Berada di dalam 20 perpustakaan terbaik di dunia ini akan membuat Anda bagai ingin ‘tenggelam’ dalam tumpukan buku. Intip daftarnya di sini!
Ada banyak perpustakaan terbaik dengan masing-masing keindahannya yang tersebar di seluruh dunia. Perpustakaan dan buku-buku di dalamnya bagai jembatan antara masa lalu dan masa kini. Beberapa bangunan perpustakaan ini mengundang Anda untuk menyaksikan betapa indah dan megahnya artsitektur kuno berusia ratusan tahun plus puluhan ribu, bahkan jutaan koleksi buku mereka.
Sedangkan yang lain lagi akan memesona Anda dengan desainnya yang minimalis modern. Jika Anda adalah pengagum arsitektur sekaligus seorang pecinta buku, perpustakaan-perpustakaan indah dari seluruh dunia ini harus masuk ke dalam bucket list Anda.
BACA JUGA: MD Visit: Perpustakaan Nasional RI dan Perpustakaan Jakarta, Cocok untuk Baca Bareng Keluarga
Di bawah ini Anda bisa lihat deretan perpustakaan terbaik di dunia, termasuk perpustakaan anak dan perpustakaan yang ada di Indonesia!
Didirikan pada tahun 1679, Strahov Monastery Library dianggap sebagai salah satu perpustakaan sejarah yang paling terpelihara dengan ribuan buku yang berasal dari abad ke-16. Lukisan dinding karya Siard Nosecký dan Anton Maulbertsch menghiasi langit-langit sementara rak buku berlapis emas dan berukir menampung buku-buku tebal.
State Library Victoria adalah salah satu perpustakaan umum gratis pertama di dunia yang didedikasikan untuk menjadi tempat penemuan dan pendidikan sejak tahun 1854. Di dalam ruang Neoklasik terdapat sejumlah buku dan artefak yang merinci sejarah wilayah Victoria dan budayanya. Sedangkan ruang baca La Trobe yang megah dengan dinding segi delapannya menampung hampir 32.000 buku.
Saat melihat bangunannya dan lukisan dinding berkilauan yang menghiasi dinding, sulit untuk tidak ternganga kagum. Perpustakaan megah, yang terletak di Duomo di Siena, ini juga menampilkan karya-karya pelukis terkenal Pinturicchio dan rekan-rekannya, yang melukis adegan-adegan untuk merayakan dilantiknya Paus Pius II. Manuskrip berusia berabad-abad disusun rapi berjajar mengelilingi patung marmer Three Graces di tengah lorong.
Dianggap sebagai salah satu perpustakaan tertua yang masih ada di Eropa, Abbey Library memiliki lebih dari 170.000 buku dan media lainnya. Meskipun buku-buku yang dicetak setelah tahun 1900 dapat dipinjam, buku-buku berusia lebih tua hanya dapat dibaca di Ruang Baca, yang memiliki wifi dan komputer untuk mencari informasi di katalog perpustakaan.
Oxford dikenal seagai rumah bagi banyak perpustakaan yang mengesankan, tetapi Bodleian tampak berbeda. Dengan sejarah sejak abad ke-14, perpustakaan ini memiliki lebih dari 13 juta koleks, termasuk karya Shakespeare, Alkitab Gutenberg, dan buku “On the Origin of Species” karya Charles Darwin.
Berfungsi sebagai pusat budaya Vennesla, Norwegia, perpustakaan yang bangunannya didominasi kayu dan kaca ini menampung hampir 80.000 item. Tersedia pula fasilitas kafe, tempat konser, tempat pertunjukan, dan pameran seni. Helen & Hard Architects merancang 27 tulang rusuk yang membungkus langit-langit dan dinding untuk menyangga rak buku dan menciptakan ruang belajar pribadi.
Perpustakaan berbentuk kubus ini memang tidak semewah dan semegah beberapa perpustakaan yang sudah disebutkan sebelumnya, tapi ia tak kalah istimewa. Desain lima lantainya yang cerah dan dimdominasi warna putih membuat perpustakaan ini tampak seperti galeri seni modern. Dan yang paling menarik adalah ruang baca utama yang berbentuk piramida terbalik.
Didirikan pada tahun 1909 oleh pemerintahan dinasti Qing, National Library of China telah mengumpulkan koleksi astronomi lebih dari 37 juta item termasuk rangkaian literatur Tiongkok terbesar di dunia.
Penambahan terbaru, Area Utara, dibagi menjadi dua tingkat, yaitu tingkat bawah yang menampung ruang baca geometris dan perpustakaan referensi yang menandakan masa lalu, dan tingkat atas, perpustakaan digital yang mewakili masa depan dan teknologi yang terus berkembang.
Penampilan perpustakaan ini bisa mengeceoh Anda karena mirip banget dengan toko buku. Anda tidak salah, sih, soalnya perpustakaan ini terletak di dalam mal. Ruangannya yang lapang dipenuhi dengan rak buku raksasa dan karya seni. Sangat mengesankan. Terdapat banyak tempat duduk, iPad, dan lebih dari 50.000 buku untuk membuat Anda sibuk di perpustakaan yang menakjubkan ini.
Minimalis tapi menakjubkan. Lengkungan beton Tama Art University Library mencerminkan ruang berkubah kuno seperti gudang anggur dan perpustakaan bertingkat. Arsitek Toyo Ito menyelesaikan pengerjaannya pada tahun 2007. Perpustakaan ini memiliki ruang galeri terbuka untuk berbagai pameran seni dan hampir 100.000 koleksi buku berada di lantai dua.
Terletak di basement Perpustakaan Nasional, My Tree House merupakan perpustakaan hijau pertama untuk anak-anak di dunia. Dibangun hanya dengan bahan-bahan yang dapat didaur ulang, termasuk 3000 botol plastik daur ulang yang dikumpulkan dari sekolah-sekolah umum. Botol-botol ini melambangkan mahkota pohon sekaligus berfungsi sebagai penerang.
Stephen Perse Foundation berkeinginan menciptakan ruang pembelajaran inovatif khusus anak untuk membaca dan bercerita. Desain bangunan perpustakaan terinspirasi oleh buku, huruf, dan kata-kata berukuran besar. Ada spot unik bernama “Pohon Pengetahuan”, sebuah ruang multifungsi yang mengintegrasikan teknologi interaktif.
Dunia anak-anak penuh dengn fantasi, dan buku adalah salah satu cara untuk memfasilitiasi anak berimajinasi. Anak-anak akan disambut hangat di Brentwood Library. Buku berukuran besar, pepohonan berakar, dan banyak sudut nyaman tempat anak-anak dapat bersantai sambil membaca buku bagus.
Bosch & Fjord, arsitek interior perpustakaan ini, sengaja menciptakan ruangan dan area untuk membuat anak merasa nyaman dan bahagia menghabiskan waktu di sini.
Jika sedang berlibur ke Thailand, sempatkn berkunjung ke The Soneva Kiri Library. Ini seperti negeri ajaib di atas pepohonan buat anak-anak. Sebagai bagian dari resor hotel di Pulau Koh Kood, perpustakaan ini sebagian besar dibangun dari bambu. Menawarkan pengalaman bermakna berdasarkan ekologi, hiburan, dan pendidikan.
Perpustakaan terbaik di Indonesia ini terbuka untuk umum dan gratis. Hanya saja koleksinya bersifat tertutup dan tidak dipinjamkan untuk dibawa pulang. Gedungnya terdiri dari 24 lantai dan 3 lantai basement, menjulang setinggi 126,3 meter, sehingga disebut-sebut sebagai perpustakaan nasional tertinggi di dunia.
Perpustakaan Grhatama Pustaka Yogyakarta diresmikan langsung oleh Sultan Hamengku Buwono X pada 21 Desember 2015. Berdiri di atas lahan seluas 2,4 hektar dengan arsitektur bangunan megah setinggi 3 lantai dengan 4 minaret menjulang tinggi yang membuatnya sangat mudah dikenali.
Perpustakaan Microlibrary Bandung berlokasi di Taman Bima. Bangunannya unik dengan fasad yang terbuat dari 2,000 limbah ember es krim plastik, disusun membentuk pola binary code yang memiliki arti ‘Buku adalah Jendela Dunia’. Konsep ini membuatnya dianugerahi Lafarge Holcim Awards for Sustainable Construction Asia Pacific pada tahun 2017.
Meskipun berada di lingkungan kampus Universitas Indonesia, Depok, perpustakaan ini juga terbuka untuk masyarakat umum. Bagi masyarakat umum akan dikenakan biaya masuk Rp10.000. Berdiri di lahan seluas 2,5 hektar dengan luas bangunan sekitar 33,000 meter persegi yang terdiri dari 8 lantai, perpustakaan ini dikenal sebagai salah satu perpustakaan terbesar di Indonesia.
Diresmikan pada 28 Oktober 2008 dan dinamai sesuai nama seorang pujangga asal Riau yaitu Soeman HS. Arsitketurnya sangat khas dan ikonik membuat perpustakaan yang memiliki koleksi mencapai 200,000 buku ini dikenal sebagai salah satu landmark Kota Pekanbaru.
Terdapat koleksi literatur melayu yang cukup lengkap, yang tersimpan rapi di ‘Bilik Melayu’. Perpustakaan Soeman HS juga dilengkapi fasilitas lain seperti auditorium, atrium, ruang pertemuan, ruang Internet, musholla, kantin, dan juga Energy Corner (Chevron Library).
BACA JUGA: 5 Perpustakaan yang Seru Dikunjungi untuk Tingkatkan Minat Baca Anak
Cover: Freepik