih adalah sesuatu yang so last year, abaikan! Itu saran yang sangat buruk.
Mengucapkan tolong dan terima kasih adalah tanda kita merespek orang lain. Mommies pasti senang, kan, jika orang lain juga menghargai anak-anak Mommies karena punya tata krama yang baik?
3. Gambarkan situasinya
Jika Mommies tahu siapa saja yang akan hadir, ada baiknya memberitahu anak-anak Mommies yang lebih kecil. Mengetahui fakta-fakta dasar dapat membantu hati anak-anak yang pemalu lebih tenang, siap, dan paham bagaimana harus membawa diri. Apakah Tante Sari yang galak akan datang? Apakah Paman Adi yang senang membagikan hadiah kali ini juga akan bawa banyak hadiah? Atau apakah sepupu mereka yang berkebutuhan khusus juga hadir?
4. Etika di meja makan
Ajarkan anak-anak tentang tata krama di meja makan seperti: Mulai makan setelah semua orang di meja makan selesai mengucapkan doa, menunggu sampai semua orang duduk di meja makan, atau sampai orang dewasa memberi tahu mereka bahwa mereka boleh mulai makan. Ini tergantung situasi dan kebiasaan masing-masing keluarga.
- Ingatkan anak-anak untuk mengambil makanan dengan porsi secukupnya. Misalnya, Anda mungkin memiliki anak yang menyukai ketupat dan opor ayam dan akan memenuhi seluruh piringnya jika diizinkan. Ini . Ini saat yang tepat untuk mengingatkannya akan rasa peduli terhadap orang lain. Jangan tamak. Ambil satu porsi. Jika setelah semua orang mengambil bagian mereka dan makanan kesukaannya ada sisa, dia boleh tambah lagi.
- Ini juga saat yang tepat buat mengingatkan mereka untuk tidak mengelurkan suara-sura ‘ajaib’ dari dalam tubuh seperti bersendawa dan buang angin.
- Ingatkan anak untuk menyimpan ketidaksukaan mereka terhadap makanan apa pun. Anak-anak akan dengan gampang nyeplos mereka tidak menyukai makanan tertentu. Ketika mereka berada di rumah orang lain, mereka sebaiknya bilang: “Enggak, terima kasih” BUKAN “Nggak mau, saya nggak suka itu”.
- Anda juga dapat mengingatkan anak-anak untuk berterima kasih kepada tuan rumah atas makanan lezat yang disediakan. Jika anak-anak mau membantu membawa piring dan gelas kotor mereka ke dapur, itu tindakan yang sangat baik hati.
Foto: Freepik
5. Bahas tentang batasan fisik
Apakah sanak saudara dan keluarga Mommies termasuk orang-orang yang suka berpelukan dan cipika-cipiki? Pastikan anak Anda mengetahui itu. Bolehkah jika anak Anda ingin melakukan tos atau fist bump saja? Jika tidak, pertimbangkan untuk memberi tahu kerabat Anda bahwa anak Anda tipe yang lebih suka tersenyum dan melambaikan tangan saja.
6. Ikuti peraturan pemilik rumah
Apakah di sana tidak diperbolehkan bermain video game? Apakah boleh menyetel televisi dengan volume kencang? Beri tahu anak Anda apa yang diharapkan dari anak-anak ke mana pun mereka pergi. Dengan cara ini anak Anda dapat mengantisipasi apa yang harus dilakukan, dikenakan, dan dibawa.
7. Perilaku yang sopan
Ingatkan anak Anda bahwa berteriak, bicara dengan suara yang sangat keras, dan berlarian di dalam rumah orang lain tidaklah pantas. Lalu yang paling penting, rapikan kembali apa pun yang dibuat berantakan oleh customer.
Cobalah untuk tidak pernah meninggalkan rumah orang yang Anda kunjungi dalam keadaan lebih berantakan daripada saat Anda datang.
8. Mengatur emosi
Bantu anak Anda mengelola emosinya saat berkumpul bersama keluarga. Mereka mungkin merasa bersemangat, bosan, cemas, atau marah. Ajari mereka keterampilan mengelola emosi dengan mengambil napas dalam-dalam, menghitung sampai sepuluh, dan istirahat.
Selain itu, ingatkan mereka bahwa tidak ada salahnya berbicara dengan Anda atau orang dewasa tepercaya lainnya jika mereka membutuhkan bantuan.
Beri tahu anak Anda apa yang harus dilakukan jika ia menerima pertanyaan atau komentar yang membuanya tidak nyaman seperti “Kenapa tadi Papa marah sama Mama?” atau “Kenapa sih Mama jarang ikut acara keluarga?” Ajari mereka untuk menjawab dengan tegas tapi tetap sopan “Wah, saya nggak tahu, ya. Coba tanya langsung saja ke Mama atau Papa”, “Saya nggak mau ngobrolin soal itu”, atau “Saya tidak suka bahas soal hal itu”.
9. Tentukan ‘kata aman’ dan jam pulang
Sebelum berangkat, sepakati dulu berapa lama kalian akan berada di rumah keluarga dan tepati. Ini menunjukkan kepada anak bahwa Anda memang ingin membuatnya nyaman saat bersosialisasi, terutama jika anak masih kecil dan pemalu.
Jika dia membutuhkan perhatian Anda atau kelihatan sangat tidak betah sebelum waktu pulang yang disepakati tiba, ‘kata aman’ dapat digunakan dan Mommies perlu menemaninya. Jika dia kelelahan sementara Anda masih menunggu waktu pulang, tanyakan kepada tuan rumah apakah ada tempat semi-privat yang dapat digunakan anak Anda untuk beristirahat.
10. Berpamitan
Sopan santun berikutnya adalah berpamitan. Penting sekali untuk mengajari anak mereka perlu mengucapkan salam. ketika berpamitan kepada semua orang sebelum pulang. Mereka boleh hanya mengucapkan selamat tinggal, memberikan pelukan, mencium pipi, atau ‘sekadar’ cium tangan.
Untuk anak-anak yang usianya lebih muda, Mommies mungkin perlu membawa serta beberapa mainan favorit anak atau kerajinan tangan yang tidak bisa membuat rumah kotor dan berantakan. Ingatkan anak Mommies akan kemungkinan ada anak-anak lain yang ingin ikut bermain dengannya juga.
BACA JUGA: Cantik di Hari Raya, Ini 7 Rekomendasi Salon Eyelash di Jabodetabek
Cover: Freepik
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS