Yuk, mulai ajarkan anak tentang kesetaraan gender di rumah agar anak paham peran laki-laki dan perempuan dalam mengembangkan diri.
Edukasi tentang kesetaraan gender harus diterapkan dalam sebuah keluarga agar anak memahami bahwa laki-laki dan perempuan memiliki peran yang setara dalam meraih pendidikan, karier, dan pengembangan diri. Harapannya agar anak juga menerapkannya di kehidupan sosialnya.
Mommies dan Daddies bisa menerapkan secara langsung di rumah dengan menunjukkan kesetaraan peran kedua orang tua dalam mendidik anak, menyayangi, dan mengurus urusan rumah tangga bersama.
Tak hanya itu, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan anak mereka tentang kesetaraan gender sesuai usia anak. Untuk menjawab hal tersebut, Mommies Daily berkesempatan untuk bertanya pada Psikolog Klinis Anak, Jane Cindy, M.Psi, Psi. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
BACA JUGA: Wajib Tahu! 8 Fakta Gen Alpha dan Tips Parenting Anak Generasi Ini
Berikut cara mengenalkan konsep kesetaraan gender pada anak yang bisa diterapkan di rumah.
Sejak kecil, bebaskan anak memainkan suatu permainan tanpa melihat gendernya. Misalnya, anak laki-laki jangan dilarang main masak-masakan atau boneka dan beritahu juga masak merupakan life skill yang harus dimiliki perempuan dan laki-laki. Bermain boneka juga bisa melatih keterampilan sosial anak sehingga boneka tidak hanya milik perempuan tetapi laki-laki juga boleh bermain boneka.
Saat di rumah, Mommies dan Daddies harus sering membahas hak perempuan dan laki-laki untuk bersekolah dan mengembangkan diri seperti mengikuti les musik, kegiatan olahraga, dan sebagainya. Hindari juga memberikan label tertentu pada pilihan les anak, misal mengkritik anak perempuan yang mau mengikuti kegiatan basket atau sepakbola.
Berdasarkan penjelasan Psikolog Jane, ada 3 cara pendekatan yang efektif untuk membantu anak dalam memahami peran gender sebagai berikut.
Psikolog Jane juga membagikan informasi cara menghadapi tantangan kesetaraan gender yang muncul di sekolah. Sebenarnya hal ini tergantung dari pihak sekolahnya sendiri, seperti para tenaga kerjanya memiliki pandangan yang sama tentang kesetaraan gender. Jika tidak, sulit untuk menghadapi tantangan tersebut. Namun, sekarang banyak sekolah yang lebih open minded dan mengadakan kegiatan seminar untuk memperkenalkan kesetaraan gender pada orang tua, murid, dan guru.
BACA JUGA: Anak Menjadi Korban Bullying? Orang Tua Perlu Lakukan Hal Ini
Ditulis oleh: Shandya Pricilla
Cover: Pixabay on Pexels